Posisi PDIP Melemah Di Hadapan Jokowi Dengan Koalisi Pendukung Yang Unggul
IndoHarian – Heboh!! Posisi PDIP Melemah Di Hadapan Jokowi, Apa Gerangan??
IndoHarian – Hasil dari Pilkada serentak 2018 disebut bakal menjadi satu faktor untuk Posisi PDIP melemah dihadapan Jokowi ataupun Prabowo Subianto menentukan calon wakil presiden. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes.
Hasil pemilihan gubernur-wakil gubernur di Jawa Barat serta Jawa Tengah, menurut pendapat dari Arya memperlihatkan kekuatan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di dua daerah tersebut mulai berkurang. Di Jawa Barat pada Pemilu 2014 yang lalu, PDIP telah menang dengan perolehan suara yang lebih dari 20 persen.
Tetapi pada Pilgub Jawa Barat, calon yang telah diusung oleh PDIP yakni Tb Hasanuddin-Anton Charliyan hanya memperoleh suara sebesar 12,65 persen. Di Jawa Tengah, suara yang didapatkan Ganjar Pranowo yang merupakan jagoan dari PDIP hanya sebesar 53,36 persen di bawah dari target awal yaitu sekitar 70 persen. Sementara itu dari pesaing Ganjar, Sudirman Said-Ida Fauziah juga berada di luar prediksi berhasil mendapatkan 41,20 persen suara.
| SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
| Kasus Korupsi E-KTP, KPK Panggil Aburizal Bakrie! |
| Oegroseno Temui Menpora Untuk Menyampaikan Hal Ini Hal Ini |
| Capres PAN Dikaji, Ini Yang di Katakan Yandri |
“Dengan berkurangnya kekuatan PDIP di Jabar dan Jateng, posisi PDIP melemah di hadapan Jokowi. Bargaining Mega dengan Jokowi mulai melemah,” ucap Arya ketika berbincang, pada hari Senin (2/7/2018).
Ini berbeda dengan 2014 silam. Saat itu posisi dari Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP sangatlah powerfull. Sebaliknya sekarang ini kekuatan dari Jokowi telah bertambah sebab adanya dukungan dari NasDem, Golkar, Hanura, PPP serta juga lainnya.
Kemudian, Cawapres seperti apa yang bakal dipilih Jokowi?
Jokowi disebutkan bakal mengalami kebimbangan. Melihat hasil dari Pilgub di Jabar dan juga Jateng, Arya telah memprediksikan Jokowi bakal melakukan perubahan strategi. Sosok dari Cawapres seperti Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Ketum PPP Romahurmuziy (Romi) bakal serius diperhatikan untuk memperkuat suara di Jawa serta mengimbangi Prabowo. Strategi selanjutnya, Jokowi bakal memperbanyak konsolidasi di pulau Jawa. Khususnya lagi di Jawa Tengah dan juga Jawa Barat.
Ada juga Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari mengaku bahwa dirinya bersyukur karena di Pilkada serentak 2018, partainya paling banyak untuk menempatkan kader pada posisi gubernur dan juga wakil gubernur. Dia menyebut bahwa PDIP telah berhasil menempatkan 4 kader sebagai gubernur dan juga 3 jadi wakil gubernur. Saat ini posisi PDIP melemah dan terus bekerja keras menyiapkan para pemimpin di legislatif di tahun 2019 bersamaan dengan pilpres.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner kulinerAlam dan Entertainment News news olahraga otomotif Politik Posisi PDIP Melemah teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata
Related Post
![Permalink to Wawancara Ganjar Pranowo Setelah Pilpres 2024]( "Permalink to Wawancara Ganjar Pranowo Setelah Pilpres 2024")
IndoHarian-Wawancara Ganjar Pranowo Setelah Pilpres 2024 Calon presiden nomor
![Permalink to Penetapan Prabowo Gibran Ditunda]( "Permalink to Penetapan Prabowo Gibran Ditunda")
Indoharian – Penetapan Prabowo Gibran Ditunda PDIP menggugat hasil
![Permalink to Mengapa Arab Memihak Israel Dari Pada Iran]( "Permalink to Mengapa Arab Memihak Israel Dari Pada Iran")
Indoharian – Mengapa Arab Memihak Israel Dari Pada Iran
