Jokowi Ditanya Kasus Novel Dan Malah Menjawab Soal Kabinet Yang Akan Menemaninya Dalam Jabatan Di Tahun 2019-2024
INDOHARIAN.COM – Presiden Jokowi ditanya kasus Novel dan tidak berani menjawab pertanyaan masalah kelanjutan penanganan kasus dari penyiraman air keras kepada penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), yang bernama Novel Baswedan. Jokowi malah terus merespon pertanyaan seputar penyusunan kabinet guna untuk periode yang kedua.
Pertama Jokowi ditanya kasus Novel dan sangat menjelaskan acara silaturahmi bersama dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dan juga menteri Kabinet Kerja 2014-2019. Dirinya mengatakan kalau acara tersebut adalah silaturahmi terakhir bersama dengan JK dan juga para menteri yang sudah membantu di periode pertama.
“Acara ya kalau perpisahan kan bukan perpisahan, karena setiap hari kita mungkin masih sering bertemu,” ucap Jokowi, di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Jumat (18/10/2019).
Sesudah itu Jokowi menjawab masalah evaluasi kerja selama lima tahun tersebut. Dirinya menyebutkan setiap pemerintahan memiliki tantangan yang sangat berbeda, sehingga memerlukan kepemimpinan di setiap kementerian dan yang mungkin juga bisa sangat berbeda.
“Seperti lima tahun ke depan, kami ingin fokus ke pengembangan SDM ya semua kementerian mesti arahnya akan ke sana,” katanya.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
gugatan caleg ditunda |
calon Menko Perekonomian |
Transjakarta Zhong Tong |
Pertanyaan selanjutnya masalah keluh dan kesan Jokowi kepada sosok seorang JK (Jusuf Kalla) selama memimpin pemerintahan dalam lima tahun tersebut. Jokowi mengatakan kalau JK merupakan sosok yang memiliki sangat banyak pengalaman.
Selanjutnya itu, awak media ditanya masalah pengumuman kabinet yang baru. Jokowi sangat meminta kepada semua pihak untuk bersabar. Mantan gubernur DKI Jakarta tersebut menyebutkan kalau pengumuman bisa saja dilakukan pada hari Minggu 20 Oktober atau bahkan pada hari Selasa 22 Oktober.
“Kita (umumkan) mungkin bisa Minggu, tapi basi juga Senin. Bisa Senin, tapi juga bisa Selasa,” katanya.
Namun, waktu ditanya soal kasus Novel, Jokowi tidak menjawab. Wartawan sangat meminta penjelasan pernyataan Jokowi tiga bulan kemarin berhubung dengan pengusutan kasus penyiraman air keras itu. Jokowi malah kembali menjawab perihal pengumuman kabinet.
“Nanti lah, tadi kan sudah saya sampaikan, nunggu, sabar-sabar,” jawabnya.
Pada tanggal 19 Juli lalu, Jokowi menyebutkan kalau hasil kerja tim pencari fakta (TPF) kasus penyiraman air keras kepada Novel Baswedan akan segera ditindaklanjuti oleh seorang tim teknis Polri. Jokowi kemudian memberikan batas waktu tiga bulan kepada seorang tim teknis untuk mengatakan pelaku penyerangan.
“Kalau Kapolri kemarin sampaikan meminta waktu enam bulan, saya sampaikan tiga bulan tim teknis ini harus bisa menyelesaikan apa yang kemarin disampaikan,” ucap seorang Jokowi di Istana Negara, Jakarta, 19 Juli.
Artinya itu, 19 Oktober 2019 ataupun besok, ialah genap tiga bulan waktu yang diberikan Jokowi kepada seorang Tito.
Dirinya pun sangat berharap kepada hasil kerja TPF bisa ditindaklanjuti oleh seorang tim teknis yang sudah diketuai Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Idham Azis.
Waktu hal tersebut Jokowi ditanya kasus Novel dan mengatakan penyiraman air keras ke Novel bukan kasus yang sangat mudah. Menurut dirinya, jika kasus yang juga menimpa salah satu penyidik senior KPK tersebut mudah, maka dalam waktu satu sampai dua hari pelaku sudah bisa ditangkap.
Sumber: CNNIndonesia
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Jokowi ditanya kasus Novel news Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com