Mampos!! Hoax seputar Corona Makan Korban, Ini Kata Porli…

385 views
Mantratoto

Hoax seputar Corona Dr Lois Makan Korban Jiwa, Porli Turun Tangan

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, Hoax seputar Corona

Indoharian – Mampos!! Hoax seputar Corona Makan Korban, Ini Kata Porli…

INDOHARIAN.COM Hoax seputar Corona atau COVID-19 yang disampaikan oleh dr Lois Owien diduga menjadi pemicu seorang pria di Tegal wafat saat positif Corona. Polisi bakal turun tangan mengecek hal itu.
”Nanti dicek kebenarannya,” kata Kadiv Humas Polri, Irjen Argo Yuwono, saat dihubungi, Senin (19/7/2021).

Selain itu, Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto menyayangkan masih terdapat warga yang percaya pada hoax seputar Corona. Ia meminta warga lebih bijak melihat fakta pasien meninggal yang diakibatkan infeksi Corona.

”Telah banyak yang menjadi korban meninggal sebab COVID, kok masih percaya hoax,” kata Agus.

Agus mengatakan nasib manusia tak akan berubah tanpa usaha. Menurutnya, salah satu usaha yang dapat dilakukan agar mengatasi pandemi Corona ialah mengikuti vaksinasi.

”Allah tak akan merubah nasib tiap kaum, dengan apa yang kita kerjakan. Mau vaksin, ya kalau terpapar virus Corona-nya tak terlalu parah sebab punya daya tangkal, yang nggak mau ya macam-macam risiko illahiyah-nya,” tuturnya.

Agus menyebut pemerintah telah menyiapkan vaksin COVID-19 secara gratis. Ia berharap masyarakat ikut membantu mewujudkan herd immunity.

”Pemerintah telah siapkan fasilitas vaksin terhadap masyarakat dengan gratis berkelanjutan, pilihannya kan terhadap masyarakat sendiri. Yang memiliki komorbid tentu dengan pertimbangan dokter dapat diberikan atau tak, harapannya yang lain berpartisipasi agar mencapai imunitas komunal,” kata Agus.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
El Real mengejar Mbappe
Kasus Covid Indonesia Naik
36 Bus Diamankan Polisi

Sebelumnya, informasi hoax mengenai COVID-19 masih terus beredar pada masyarakat. Salah satunya tentang bahaya interaksi obat yang disebarkan oleh dr Lois Owien.

Masih terdapat masyarakat yang mempercayai informasi hoax yang beredar. Seorang warga Depok bernama Helmi Indra menceritakan kisah ayahnya yang meninggal sesudah termakan hoax mengenai Corona dari dr Lois.

Helmi awalnya menceritakan ayahnya termasuk orang yang termasuk percaya di beberapa hoax mengenai Corona. Salah satunya terkait hoax vaksin Corona haram.

”Ayah saya termakan hoax vaksin tersebut haram. Padahal waktu tersebut saya telah share berita soal MUI yang menyatakan vaksin tersebut halal. Waktu itu vaksinnya Sinovac. Padahal Bapak juga punya penyakit komorbid,” kata Helmi saat dihubungi, pada hari Sabtu (17/7).

Ayahnya yang tinggal di Tegal tersebut pun menolak divaksinasi. Sampai akhirnya, pada 6 Juli, sang ayah terinfeksi Corona.

Helmi menyatakan ayahnya terinfeksi Corona disertai gejala pusing serta lemah. Sebelumnya, adiknya juga dikatakan sudah lebih dulu dinyatakan positif COVID-19.

Helmi menuturkan ayahnya ketika itu juga tak mau mengkonsumsi obat. Karena, ayahnya kala itu ikut terpengaruh oleh paparan dr Lois Owien, yang mengatakan interaksi obatlah yang justru membuat orang meninggal dunia.

Ayahnya kala itu disebut hanya ingin mengkonsumsi obat pereda nyeri. Helmi pun mengaku sempat berdebat untuk meminta ayahnya meminum obat.

”Sayangnya, minggu-minggu tersebut lagi ramainya podcast-nya dokter Lois tentang interaksi obat itu yang bikin banyak kematian yang ada tentang COVID-19. Nah, ayah saya percaya itu. Tak ingin minum obat banyak-banyak. Maunya obat pereda nyeri saja, takut napas hilang. Saya sempat berdebat waktu nyuruh minum obat ke ayah,” ujarnya.

Tak lama setelah itu, sang ayah meninggal pada usia 60 tahun. Barangkali hoax seputar Corona bagi sebagian orang adalah lelucon. Namun, bagi Helmi, yang sudah kehilangan ayahnya, hoax tersebut dampaknya begitu luar biasa. Dia bahkan masih aktif berbantahan dengan sejumlah penyebar hoax di WAG.

Sumber: Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Hoax seputar Corona Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply