DKI Sebentar Lagi Masuk Puncak Baru Varian Omicron
DKI Sebentar Lagi Masuk Puncak Baru Varian Omicron
INDOHARIAN – DKI Sebentar Lagi Masuk Puncak Baru Varian Omicron, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memprediksi DKI Jakarta akan segera menjadi salah satu provinsi Di Indonesia yang pertama akan memasuki fase puncak Omicron baru BA.4 dan BA.5. Kedua subvarian tersebut sekarang ini diyakini sudah mendominasi kurang lebih 80 persen dari total kasus COVID-19 yang telah dilaporkan.
“Jakarta sekarang telah mencapai 85 persen genome-nya Omicron, yang sebentar lagi berada di puncak,” kata Budi saat hendak berbincang dengan wartawan di Gedung Kemenkes, Jakarta Selatan.
Lebih dari tiga pekan terakhir belakangan ini, kasus COVID-19 DKI Jakarta juga kembali meningkat terus menerus, dan hingga menjadi provinsi yang terbanyak sebagai penyumbang kasus di Indonesia. Akan Tetapi Kabar baiknya, meskipun kasus harian sudah tercatat tinggi, angka kematian akan tetap rendah yakni hanya berada di bawah lima kasus.
Berikut ini laporannya setelah sepekan terakhir, berdasarkan data dari Satgas COVID-19:
Hari Jumat (1/7/2022): telah bertambah 1.100 kasus Covid-19 dengan tidak adanya kematian
Hari Kamis (30/6/2022): telah bertambah 1.255 kasus Covid-19 dengan tercatat ada 2 kasus kematian
Hari Rabu (29/6/2022): telah bertambah 1.134 kasus Covid-19 dengan tidak adanya kematian
HariSelasa (28/6/2022): telah bertambah 1.250 kasus Covid-19 dengan hanya ada satu kasus kematian
Hari Senin (27/6/2022): telah bertambah 838 kasus Covid-19 dengan tidak adanya kematian
Hari Minggu (26/6/2022): bertambah 1.055 kasus Covid-19 dengan tidak adanya kematian
Hari Sabtu (25/6/2022): bertambah 1.045 kasus Covid-19 dengan tidak adanya kematian
Hari Jumat (24/6/2022): bertambah 1.266 kasus Covid-19 dengan tercatat ada 2 kasus kematian
Puncak Baru Varian Omicron Bakal Bertahan Lama?
Menurut ahli dari epidemiologi Dicky Budiman dari Universitas Griffith Australia, dari kenaikan kasus COVID-19 sedang di masa puncak dari Omicron varian baru BA.4 dan BA.5 bakal berlangsung lebih lama. Hal ini juga dikarenakan infeksi yang lebih dulu telah menyebar di kalangan yang memiliki imunitas tinggi, sehingga kemungkinan gejala COVID-19 tidak muncul atau terbilang sudah sangat ringan.
“Kenaikan COVID-19 ini juga sudah jelas akan berlangsung terus menerus ya setidaknya hingga satu atau dua bulan lah ya, tapi kasus ini sangat berbeda dengan waktu saat varian Delta menyerang ya, hanya pada kelompok- kelompok yang sangat rawan dengan populasi yang berisiko tinggi seperti orang yang sudah lansia, komorbid, ataupun yang cakupan vaksinasi yang masih minim itu lah yang paling berbahaya,” beber Dicky kepada INDOHARIAN, pada beberapa waktu lalu.
Puncak Baru Varian Omicron.”Dan ini juga setidaknya kita akan terus menghadapi masa-masa rawan ya kurang lebih Agustus lah paling tidak, ini akan berbalik juga pada bagaimana kita memitigasinya,” sambung Dicky.
Sumber : DetikHealth
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com
Related Post
![Permalink to Rencana Serangan Balasan Israel Tanpa AS]( "Permalink to Rencana Serangan Balasan Israel Tanpa AS")
Indoharian – Rencana Serangan Balasan Israel Tanpa AS AS
![Permalink to Update seputar Perang Iran vs Israel Terbaru]( "Permalink to Update seputar Perang Iran vs Israel Terbaru")
Indoharian -Update seputar Perang Iran vs Israel Terbaru Update
![Permalink to Pro-Kontra TNI gunakan kembali Istilah OPM]( "Permalink to Pro-Kontra TNI gunakan kembali Istilah OPM")
Indoharian – Pro-Kontra TNI gunakan kembali Istilah OPM Organasasi
