Mahasiswi Unej Meninggal Dunia Saat Ikut Diklatsar

151 views
Mantratoto

Seorang Mahasiswi Unej Meninggal Dunia Saat Ikut Diklatsar Pencinta Alam

Berita DuniSeorang Pemuda Cabuli Siswi SMA Di Batama Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

Indoharian – Seorang Mahasiswi Unej Meninggal Dunia saat ikut diklatsar pencinta alam, seorang Mahasiswi Fakultas Teknik Universitas
Jember (Unej) meninggal dunia pada saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Pencinta Alam di lereng Pegunungan Argopuro,
sekitar air terjun Rayap, Kecamatan Arjasa. Korban meninggal pada saat proses evakuasi dari lokasi Diklatsar menuju ke RSD dr Soebandi Jember.

Korban bernama Nadhifa Naya Damayanti (18), asal Berau, Kalimantan Timur. Korban bersama dengan 13 temannya mengikuti Diklatsar Pencinta
Alam yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Divisi Pencinta Alam (Mahadipa) Fakultas Teknik Unej sejak hari Rabu (8/11/2023).

“Pada hari Sabtu (11/11) sekitar pada pukul 3 dini hari kita mendapat perintah dari Korpos Basarnas Jember untuk melaksanakan permohonan
evakuasi terkait seorang mahasiswi dari Mahadipa. Laporan yang kami terima, korban mengalami kondisi trouble dan kondisi medis emergency
yang membutuhkan untuk dilakukan proses evakuasi,” kata Dantim Operasi Evakuasi Basarnas Jember Rudy Prahara, hari Minggu (12/11/2023).

Menurut Rudy, lokasi korban dalam mengikut kegiatan pencinta alam itu berada di wilayah hutan lindung antara petak 64C RPH Arjasa dan 74
RPH Jelbuk, yang masuk kedalam lereng Pegunungan Argopuro. Untuk mencapai lokasi tersebut, harus berjalan kaki atau naik motor sejauh 1,5
kilometer dari titik terakhir jalan yang bisa dilalui kendaraan.

“Kami dibantu dengan teman-teman tim potensi SAR sebagai Tim Aju (Tim yang berangkat dulu ke lokasi). Dari proses evakuasi itu, info dari
Tim Aju, mengalami kesulitan (saat proses evakuasi) adalah lokasi dari diklat korban yang jauh dari pemukiman warga. Untuk menuju lokasi,
hanya dapat ditempuh dengan jalan kaki ataupun motor,” terangnya.

Setibanya di lokasi, tim SAR mendapati korban sudah dalam kondisi kritis. Sedangkan proses evakuasi tidak bisa menggunakan motor. “Sehingga
proses evakuasi dilakukan dengan cara korban dipanggul,” ucap Rudy.

Evakuasi dilakukan secara estafet. Di mana Tim Aju yang berada di lokasi tersebut memanggil korban menuju lokasi mobil 4×4 milik Basarnas
Jember yang diparkir di lokasi titik akhir jalan setapak. Kondisi jalan yang terjal membuat proses evakuasi menuju mobil memakan waktu sekitar
hampir 3 jam.

“Dari kita berangkat jam 3 dini hari, dan berhasil dilakukan evakuasi sampai di mobil 4×4 sekitar pukul 6 pagi. Kemudian (sampai) di lokasi
mobil 4×4, kami langsung evakuasi menuju RSD dr. Soebandi Jember,” terang Rudy.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Kaesang Jadi Cagub DKI, Ini Kata Ujang Komarudin
Ganjar Gelisah Putusan MK, Bagini Kata Ganjar
Viral! Poster Ganjar Dicopot Oleh Petugas Satpol PP

Saat dievakuasi dari lokasi, lanjut Rudy, korban kala itu masih dalam keadaan yang sadar. Namun kondisinya terus menurun. “Dalam proses evakuasi
(dari lokasi awal) kondisinya masih bisa terbaca nadinya. Tapi pada saat proses evakuasi menuju rumah sakit, saya sudah tidak merasakan ada denyut
nadi,” kata Rudy.

“Selanjutnya saat sampai di IGD rumah sakit, dipastikan kondisinya dan di sana dari keterangan dokter IGD dinyatakan telah meninggal dunia.
Selanjutnya kita diarahkan ke kamar jenazah,” imbuhnya.

Kapolsek Arjasa AKP Agus Sutriyono mengatakan sebelum korban Mahasiswi Unej Meninggal Dunia, korban mengeluhkan kelelahan dan sakit.

“Jumat kemarin (10/11) sekitar pukul 14.00 WIB, dia (korban) mengaku kelelahan dan meminta istirahat,” kata Agus.

Saat itu, kata Agus, korban dibuatkan sebuah tempat istirahat sementara oleh rekan-rekannya. Di tempat itu, korban beristirahat sampai malam.

“Oleh rekan-rekannya dibuatkan bivak (tempat istirahat). Kemudian sekitar pada pukul 22.00 WIB, korban merasa membaik dan minta makan juga
minum, dilayani oleh teman-temannya. Saat itu juga sudah koordinasi dengan Basarnas,” kata Agus.

“Karena kondisi (setelah korban mengeluh sakit), rekan-rekannya mengirimkan titik koordinat ke Basarnas dan mau dilakukan evakuasi saat itu.
Tapi karena membaik, informasinya korban tidak mau dan ingin melanjutkan kegiatan,” sambungnya.

Menurut Agus, pihaknya akan mendalami kejadian ini. Agus berharap dapat dilakukan proses autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.
Setelah itu, polisi bisa mengambil keputusan mengenai langkah hukum berikutnya.

“Kami berharap dari penyidik, nantinya korban Mahasiswi Unej Meninggal Dunia dapat dilakukan proses autopsi, karena kematiannya kan bukan
sakit di rumah sakit,” tandasnya.

sumber : detik

Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply