DPR Singgung Anies Baswedan Terkait Naiknya Kasus Covid-19 Di DKI Jakarta
INDOHARIAN.COM – Ketua Fraksi Golkar DPRD DKI Jakarta, Basri Basco melihat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi mesti diperpanjang, DPR singgung Anies Baswedan, bahkan kalau perlu tarik ‘rem darurat’ seperti yang diutarakan Gubernur DKI Anies Baswedan.
Hal tersebut lantaran terjadi peningkatan kasus positif virus corona pada ibu kota dalam beberapa hari terakhir pada ujung masa PSBB Transisi.
Basri menilai akan lebih baik Anies kembali menjalankan PSBB awal yang secara aturan lebih ketat daripada PSBB Transisi yang saat ini.
”Maka kayaknya transisi wajib diteruskan, bahkan mungkin balik pada PSBB atau bahasa Gubernur tersebut emergency break,” kata Basri ketika dihubungi, pada hari Kamis (30/7).
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Rizieq Sebagai Manusia Sampah |
Vidal Kritisi Perlakuan Zidane |
trik menggoreng daging ayam |
Menurut DPR singgung Anies Baswedan, lonjakan kasus positif pada Jakarta pada beberapa hari terakhir tak dapat dianggap enteng. Pasalnya, lonjakan tersebut saat ini bersumber dari klaster perkantoran yang sebelumnya tak ada.
Menurut Basri, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini seharusnya bukan hanya memperketat pengawasan, tetapi juga penindakan. Karena, walau penerapan PSBB terus menerus diperpanjang, tetapi tanpa pengawasan, hasilnya akan jadi sia-sia saja.
”Jadi percuma mau bikin PSBB kek, transisi lah apalah itu. Kalau tidak ada pengawasan, tak terdapat penindakan pada protokol kesehatan,” terangnya.
Perketat Pengawasan
Mengenai munculnya klaster perkantoran, Basri memohan kepada Dinas Ketenagakerjaan DKI Jakarta supaya menambah personel agar dapat memperketat pengawasan. Dia turut menyesalkan Pemprov DKI yang tidak pernah melibatkan DPRD, ataupun sejumlah pihak seperti TNI-Polri pada penanganan Covid-19 pada Jakarta.
Menurut Basri, Pemprov DKI Jakarta terkesan hanya ingin jalan sendiri saat mengatasi pandemi Covid-19 pada Ibu Kota. Padahal, dalam masa-masa awal penerapan PSBB, Pemprov DKI sempat melibatkan pihak yang lainnya.
”Mula-mula doang yang konferensi-konferensi terdapat kepolisian, terdapat tentara. Saat ini tak ada lagi,” terang Basri.
”Seharusnya kan mencar diskusi dengan kita. Dinas kesehatan saja tidak pernah mau diskusi dengan kita. Minta pendapat kita kek. Kan kayak Jakarta kepunyaan sendiri lah,” katanya.
DKI Jakarta tak berhenti mencatatkan peningkatan kasus positif virus corona pada masa PSBB Transisi yang diperpanjang sejak 16 Juli lalu. Ledakan kasus positif tersebut seolah menjadi ‘hadiah’ selama 14 hari PSBB transisi yang akan berakhir hari ini, pada hari Kamis (30/7).
Anies belum memberi kepastian akan memperpanjang PSBB DKI Jakarta hari ini. Tetapi, dia sempat mmengatakan tak menutup kemungkinan menarik rem darurat atau memberlakukan kembali PSBB secara penuh bila kasus corona pada Ibu Kota tak kunjung melandai.
”Jangan sampai kita harus menarik rem darurat atau emergency break. DPR singgung Anies Baswedan, Jika itu terjadi kita semua harus kembali dari rumah, kegiatan sosial, keagamaan, perekonomian, serta kegiatan sosial terhenti, kita semua yang akan merasakan kerepotan jika situasi tersebut jalan terus,” kata Anies pada video yang diunggah akun Youtube Pemprov DKI Jakarta, pada hari Minggu (12/7) lalu.
Sumber: Cnnindonesia.com
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate DPR Singgung Anies Baswedan Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com