Intan Jaya Mencekam, 655 Warga Mengungsi Akibat Ulah KKB

465 views
Mantratoto

Intan Jaya Mencekam Akibat Ultah KKB Dan Warga Ikut Mengungsi Ke Gereja Katolik Paroki Bilogai

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Intan Jaya Mencekam

IndoharianIntan Jaya Mencekam, 655 Warga Mengungsi Akibat Ulah KKB

INDOHARIANIntan Jaya Mencekam, jumlah warga yang mengungsi ke gereja semakin banyak. 600 orang yang ikut mengungsi ke gereja Katolik Paroki Bilogai, setelah ada kejadian penembakan penjaga kios di Distrik Sugapa beberapa waktu lalu oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).

Berdasarkan laporan Pastor Yustinus Rahangiar selaku Pastor Paroki Bilogai Intan Jaya Mencekam, para pengungsi itu berasal dari Desa Bilogai, Desa Kumlagupa, dan beberapa warga ada yang berasal dari Desa Puyagiya.

“Total warga yang sudah mengungsi mencapai 655. 200 orang dewasa laki-laki, dan sisanya perempuan serta anak-anak,” ujar Pastor Yustinus dalam laporannya ke Keuskupan Timika baru-baru ini.

Diketahui, Ramli NR (32), warga di Papua ditembak dari jarak dekat oleh KKB saat ingin membeli minyak tanah pada Senin (8/2) pukul 17.30 WIT di Kampung Bilogai Distrik Sugapa. Setelah kejadian penembakan terjadi saat korban Ramli NR memanggil istrinya yang berinisial M. KKB menembak korban Ramli NR di depan mata sang istrinya.

Meski warganya menghadapi situasi yang mengerikan, Pemkab Intan Jaya dilaporkan sampai saat ini belum aktif.

“Masalahnya pemerintahan daerah tak berfungsi sama sekali. Mereka tidak ada bersama masyarakat. Bupati sudah sering memberikan instruksi kepada jajaran-nya, namun ketika hilang sebentar, bawahannya juga hilang semua,” kata Pastor Yustinus.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Kapolsek Bandung dicopot
Griezmann tinggalkan Barcelona
Kapolsek Astana Terlibat Narkoba

Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni mengakui dia dan aparat pemerintah daerah sering tidak berada di kantor karena alasan keamanan. Mereka sering kali diancam oleh kelompok bersenjata.

“Bukan saya sendiri, seluruh PNS, terutama putra daerah, jarang ada di tempat karena mereka dapat ancaman,” ujar Natalis.

Saat ini sejumlah pejabat teras di Pemkab Intan Jaya seperti sekretaris daerah dan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah telah mengungsi ke Nabire. Hal serupa juga dilakukan oleh 25 anggota DPRD Intan Jaya, dimana sebagian besar dari mereka kini memilih menetap di Nabire.

Pemuka Agama Serukan Akhiri Konflik

Pemuka agama yang menjabat Administratur Keuskupan Timika, Pastor Marthen Kuayo Pr, mengatakan kepada semua pihak untuk mengakhiri konflik bersenjata yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya, Papua.

“Kami dari gereja mengajak pemerintah dalam hal ini aparat TNI dan Polri maupun pihak TPN-OPM untuk mengambil langkah-langkah berdialog untuk mengakhiri konflik di Intan Jaya. Kalau situasinya tetap seperti ini maka sudah pasti korban akan terus berjatuhan dari kedua belah pihak,” kata Pastor Marthen di Timika.

Pastor Marthen khawatir jika konflik bersenjata antara aparat TNI-Polri dengan pihak TPN-OPM terus berkepanjangan, maka warga masyarakat yang akan menjadi korban.

“Masyarakat banyak yang berpindah tempat ke mana-mana, dan belum lagi nasib anak-anak yang harusnya mereka sekolah untuk membangun masa depan yang lebih baik, sekarang semuanya menjadi tidak jelas,” katanya.

Ia berharap ada pihak-pihak netral yang bisa menengahi permasalahan yang terjadi di Intan Jaya Mencekam, entah dari tokoh masyarakat atau pihak gereja agar situasi konflik tersebut tidak sampai berkepanjangan.

Sumber : DetikNews

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Intan Jaya Mencekam news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply