2 Pelajar Dipersekusi Warga Gegara Berhubungan Intim, Polisi Periksa 5 Saksi
Indoharian – Kepolisian Resor (Polres) Lombok Timur memeriksa sebanyak lima orang saksi terkait kasus dugaan 2 Pelajar Dipersekusi Warga di Kecamatan Sakra, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB). Kedua pelajar tersebut dirundung setelah tepergok sedang berhubungan
intim di sebuah lokasi di Lombok Timur. Video perundungan tersebut langsung viral di media sosial.
“Betul, ada sebanyak lima orang saksi yang sudah diperiksa polisi. Semua saksi adalah sekelompok remaja yang berada di TKP,” ujar
Kasatreskrim Polres Lombok Timur AKP I Made Dharma Yulia Putra pada saat dikonfirmasi wartawan, Kamis siang (16/11/2023).
Video 2 Pelajar Dipersekusi Warga yang berdurasi selama 6 menit 10 detik itu diunggah oleh akun Facebook @baiqumii pada hari Selasa
malam (14/11/2023). Dalam video tersebut, terlihat seorang pelajar pria yang hanya mengenakan handuk. Sementara itu, seorang perempuan
yang berada di dalam video itu tampak menutupi tubuhnya dengan menggunakan jilbab.
Setelah itulah, para remaja tersebut sempat merundung dua pelajar yang tepergok berhubungan badan itu. Mereka mengancam akan melapor
ke pihak desa jika si perempuan tak mengikuti keinginan mereka untuk memperlihatkan tubuh dan payudaranya. Salah seorang pria dalam
video itu bahkan tampak memaksa si perempuan untuk melepas jilbab yang dipakai untuk menutupi tubuhnya.
Dharma mengungkapkan kelima saksi yang dimintai keterangan saat ini masih diamankan di Mapolres Lombok Timur. “Sekarang kami pilah dulu,
mana (saksi) yang merekam video, mana yang melakukan tindakan aksi persekusi tersebut. Nanti untuk indentitasnya kami infokan lebih lanjut,”
imbuh Dharma.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Remajakan Alat Kelamin, Ini Ujarnya |
Penyebar Isu Dinasti Politik, Ini Tanggapan Grace |
Gibran Digugat Warga Solo, Gibrab Santai Hadapinya</a |
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Lombok Timur Ahmat meminta kepada pihak kepolisian
bisa mengusut tuntas kasus dugaan persekusi dua pelajar tersebut. “Apalagi di sana ada kesan mengancam korban untuk telanjang,” kata Ahmat
geram saat dihubungi via WhatsApp.
Menurut Ahmat, tindakan kedua pelajar yang berhubungan badan itu memang telah melanggar aturan. Namun, ia menilai orang yang memanfaatkan
situasi tersebut untuk mengancam dan melakukan tindakan persekusi jauh lebih keji.
“Apa tujuannya mereka dalam mengancam korban? Mereka juga minta korban untuk telanjang. Apa mereka mau? Itu lebih biadab lagi tindakan
mereka,” ujar Ahmat.
Ahmat tidak mengungkapkan sekolah tempat korban 2 Pelajar Dipersekusi Warga itu. Namun, ia menyebut keduanya masih merasa tertekan setelah
video persekusi itu beredar di media sosial.
sumber : detik
Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru