Klarifikasi Supir Ambulan Turunkan Jenazah Bayi di SPBU

109 views
Mantratoto

Klarifikasi Maaf dan Siap Dipecat : Supir Ambulans RSUD Sintang usai Turunkan Jenazah Bayi di SPBU

Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, POLITIK Berita Dunia Terbaru, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Klarifikasi Maaf usai Turunkan Jenazah Bayi di SPBU

 

 

Indoharian – Viral jenazah bayi laki-laki yang baru dilahirkan diduga Supir Ambulans RSUD Sintang usai Turunkan Jenazah Bayi di SPBU usai pihak keluarga tak mampu membayar ongkos Bahan Bakar Minyak (BBM) ambulans RSUD Ade Muhammad Djoen yang berlokasi di Sintang, Kalimantan Barat pada Senin (15/07/2024) malam.

Dalam sejumlah unggahan yang beredar di sosial media, keluarga korban yang mengalami kejadian tersebut menyebutkan awalnya ia dimintai sejumlah uang oleh pihak sopir padahal telah melakukan pembayaran secara resmi di kasir RSUD.

“‘Bang minta duit Rp 400 ribu’, aku terus terang bilang aku gak punya duit, udah kami bayar di kasir,” ujar keluarga korban memberikan keterangan.

Mengakui telah melakukan pembayaran secara resmi sebesar Rp 600 ribu kepada pihak rumah sakit, pihak sopir lantas disebutkan tak memedulikan hal tersebut dan tetap meminta sejumlah uang sebelum jenazah diturunkan.

Oh gak bisa gitu, ini urusan saya. Mereka gak ada urusan,” ucap keluarga jenazah menirukan ucapan sopir.

Kabar tersebut lantas viral dan menarik cukup banyak perhatian publik. Usai viral, klarifikasi milik sopir yang disebutkan bernama Suwardi tersebut turut muncul.

Suwardi mengaku dirinya sebenarnya tak sedang bertugas namun akhirnya terpaksa harus menggantikan rekannya.

“Pada malam hari ini sebenarnya bukan tugas saya, yang dinas malam ini teman saya tapi biasa saya meng-cover teman saya. Sebelum keberangkatan saya ditelepon oleh pihak keluarga yang berduka,” Supir Ambulans RSUD Sintang usai Turunkan Jenazah Bayi di SPBU ujar Suwardi.

Ia menyebutkan sempat dikonfirmasi oleh pihak keluarga jenazah terkait ongkos penggunaan ambulans.

Muncul perselisihan bahwa saya menurunkan keluarga pasien dan sebagainya, saya bilang saya ingin menurunkan keluarga pasien dan mengganti ambulans dengan (ambulans lain) standar Pergub. Demikian klarifikasi saya, saya merasa berdosa dan sangat bersalah karena tidak membantu orang pada malam ini,” ujar Suwardi.

 

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Kemenangan Indonesia Piala AFF: Kalahkan Telak Filipina 6-0
Prabowo Turunkan Anggaran Program Makan Siang Gratis
Kematian Pengusaha Terkemuka Suriah Akibat Serangan Israel

 

Secara sadar, Suwardi mengakui kejadian ini murni merupakan kesalahan dirinya dan pasrah jika harus mendapatkan hukuman berupa pemecatan.

“Saya siap salah, dan yang salah ini bukan pihak RS tapi saya sendiri. Mungkin penyampaian saya itu tidak benar ke keluarga pasien. Sekali lagi saya Suwardi pegawai negeri pada RSUD Ade Muhammad Djoen menyampaikan klarifikasi. Saya siap salah dan jika saya harus dipecat karena ini saya pasrah kepada Tuhan,” pungkasnya.

Sumber : suara.com

berita Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Politik

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply