Pengelola Sebut Banyak Bule Nakal di Pura Gunung Kawi
Indoharian – Bule Nakal di Pura di Bali adalah salah satu destinasi favorit dari para wisatawan asing, khususnya turis-turis dari Eropa. Pengelola menyebut ada saja WNA usil Gunung Kawi, akan tetapi masih tidak keterlaluan.
Kalau kunjungan itu high season-nya biasa di bulan Juli sampai Agustus. Yang jelas, di bulan Juli itu liburannya Eropa jadi high season-nya di Juli. Kalau high season, itu kadang bisa sampai 1000 orang. Kalau low season kaya gini mungkin hanya 100 – 200 kunjungan. Kata I Made Yuliarta.
Tingginya kunjungan wisatawan asing terkadang membuat pengelola destinasi wisata pun ikut waswas. Pasalnya para wisatawan asing kerap berulah dan berlaku yang tidak semestinya. Situasi serupa pun acap kali terjadi di Pura Gunung Kawi di Gianyar, Bali.
Menurut I Made Yuliarta pasti ada saja Bule Nakal di Pura. Ada juga beberapa wisatawan yang memasuki bahkan sampai menaiki candi-candi di Gunung Kawi.
Pasti ada saja wisatawan yang berulang. Kadang-kadang dia sampai naik ke candi dan selfie, karena disitu kan tidak ada yang mengawasi. Kadang bahkan sampai naik ke pelinggih (tempat suci). Kata dia.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Masyarakat laporkan Iklan Susu Prabowo Dilaporkan |
Viral! BLACKPINK Terima Penghargaan Kehormata |
Anies Kritik Pembangunan IKN, Kubu Prabowo Heran |
Meskipun sudah terpampang aturan tertulis bahwasanya para pengunjung tidak boleh memasuki dan menaiki areal candi, namun tetap saja ada wisatawan yang masih mencuri kesempatan untuk berfoto di areal tempat suci.
Ini pengalaman saya, kalau saya melihat ada yang naik ke candi atau pelinggih itu pasti saya peringatkan. Karena itu kan tempat suci dan ada larangannya juga. Ujar I Made Yuliarta.
I Made Yuliarta pun menjelaskan bahwa tak jarang ada wisatawan yang tidak mau mengenakan sarung ataupun selendang ketika memasuki destinasi Pura Gunung Kawi.
Yang lebih lagi itu ada aja yang nggak mau pakai sarung dan selendang. Kita sampai debat juga kadang sama bulenya. Walau nggak sering terjadi, tapi kadang-kadang mereka mengira sarung itu harus bayar, makanya mereka nggak mau. Padahal sarung itu tidak bayar, itu adalah fasilitas dari pemerintah. Ujar I Made Yuliarta.
Namun, saat ini para wisatawan di Pura Gunung Kawi wajib dan bersedia untuk menggunakan sarung dan selendang. Karena ketika mereka sudah membayar biaya masuk sebesar Rp 15 ribu – Rp 50 ribu, biaya tersebut sudah termasuk untuk peminjaman sarung dan selendang.
Itu wajib hukumnya kalau mau masuk pura harus berpakaian sopan. Kalau pakai celana panjang cukup pakai selendang, tapi kalau pakai celana pendek itu wajib pakai sarung. Sekarang bahkan lebih ketat lagi karena sudah ada yang menjaga di tempat pembagian sarung itu. Ujar I Made Yuliarta.
Untuk meminimalkan ulah Bule Nakal di Pura Gunung Kawi, I Made Yuliarta pun menyebut hal itu kembali kepada karakter dari para wisatawan.
Kalau itu juga kembali lagi ke karakter si bule. Karena dari pihak pemerintah, desa pengempon, dan pengelola telah memberi larangan. Jangan naik ke tempat suci dan juga jangan pakai sandal. Kata dia.
Sumber: Detik.com
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx