PKS Sindir Risma Karena Diduga Melakukan Pencitraan
INDOHARIAN.COM – Seorang wakil Ketua Majelis Syura PKS sindir Risma menyebutkan kalau masyarakat yang tinggal di kolong jembatan masih sangat banyak ditemukan di Kota Surabaya, Jawa Timur.
Dirinya berbicara demikian menanggapi gelagat eks Walikota Surabaya Tri Rismaharini yang sangat rajin menjumpai pemulung dan juga pengemis di Jakarta sesudah didapuk menjadi Menteri Sosial.
PKS sindir Risma “Kalau beliau datang ke Jakarta dan kemudian datang ke kolong dan sebagainya, ternyata di Surabaya masih banyak sekali atau masih banyak yang begitu. Apakah beliau sedang kangen-kangenan dengan Surabaya sehingga di Jakarta ke kolong juga?” ujarnya pada hari Selasa (5/1/2020).
HNW juga sangat merespons anggapan publik kalau Risma sedang melakukan pencitraan. Menurut dirinya, asumsi tersebut wajar muncul sebab masyarakat juga suka membandingkan.
“Itu bagian dari reaksi publik. Beliau yang sudah lama di Surabaya juga tentu paham bahwa rakyat punya hak menyuarakan apa yang ada dalam pikiran mereka, karena rakyat juga membandingkan,” ucap seorang HNW pada hari Selasa (5/1/2020).
Anggota Komisi VIII DPR RI tersebut lalu sangat meminta kepada Risma untuk fokus untuk menyelesaikan dua masalah utama di Kemensos sekarang ini.
Pertama, menurut dirinya, Risma harus membenahi data masalah calon penerima bantuan sosial (bansos) tunai yang baru diluncurkan oleh seorang Jokowi. Menurut dirinya, data itu harus segera divalidasi dan juga diverifikasi sebab sangat banyak yang bermasalah.
“Seharusnya beliau konsentrasi di situ supaya tidak terjadi pengulangan terjadi korupsi akibat data yang tidak valid,” ucap seorang HNW.
Selanjutnya, menurut dirinya, Risma sangat perlu segera memastikan program bansos tunai benar-benar membantu rakyat yang juga terdampak pandemi Covid-19 dan dapat menggerakan ekonomi masyarakat.
HNW pun juga sangat menyayangkan berkurangnya anggaran perlindungan sosial yang semula Rp128,9 triliun di 2020 menjadi Rp110 triliun di tahun 2021, sementara bansos tunai turun dari Rp39 triliun pada tahun 2020 menjadi Rp12 triliun di 2021 alias berkurang sebesar menjadi Rp27 triliun.
“Risma seharusnya fokus di sini, amankan anggaran itu supaya bisa efektif membantu rakyat korban Covid-19,” ucapnya.
Aksi blusukan Risma sesudah menjadi Mensos mendapat sorotan publik. Pada hari pertama berkantor di dalam Kemensos, Jakarta, pada tanggal 28 Desember 2020, Risma juga langsung blusukan ke sejumlah titik di dalam ibu kota RI itu.
Waktu tersebut, Risma juga langsung meninjau kondisi tempat tinggal warga di dalam wilayah sekitar kantor Kementerian Sosial, Kelurahan Pegangsaan, Jakarta Pusat. Salah satu yang dia kunjungi ialah kolong jembatan Pegangsaan.
Aksi blusukan Risma tidak berhenti sampai di situ, dirinya juga beberapa kali sering melakukan blusukan dan juga mengajak para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) agar dapat dipindahkan kepada panti rehabilitasi sosial.
Terbaru, pada hari Senin (4/1/2020), dalam blusukannya kedalam wilayah Thamrin, Jakarta Pusat, Risma juga menemukan gelandangan yang langsung diajak ke rumah penampungan.
Walau begitu, Wakil dari Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria mengtakan tak terganggu dengan aksi blusukan Risma di kota Jakarta.
PKS sindir Risma dan Riza bahkan mengapresiasi langkah Risma blusukan dan juga menemukan sejumlah tunawisma. Dirinya sangat mengakui, permasalahan tunawisma di Jakarta memang menjadi pekerjaan rumah Kementerian Sosial dan juga Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sumber: CNNIndonesia
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news PKS sindir Risma Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com