Polisi Bentuk Timsus Untuk Selidiki Pesilat PSHT Tewas Dikeroyok Di Kota Kediri
Indoharian – Seorang Pesilat PSHT Tewas Dikeroyok, pria bernama lengkap Andan Wisnu Pradana (19) yang merupakan seorang pesilat PSHT di Kota Kediri meninggal dunia setelah menjadi korban pengeroyokan. Polisi yang dituntut mengungkap kasus tersebut buka suara.
Wakapolres Kediri Kota Kompol Dodi Pratama mengatakan bahwa pihaknya telah membentuk sebuah tim khusus untuk bisa mengungkap kasus Pesilat PSHT Tewas Dikeroyok tersebut. Tim juga didukung dari Jatanras Polda Jatim.
“Kita langsung bergerak cepat sejak peristiwa tersebut terjadi. Timsus telah kita bentuk, dan hari ini diback up oleh Jatanras dari Polda Jatim,” ujar Dodi kepada wartawan, hari Sabtu (7/10/2023).
Menurut Dodi, hingga saat ini tim telah memeriksa sebanyak 6 saksi Selain itu, pemeriksaan kamera CCTV untuk memburu pelaku pengeroyokan
korban..
“Kita sudah periksa sebanyak enam orang saksi, serta kamera CCTV di seluruh Kota Kediri mulai tanggal 3 hingga 4 Oktober,” jelas Dodi.
Pengeroyokan sendiri berawal pada saat korban bersama dengan dua orang rekannya tengah berada di Jembatan Brawijaya. Di lokasi tersebut kemudian korban dan para pelaku bertemu dan saling pandang.
Selanjutnya, korban dan pelaku terlibat saling ejek dan berujung dengan adanya aksi pengeroyokan. Adapun lokasi pengeroyokan diketahui terjadi di Jalan Inspeksi Brantas Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Skandal Seks Tentara Israel, Mari Simak Dibawah</span |
Kaesang Tegur Ade Armando, Ade Tak Masalah</span |
Viral! Pimpinan KPK Peras Mentan, Ini Kata Mahfud</span |
Usai dikeroyok, korban sempat mengalami koma dua hari dan mendapat perawatan di rumah sakit. Namun pada hari Sabtu (7/10) pagi, korban dinyatakan meninggal dunia karena sejumlah luka.
Sebelumnya, sejumlah Pengurus Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) mendatangi Polres Kediri Kota. Mereka menuntut pengungkapan kasus kematian salah satu anggotanya.
Korban meninggal dunia adalah bernama Andan Wisnu Pradana (19) yang berasal dari Desa Kalutan, Trenggalek. Ia merupakan anggota pesilat PSHT dan mahasiswa di Universitas Nusantara PGRI Kediri.
“Kedatangan kami ke sini (Polres Kediri Kota) untuk meminta kejelasan terkait musibah kasus Pesilat PSHT Tewas Dikeroyok yang menimpa adik kami. Kami minta kepolisian segera bisa menangkap pelaku, agar suasana bisa cepat kondusif,” kata Ketua PSHT Kota Kediri Agung Sediana, hari Sabtu (7/10/2023).
sumber : detik
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru