Bertemu Megawati Dikediaman, Ini Makna Batik Parang Prabowo!

701 views
Mantratoto

Makna Batik Parang Prabowo Saat Bertemu Dengan Megawati, Pantang Menyerah seperti Ombak Yang Terus Menerjang

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Makna Batik Parang Prabowo

Bertemu Megawati Dikediaman, Ini Makna Batik Parang Prabowo!

 

IndoHarian – Makna Batik Parang Prabowo yang dia kenakan berwarna hijau saat bertemu Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

 

Motif tersebut pernah digunakan Jokowi ketika debat capres dengan Prabowo pada tahun 2014 silam. Batik parang tersebut sering digunakan Sultan Hamengkubuwono VI. Kiranya apa makna dari batik motif parang tersebut?

 

Motif batik tertua dari Jawa tersebut melambangkan usaha yang tak kenal lelah, bagaikan ombak laut yang tidak pernah berhenti menyapu.

 

Parang itu sendiri berasal dari kata pereng yang berarti lereng. Batik parang dengan bentuk garis khas diagonal dan umumnya punya susunan motif yang membentuk seperti huruf S.

 

Susunan motif S jalin-menjalin tak rputus melambangkan sebuah kesinambungan. Bentuk dasar S itu diambil dari ombak samudra yang berarti semangat tanpa padam.

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Makna Batik parang Prabowo mempunyai makna yang teramat tinggi dan mempunyai nilai yang besar dalam filosofinya. Batik parang memiliki petuah untuk tak pernah menyerah, bagaikan ombak laut yang tak pernah berhenti bergerak.

 

Batik parang sendiri menggambarkan jalinan yang tidak pernah putus, baik hal tersebut dalam arti untuk memperbaiki diri, atau upaya memperjuangkan kesejahteraan, maupun juga dalam bentuk pertalian keluarga.

 

Garis diagonal yang ada dalam jenis batik motif parang, memberi gambaran bahwa manusia diharuskan memiliki cita-cita yang luhur, kokoh dalam hal pendirian, serta setia pada nilai kebenaran. Dinamika dalam pola parang tersebut juga sering disebutkan sebagai ketangkasan, kewaspadaan, juga kontituinitas antara satu dengan yang lainnya.

 

Batik parang telah ada sejak era keraton Mataram Kartasura. Mataram Kartasura atau Kasunanan Kartasura yang sekarang ini lebih dikenal sebagai Solo berdiri pada tahun 1600-an. Motif batik diciptakan oleh pendiri Keraton Mataram juga sudah menjadi pedoman utama dalam menentukan derajat kebangsawanan dari seseorang. Bahkan pada masanya itu, motif parang hanya bisa dipakai oleh keturunan kerajaan.

 

Motif batik parang memiliki ragam jenis. Di antaranya yaitu Parang Rusak, Parang Rusak Barong, Parang Klitik, Parang Kusumo, Parang Tuding, Parang Curigo, Parang Centung, dan Parang Pamor.

 

Prabowo disambut dengan hangat oleh putri Megawati, Puan Maharani begitu keluar dari mobilnya. Sementara tuan rumah  menyambut dari teras rumah bersama beberapa orang dekatnya.

 

Hadir dalam pertemuan tersebut, putra Megawati Prananda Prabowo, Sekjen PDIP Hasto Kristyanto, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani, Waketum Partai Gerindra Edhy Prabowo, Seskab Pramono Anung, juga Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Budi Gunawan.

 

Tak ada pernyataan yang disampaikan oleh Prabowo ataupun juga Megawati dalam pertemuan itu. Prabowo hanya bersalaman dengan Megawati.

 

Selanjutnya, mantan Danjen Kopassus tersebut melambaikan tangan ke arah media sebelum akhirnya masuk dalam rumah Megawati.

 

Makna Batik Parang Prabowo mengambarkan dirinya yang tak pernah menyerah walau harus terus bangkit dan berusaha.

Sumber :

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Makna Batik Parang Prabowo news Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply