Waspada Penetrasi Rokok Kretek, Peneliti Minta Waspadai

838 views
Mantratoto

Waspadai Penetrasi Rokok Kretek, Ancaman Terbesar Bagi Industri Hasil Tembakau (IHT) Jika Membiarkan Brand Asing Terus Menerus Menekan Harga Tembakau Indonesia

Alam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kuliner

IndoharianWaspada Penetrasi Rokok Kretek, Peneliti Minta Waspadai

Indoharian – Waspada Penetrasi Rokok Kretek Seluruh stakeholder pertembakauan nasional di indonesia harus mengantisipasi penetrasi rokok asing yang semakin tajam merusak pasar rokok domestik.
Peneliti dari Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng mengingatkan hal itu, muncul dan beredarnya rokok kretek dengan brand asing yang memasang bandrol hanya Rp 12.000 per bungkus.

”Ini jelas tragedi, Waspada Penetrasi Rokok Kretek karena rokok kretek yang selama ini dihasilkan oleh bangsa Indonesia sendiri, menjadi budaya dan tradisi Indonesia, produk asli Indonesia, kini bisa diimpor dari luar negeri dan dijual dengan harga murah,” ujar Salamuddin Daeng, dalam rilisnya, Senin (11/3/2019).

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Kekhawatiran Pemerintah China, Maskapai China Dilarang Terbang
Jokowi Naik Pitam , Sindir Prabowo Kembali
KRL Terguling, Penumpang KRL Terhenti di Stasiun Cilebut

Meski diklaim hanya sekadar mengganti kemasan dari rokok kretek yang sebelumnya menggunakan brand nasional, Daeng memastikan, ada kesengajaan dari perusahaan rokok asing untuk merusak pasar rokok kretek Indonesia.

Mereka bahkan mengincar perusahaan-perusahaan rokok kretek Indonesia untuk dibeli, perusahaan rokok asing mengincar sektor UKM produsen rokok kretek untuk dihancurkan, lalu diambil alih pasarnya.

”Caranya dengan mengacak-acak kebijakan cukai, menekan perusahaan kecil dengan cukai mencekik, menyetarakan dengan perusahaan besar dan asing,” tutur Daeng.

Diakui, Industri Hasil Tembakau (IHT) memang memiliki pangsa sangat besar di Indonesia.

Menurut Daeng, nilai pasar tembakau Indonesia mencapai Rp 450 – Rp 500 triliun per tahun.

Dari nilai pasar sebesar itu, ia mencatat, hanya 30 persen yang masih dikuasai perusahaan lokal. Ditambah bahan baku hampir 50 persen impor, di mana 30 persen diimpor dari Tiongkok.

”Jadi, tinggal sedikit sekali nilai penjualan tembakau yang tersisa di Indonesia. Bagaimana kalau nanti seluruh produk rokok termasuk kretek diimpor? Rakyat Indonesia dengan jumlah perokok lebih dari 100 juta orang hanya akan menjadi lahan jarahan asing,” jelasnya.

Itu sebabnya, Daeng mewanti-wanti, ketahanan sub-sektor tembakau harus diperjuangkan.

Terlebih jika mengingat, nilai pendapatan negara dari cukai mencapai Rp 150 triliun. Belum termasuk pajak yang dibayarkan oleh industri.

Nilai cukai tembakau ini, lanjut Daeng, setara dengan tiga kali pendapatan sektor ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral). Yakni, gabungan sektor migas, mineral dan batubara, atau setara dengan 15 – 30 kali sumbangan royalti Freeport.

”Artinya, kalau IHT jatuh semua ke tangan asing, maka lenyap habis sudah perekonomi Indonesia,” tegas Daeng. Waspada Penetrasi Rokok Kretek
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate

Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Industri Hasil Tembakau news Perekonomian Tembakau Indonesia Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Waspada Penetrasi Rokok Kretek

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply