Menyulap Pulau Rinca Menjadi Jurassic Park NTT Menuai Banyak Kontroversial
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengatakan akan mengawasi jalannya proyek Jurassic Park NTT di daerah komodo Pulau Rinca, NTT. KLHK ingin memastikan tidak ada komodo yang menjadi korban proyek ini.
“Tidak boleh ada satu ekor pun komodo yang mati. Oleh karena itu saya akan memastikan lagi. Hari Kamis saya ke Pulau Rinca, memastikan protokol yang lebih ketat lagi. Terutama kepada para pekerja,” ungkap Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam Dan Ekosistem KLHK, Wiratno, Senin (26/10).
Ia menekankan setiap harinya ada setidaknya 10 ranger yang akan berjaga untuk memastikan pembangunan tidak membahayakan komodo. Begitu juga dengan masyarakat sekitar yang diklaim untuk ikut serta mengawasi pembangunan berlangsung.
Wiratno menjelaskan ada sekitar 60 ekor komodo yang berada di 500 hektare wilayah pulau yang sedang dibangun untuk Jurassic Park NTT. Dari jumlah tersebut, ada setidaknya 15 ekor komodo yang suka berkeliaran.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Lautaro Martinez marah besar |
Pangeran Brunei Meninggal |
Lee Kun-hee tutup usia |
Sedangkan di luar kawasan tersebut, katanya, masih ada 1.300 komodo yang berhabitat di Pulau Rinca. Ia menegaskan sisa komodo tersebut tidak berada disekitar wilayah yang sedang dibangun.
“Hanya ada sekitar 60 ekor dan 15 ekor yang suka keliatan di tempat pembangunan ini. Lalu ditempat turis datang hanya 2,5 persen dari luas Pulau Rinca. Pulau Rinca luasnya 20 ribu hektar,” jelasnya.
Dia memngatakan pembangunan di Pulau Rinca dilakukan agar wisatawan tidak lagi bersinggungan langsung dengan komodo seperti sekarang. Ia mengatakan akan dibuat bangunan yang menggantung di atas daratan sehingga wisatawan bisa melihat komodo dari atas.
Dermaga di Pulau Rinca juga akan diperbesar sehingga bisa menampung lebih banyak kapal. Menurutnya pembangunan wilayah yang termasuk wisata prioritas itu bakal rampung Juni 2021.
Merespons pemberitaan yang viral terkait komodo menghadang truk pembangunan, Wiratno mengatakan foto tersebut muncul karena area pembangunan saat itu masih dibuka untuk turis. Ia menyebut kini Menteri LHK Siti Nurbaya menginstruksikan agar wilayah konstruksi ditutup dari wisatawan.
“Sekarang sudah tidak ada lagi turis yang masuk ke situ. Bukan karena menutupi pembangunan, tapi semua yang under construction tidak boleh ada yang masuk karena membahayakan,” katanya.
“Tapi komodo sering lewat situ, bukan berhadap-hadapan. Truknya sedang terperosok di situ. Tapi jalur itu memang jalur komodo berjemur, tiap hari mereka keluar,” lanjutnya.
Sebelumnya Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) meminta kepada KLHK turun tangan terkait kasus yang viral dibahas masyarakat belakangan ini. Direktur WALHI NTT Umbu Wulang menilai proyek ini bakal mengganggu dan mengancam ekosistem komodo yang merupakan satwa langka.
Ia menilai langkah pemerintah membangun infrastruktur di tengah kawasan konservasi di Pulau Rinca seolah lebih mementingkan perkara pariwisata dibanding melindungi ekosistem komodo.
“Kalau kami melihatnya fenomena itu membuktikan kekhawatiran kita di awal, soal bahwa proses menjadikan kawasan konservasi Pulau Rinca di dalamnya juga masuk urusan-urusan wisata yang berbasis pada infrastruktur skala besar,” katanya.
Kabar pembangunan ‘Jurassic Park NTT di Pulau Rinca sedang ramai dibahas oleh netizen di medsos. Kebanyakan menyampaikan penolakan dan khawatir akan keberlangsungan ekosistem komodo di sana.
Sumber : CNNIndonesia
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Jurassic Park NTT news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com