PEDAS! Hasto Sindir Calon Menteri Yang Ingin Nyapres 2024

Hasto Sindir Calon Menteri: Baru Jadi Calon Menteri Sudah Pengen Menjadi Calon Presiden 2024

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Indoharian – PEDAS! Hasto Sindir Calon Menteri Yang Ingin Nyapres 2024

INDOHARIAN.COM – Sekretaris Jenderal dari PDI Perjuangan, yang bernama Hasto sindir calon menteri yang antri masuk ke dalam Kabinet Kerja Jilid Dua dalam Pemerintahan seorang Joko Widodo dan juga Ma’ruf Amin yang sudah resmi dilantik pada hari Minggu (20/10/2019).

Posisi menteri, ucap dirinya, bukanlah jabatan atau kedudukan biasa. Oleh karena tersebut, pihak manapun tidak perlu bersusah payah untuk antri sampai menjegal satu sama lain demi menempati posisi menteri itu.

“Menjadi menteri bukan pegawai tinggi biasa jadi tidak perlu susah payah repot-repot antri apalagi pakai saling menjegal satu sama lain,” ucap seorang Hasto di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat.

Menurut seorang Hasto menjadi menteri artinya mendapatkan tugas negara yang dapat membantu seorang presiden mewujudkan visi dan juga misi membangun dan juga memakmurkan Indonesia. Tapi ucap dirinya, saat sekarang ini justru banyak pihak yang menjadikan jabatan menteri untuk kibarkan bendera untuk pemilu selanjutnya pada tahun 2024.

“Baru jadi calon menteri sudah pengen menjadi calon (presiden) 2024, kalau yang seperti ini kita kompak bilang Pak Jokowi tidak usah dimasukkan,” ucap seorang Hasto.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya

gaya ayu Iriana Jokowi

Prabowo Hadiri Pelantikan Jokowi

Perpisahan Wiranto

Para calon menteri yang seperti hal tersebut, ucap Hasto, tentu bukan bekerja untuk rakyat namun demi mendapatkan citra diri dan juga mendulang suara dukungan di Pemilu 2024.

“Kerjanya bukan buat bangsa dan negara tapi pasti membangun citra dirinya saudara-saudara sekalian,” ucapnya.

Hasto sindir calon menteri, Jokowi tentu saja memerlukan kabinet yang sangat solid, profesional, memiliki jiwa kepemimpinan yang sangat kuat, merakyat, teknokrat, dan juga paham siapa rakyat yang dipimpinnya.

“Rakyat masih memerlukan traktor untuk pertanian, yang dibangun di luar tersebut. Maka memahami bagaimana kondisi rakyat indonesia adalah syarat penting bagi seluruh menteri yang akan membantu pak Jokowi,” kata dirinya.

Dirinya juga masalah menteri yang harus memiliki kesepahaman bersama dengan visi dan misi Jokowi-Ma’ruf. Tidak hanya tersebut, menteri juga ucap dia, mesti memahami departemen apa yang dia pimpin.

“Itu syarat mutlak. Dan memiliki dedikasi yang baik itu syarat mutlak,” ucap dirinya.

Sebelum itu, waktu pergi ke MPR untuk mengikuti prosesi pelantikan Presiden 2019-2024, Jokowi menyebutkan akan mengumumkan nama-nama kabinet sebelum Wapres Ma’ruf Amin menjalankan tugas kenegaraan dirinya ke Jepang.

Itu pun dirinya tegaskan kembali setelah pelantikan MPR.

“Pokoknya besok kita akan kenalkan dulu menteri yang sudah kita pilih. Setelah dikenalkan, lalu dilantik. Dikenalkan pagi, setelah itu dilantik, tapi bisa Senin, Selasa, atau Rabu,” kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, pada hari Minggu (20/10) malam.

Lebih lanjut, dirinya kembali menekankan kalau susunan kabinet telah rampung sepenuhnya.

Dari susunan kabinet baru, dirnya sempat memberi beberapa bocoran. Pertama, setidaknya ada juga kurang lebih 16 jabatan menteri yang diisi oleh kalangan partai politik.

Kedua, kalangan profesional juga akan segera mewarnai kabinet baru. Ketiga, calon pembantu juga yang ditunjuk berasal dari beberapa menteri petahana.

keempat, porsi menteri berwajah baru tersebut akan segera lebih banyak ketimbang yang telah menjabat di Kabinet Kerja. “Wajah baru besok pagi, pagi-pagi saya kenalkan wajah-wajah baru,” ucap dirinya.

Selain hal tersebut, dirinya turut menyebutkan akan ada kementerian/lembaga/badan baru. “Perubahan nomenklatur sudah ada, sing sabar semuanya,” ujar dirinya.

Hasto sindir calon menteri, Jokowi dan juga Ma’ruf Amin resmi menjadi Presiden dan juga Wakil Presiden sesudah dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Keduanya tersebut akan memimpin Indonesia untuk periode 2019-2024.

Sumber: CNNIndonesia