Bamsoet Sindir Caketum Golkar : Yakin Menang Kenapa Aklamasi?

Bamsoet Sindir Caketum Golkar : Kalau Sudah Yakin Kenapa Harus Menerapkan Sistem Aklamasi?

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, PKS Bamsoet Sindir Caketum Golkar

Indoharian – Bamsoet Sindir Caketum Golkar : Yakin Menang Kenapa Aklamasi?

INDOHARIAN.COM – Bamsoet sindir Caketum Golkar. Bakal calon ketua umum Partai Golkar periode 2019-2024, Bambang Soesatyo (Bamsoet) mempertanyakan tujuan penerapan sistem aklamasi dalam pemilihan ketua umumm (ketum) Golkar yang akan berlangsung dalam Musyawarah Nasional (Munas) pada tanggal 4-6 Desember mendatang.

Drinya heran karena pihak yang berupaya merancang sistem aklamasi tersebut sebelumnya telah yakin mendapatkan dukungan mayoritas dari pemilik hak suara dalam pemilihan ketum Golkar nantinya.

“Kalau sudah yakin didukung mayoritas pemilik suara, kenapa mesti takut Bamsoet sindir Caketum Golkar, kemudian merancang untuk aklamasi. Pasti demokrasi dan menang tersenut akan tercapai melalui pertarungan di Munas nanti,” kata sosok yang akrab disapa Bamsoet itu di sela-sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) DPP Partai Golkar di Hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta Selatan, pada hari Kamis (14/11).

Dirinya mengingatkan bahwa Golkar memiliki pengalaman pahit dengan penerapan sistem aklamasi dalam pemilihan ketum. Pengalaman pahit tersebut, katanya, terjadi pada tahun 2014. Sistem pemilihan ketum secara aklamasi akhirnya membuat Golkar pecah menjadi dua.

Ketua MPR tersebut menilai pelajaran pahit tersebut harus menjadi bahan renungan seluruh kader agar tidak memundurkan kualitas demokrasi yang berkembang di internal partai.

“Kita punya pengalaman pahit, pemaksaan aklamasi tersebut membuat kita pecah dan kita pernah pecah ada Ancol dan Bali. Bali itu pemaksaan aklamasi yang melahirkan Ancol,” jelas Bamsoet.

Hingga saat ini, Bamsoet belum menyatakan maju sebagai calon ketum Golkar periode mendatang. Namun, dirinya menegaskan hal tersebut tidak lantas bisa diartikan bahwa dirinya tidak akan ikut dalam pertarungan di Munas mendatang.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya

PKS incar kemenangan Pemilu

Bamukmin soal Ahok

Gibran daftar Pilwalkot Solo

Terkait waktu deklarasi dirinya maju sebagai calon ketum Golkar, Bamsoet menyatakan akan mengumumkan di waktu yang sudah tepat.

“Sabar saja, ini kan bagian dari strategi kami di tim,” jelas Bamsoet.

Terpisah, Airlangga akan menyerahkan sepenuhnya keputusan terkait sistem yang akan digunakan dalam pemilihan ketua umum Golkar mendatang kepada pemilik hak suara. Dirinya berkata bahwa aklamasi juga merupakan bagian dari demokrasi.

“Aklamasi itu bagian dari demokrasi juga,” jelasnya.

Bamsoet dan Airlangga merupakan dua sosok yang paling terdepan dalam bursa calon ketum Partai Golkar periode 2019-2024. Persaingan antara keduanya kandidat ini kembali memanas setelah loyalis Bamsoet, Junaedi Elvis menyatakan bahwa Bamsoet akan tetap maju calon ketum Partai Golkar periode 2019-2024 pada akhir Oktober lalu.

Wacana penerapan sistem aklamasi dalam pemilihan ketum Golkar mulanya dimunculkan oleh Sekjen Partai Golkar Lodewijk Freidrich Paulus. Dirinya berkata aklamasi adalah proses pemilihan berdasarkan hasil musyawarah mufakat yang diamanatkan kepada Pancasila.

“Kita mengharapkan aklamasi, aklamasi tersebut kan musyawarah, muyawarah mufakat itu selesai. Hal tersebut yang diamanatkan Pancasila di sila keempat,” jelas Lodewijk, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.

Merespons hal terebut, loyalis Bamsoet, Syamsul Rizal Hasdy menilai Airlangga adalah sosok yang diktator bila melangsungkan pemilihan ketum Golkar dengan sistem aklamasi.

Dirinya berkata, pemilihan ketum Golkar tidak bisa dilakukan dengan sistem aklamasi karena kemungkinan menghadirkan sejumlah nama calon.

“Kalau mau dinamika aklamasi, dirinya (Airlangga) dikatator, Bamsoet Sindir Caketum Golkar menentang semua orang,” jelas Syamsu kepada wartawan di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat pada Rabu (13/11).

Sumber : CNNIndonesia