Paloh Singgung Baharuddin Loka Soal Jaksa Agung Dari Parpol
Indoharian – Ketua Umum dari Partai NasDem Surya Paloh singgung Baharuddin yang sudah menyebutkan kalau Indonesia ialah negara demokrasi, sehingga tidak perlu keliru kalau partai politik melahirkan orang yang sanggup untuk mengisi jabatan Jaksa Agung. Menurut dirinya, hal tersebut tidak masalah asalkan yang bersangkutan sudah berhenti sebagai kader parpol waktu diangkat sebagai Jaksa Agung.
Paloh bahkan, mengatakan kalau M Prasetyo bukan lagi jaksa agung pertama dari kalangan parpol. Dirinya menyinggung nama Baharuddin Lopa yang pernah menjadi Jaksa Agung.
Paloh singgung Baharuddin sambil menyebutkan hal tersebut di dalam wawancara khusus, di Jakarta, pada hari Selasa (29/7/2019). Surya menjawab pertanyaan: apakah akan menjadi lebih baik kalau jaksa agung berasal dari internal Kejaksaan Agung atau tidak masalah jika berasal dari parpol lain?
“Harusnya ya, kenapa dikotomi? Kita bilang kita ingin maju, tapi kok mendikotomikan. Kalau Parpol tidak punya kewenangan, yang lain tentu punya hak, untuk apa negara ini dengan sistem demokrasi?” kata Paloh.
Paloh juga bicara begitu bukan berarti membela jaksa agung M. Prasetyo yang sebelum itu merupakan kader dari partai NasDem.
Dirinya juga menjelaskan, kalau Prasetyo telah berhenti menjadi kader waktu ditunjuk menjadi Jaksa Agung pada tahun 2014 lalu. Sejak saat itu pula, kinerja dari Prasetyo dinilai oleh Presiden Jokowi, bukan kepada dirinya.
“Dirinya Jaksa Agung yang sangat independen, duduk, tunduk sebagai pembantu Presiden,” ucap seorang Paloh.
Surya juga mengingatkan kalau Prasetyo bukan lagi jaksa agung pertama yang lahir dari parpol. Sebelum itu juga pernah ada, salah satunya yaitu Baharuddin Lopa.
“Ini bukan lagi Jaksa Agung yang pertama yang lahir dari background nya parpol. Ada lagi Lopa,” kata Paloh.
Baharuddin Lopa yang menjabat sebagai Jaksa Agung pada tahun 2001 lalu. Dirinya merupakan mantan dari politikus asal PPP.
Paloh juga sangat membantah sudah meminta kursi jaksa agung kepada seorang Presiden Joko Widodo untuk periode selanjutnya. Ia kemudian mengklaim tidak pernah meminta jabatan apapun kepada seorang Presudeb Jokowi.
“Kita sangat terikat pada sistem presidensial. Hal tersebut hak prerogatif Presiden,” kata Paloh.
Surya juga mengatakan tidak tahu jika ada petinggi dari partai politik yang menggerutu atas sepak terjang dari Jaksa Agung M. Prasetyo selama ini. Dirinya tidak tahu jika ada parpol yang menganggap M. Prasetyo sering mengkriminalisasi kader dari partai lain jika tidak ingin pindah menjadi kader NasDem.
Paloh singgung Baharuddin “Saya jujur aja tidak mendengar. Artinya hal tersebut memalukan sekali kalau ini terjadi,” ucap Surya.
Sumber :
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Paloh singgung Baharuddin Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com