Polisi Usut Kasus Pemotongan Bansos Tanggerang Buntut Blusukan Risma
INDOHARIAN.COM – Polres Metro Tangerang Kota menyelidiki Kasus Pemotongan Bansos Tanggerang. Dugaan pemotongan bansos ini terungkap setelah kunjungan Menteri Sosial Tri Rismaharini di Karang Tengah pada Rabu (28/7) lalu. “Adanya dugaan pemotongan uang Bantuan Sosial PKH yang dilakukan oleh Pendamping PKH di Kelurahan Karang Tengah,” kata Kasubag Humas Polres Metro Tangerang Kota Kompol Abdul Rachim dalam keterangannya, Jumat (30/7).
Abdul menuturkan pihaknya telah meminta keterangan dari lima warga yang menjadi penerima bansos PKH. Mereka juga memiliki kartu keluarga sejahtera. Kelima warga itu merupakan ibu rumah tangga. Mereka ada yang bekerja sebagai buruh cuci, dagang asongan, hingga berdagang ikan keliling.
“Empat warga tersebut telah menerima Bantuan Sosial PKH sejak tahun 2018-2020 sebesar Rp600 ribu per 3 bulan,” ucap Abdul. Selain uang tunai, kata Abdul, mereka juga menerima bantuan sembako senilai Rp200 ribu dalam bentuk 12 kilogram beras, 1 kilogram pisang, serta sayur mayur. Namun, dari lima orang itu, salah satu warga ternyata baru satu kali menerima bantuan.
“Salah satu warga sejak ditetapkan sebagai penerima PKH pada tahun 2017, baru satu kali menerima bantuan PKH,” ujar Abdul. Selain itu, diungkapkan Abdul, ada pula warga yang mengaku hanya menerima bansos sebesar Rp500 ribu per tiga bulan. “Dari lima warga penerima bansos PKH tersebut, menyebutkan bahwa pendamping PKH di wilayahnya yaitu saudari Maryati dan saudara M Aminullah,” tuturnya.
Abdul menuturkan pihaknya masih melakukan pendalaman terkait Kasus Pemotongan Bansos Tanggerang. Termasuk, soal kemungkinan meminta keterangan dari pendamping PKH. “Nanti tunggu perkembangan ya,” kata Abdul. Dalam kunjungan ke Karang Tengah, Rabu lalu, Risma sempat marah mendapati bansos warga Tangerang dipotong oleh oknum pendamping.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Fakta Tentang Penganiaya Tetangga Hingga Tewas Karena Anjing |
GILA! Kebocoran Data Bri Life, Kok Bisa ??? |
Karena Hal Ini, Ketua MUI Labura Dibunuh Pegawai Sendiri |
“Kamu dananya dipotong oleh siapa? Sebut namanya, jangan takut, ada polisi di sini yang siap menindaklanjuti,” ucap Risma pada penerima bansos di Karang Tengah, Kota Tangerang. Kepada Risma, seorang warga mengaku pernah dimintai Rp50 ribu oleh oknum pendamping untuk mendapatkan BST dari Kemensos.
Tak hanya Kasus Pemotongan Bansos Tanggerang, terkait bansos BNPT Risma juga mendapati ada nilai bahan pokok yang tidak sesuai dengan ketentuan, yakni kurang dari Rp200 ribu. Selain bansos PKH, Kemensos juga memiliki dua program lain yakni BPNT/bantuan sembako, dan Bantuan Sosial Tunai (BST). Dalam penyalurannya ke RT/RW Kemensos dibantu oleh pendamping penerima manfaat.
Sumber : CNNIndonesia
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Kasus Pemotongan Bansos Tanggerang news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com