Sandiaga Sindir Megawati Karena Mengucapkan Selamat Ke Jokowi Terlalu Mengikuti Budaya Barat
Indoharian – Cawapres nomor urut 02 dalam Pilpres 2019, Sandiaga sindir Megawati, mengklarifikasi soal pernyataannya yang mengatakan ucapan selamat terlalu kebarat-baratan.
Sandiaga mengatakan kebarat-baratan yang dia maksudkan itu bukan dalam kategori budaya, tapi melainkan pada sikap para kontestan pemilu di negara barat yang sering mengucapkan selamat kepada pemenang yang bukan saat penetapan, melainkan saat pengumuman.
Itulah alasan Sandiaga sindir Megawati yang mengatakan mengucapkan selamat itu berbeda dengan budaya di Indonesia.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Beberapa Fakta Terkait Oknum Jaksa Terjerat Korupsi |
UU Pilkada Direvisi, KPU: Kami Setuju Dan Harus Dilaksanakan |
ICW Sindir Kejaksaan: Jaksa Kok Korupsi, Bikin Malu Saja |
“Kita tuh kan kemarin diharapkan memberikan selamat waktu pascapenutupan [sidang sengketa Pilpres] MK [Mahkamah Konstitusi] dan saya sampaikan bahwa budaya kita we offer congratulation tersebut hanya ada di Pilpres Barat ya, di Amerika terutama,” ucap Sandi ditemui di Gedung Mal Pelayanan Publik, Jakarta Selatan, hari Senin (1/7).
Sebab bukan budaya Indonesia tersebutlah, sambungnya, capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan dirinya tak segera menyampaikan selamat kepada capres 01 Joko Widodo (Jokowi) yang berpasangan dengan Ma’ruf Amin saat pascaputusan MK.
Ia pun menyinggung Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri yang tak memberikan selamat ke rival politiknya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), setelah Pilpres 2004 dan 2009.
“Kita enggak pernah melihat hal itu dilakukan oleh Ibu Presiden Megawati waktu 2004, tidak melihat itu disampaikan oleh Bu Megawati ke Pak SBY di 2009,” kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Atas dasar itu, Sandiaga berkilah bukan tidak ingin mengucapkan selamat kepada Jokowi-Ma’ruf, namun ditempatkan sesuai dengan kebiasaan yang memang telah ditetapkan di para elite politik.
Menurutnya tidak pas waktunya jika Prabowo-Sandi langsung memberi selamat kepada Jokowi-Ma’ruf pada hari putusan MK. Selain bukan waktu yang tepat, ucapan selamat tersebut juga dirasa bisa mencederai perasaan para pendukungnya yang masih berharap Prabowo-Sandi melenggang sebagai pemenang Pilpres 2019.
“Waktu keputusan MK itu apa yang mau diselamatin? Selamat menang MK gitu? itu kan sangat tidak pada tempatnya dan sangat mencederai kepada para pendukung kedua belah pihak terutama kepada pendukung pak Prabowo dan Sandi,” ujarnya.
Lagi pula, saat setelah KPU menetapkan pemenang Pilpres 2019 pun Sandi mengaku tak menunda memberi ucapan selamat. Ia mengatakan secara pribadi langsung menghaturkan selamat atas kemenangan Jokowi-Ma’ruf.
“Bagi saya ucapan selamat itu harus sesuai dengan kebudayaan kita seperti kemarin setelah penetapan KPU kita memberikan selamat berjuang, selamat bekerja, selamat menjalankan amanah rakyat,” kata mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Sebelumnya terkait ucapan selamat kepada Jokowi-Ma’ruf, pada Minggu (30/6) di Jakarta Convention Center, Sandiaga mengatakan itu adalah budaya barat.
“Kami sudah menghormati putusan MK kemarin dan ini sudah tingkatan yang paling tinggi bahwa kita menghormati prosesnya dan selamat-selamat itu kan kayak budaya Barat ya. Di dalam kontestasi kita, setiap kali ketemu kita cipika-cipiki, selama debat [Pilpres] kemarin kita selalu mengucapkan kata-kata yang baik, jadi nggak ada masalah,” ucap Sandi.
“Kalau kita mau selamat, selamat apa? Selamat kerja, selamat menempuh hidup baru. Ini budaya-budaya yang bukan ke-Indonesiaan menurut saya,” lanjut Sandiaga sindir Megawati.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Sandiaga Sindir Megawati Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com