Evaluasi PPKM Mikro Diperpanjang Hingga Bulan Depan

425 views
Mantratoto

Evaluasi PPKM Mikro Yang Telah Diperpanjang Hingga 8 Maret Mendatang

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Evaluasi PPKM Mikro

IndoharianEvaluasi PPKM Mikro Diperpanjang Hingga Bulan Depan

INDOHARIAN.COM – Pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro pada Pulau Jawa-Bali. Dengan demikian, Evaluasi PPKM Mikro kembali berlaku 23 Februari sampai 8 Maret mendatang.

Berdasarkan catatan, Evaluasi PPKM Mikro pertama yang diterapkan 9-21 Februari membuahkan statistik positif, yaitu peningkatan kasus positif virus corona (Covid-19) cenderung menurun pada tujuh provinsi di Jawa-Bali. Begitu pula dengan kasus kematian.

Tujuh provinsi tersebut yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DI Yogyakarta, Banten, serta Bali.

Berdasarkan data, terdapat penambahan 83.841 kasus positif Covid-19 di Jawa-Bali sepanjang PPKM mikro pertama yang diterapkan 9-21 Februari. Data berasal dari Satgas Penanganan Covid-19 yang dipaparkan setiap hari.

Jumlah tersebut mengalami penurunan dibandingkan dua pekan sebelumya, yaitu 26 Januari-8 Februari, yang mana ada penambahan 128.753 kasus kasus positif virus corona. Rentang waktu itu adalah masa penerapan PPKM fase kedua. Sebelum PPKM Mikro diberlakukan.

Selanjutnya, kasus kematian juga mengalami penurunan pada saat PPKM mikro diterapkan. Terdapat 2.065 kasus kematian pada dua pekan atau 9-21 Februari pada Jawa-Bali.

Jumlah tersebut lebih sedikit daripada dua pekan sebelumnya, yakni 26 Januari-8 Februari, yang mana ada penambahan 2.773 kasus kematian pada Jawa-Bali. Rentang waktu itu adalah masa penerapan PPKM fase kedua. PPKM Mikro belum berlaku.

Tentang PPKM Mikro

PPKM Mikro adalah kebijakan lanjutan dalam membatasi mobilitas masyarakat pada tengah pandemi untuk menekan laju penularan virus corona. PPKM Mikro diberlakukan pada sejumlah daerah dengan tingkat risiko tinggi di Jawa-Bali.

Tetapi, pemerintah memilih untuk tak memberlakukan PPKM serentak pada seluruh kabupaten/kota di tujuh provinsi Jawa-Bali. Terdapat empat parameter yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk memilih daerah yang wajib melaksanakan PPKM.

Pertama, daerah itu memiliki tingkat kematian pada atas rata-rata tingkat kematian nasional. Kedua, tingkat kesembuhan berada di bawah rata-rata tingkat kesembuhan nasional.

Ketiga, tingkat kasus aktif di atas rata-rata tingkat kasus aktif nasional. Terakhir, keempat, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit melebihi angka 70 persen.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Fredy Kusnadi tersangka
tanggul era Ahok
Kemensos Salurkan Bantuan Logistik

PPKM Mikro juga mengatur zonasi RT berdasarkan jumlah orang yang terpapar Covid-19. Pertama, zona hijau berlaku bagi RT yang tak ada kasus positif aktif. Kedua, zona kuning. Pada zona tersebut ada 1 hingga 5 orang terkonfirmasi positif Covid-19 selama tujuh hari terakhir.

Ketiga, zona orange. Pada zona tersebut ada 6 sampai 10 kasus positif aktif selama tujuh hari terakhir. Selain tracing, tindakan yang dilakukan ialah menutup tempat bermain anak, ibadah, serta tempat umum lain kecuali sektor esensial.

Keempat, zona merah. Warna tersebut ditetapkan untuk wilayah dengan kasus positif Covid-19 lebih dari 10 orang pada tujuh hari terakhir.

Sebelum PPKM Mikro, pemerintah memberlakukan PPKM selama dua fase. Fase terakhir yaitu 26 Januari-8 Februari, lalu dilanjut dengan penerapan PPKM Mikro fase pertama pada 9-21 Februari.

Epidemiolog Universitas Airlangga Windhu Purnomo sebelumnya memprediksi PPKM Mikro Pulau Jawa Bali akan bernasib mirip dengan PPKM dua babak sebelumnya. Alias tak efektif menekan transmisi virus corona di tanah air.

Evaluasi PPKM Mikro ”Kalau mau jujur, kita ini berjalan tapi dengan peta buta. Sebab testing kita sangat minimum, jadi ya tak bisa. Semakin kecil kemampuan testing seharusnya semakin makro, bukan mikro, itu keliru,” kata Windhu beberapa waktu lalu.

Sumber: Cnnindonesia

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Evaluasi PPKM Mikro Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply