Suami Istri Asal Asia Diduga Melakukan Perbudakan Modern di Australia
Indoharian – Pasangan suami istri yang berasal dari Asia Bernama Chee Kit Chong (44 tahun) dan Angie Yeh Ling Liaw (29) kini sedang diajukan ke pengadilan Kota Melbourne, Kamis (25/05) dengan tuduhan telah melakukan Perbudakan Modern Di Australia dengan menjadikan seorang perempuan sebagai budak di rumah mereka.
Pasangan yang diketahui tinggal di wilayah Point Cook yang berada di pinggiran kota Melbourne itu diduga telah melakukan kontrol secara paksa terhadap perempuan yang menjadi korban ini, serta diduga juga membatasi gerak-gerik korban. Dilaporkan juga tuduhan penyerangan fisik selama 10 bulan yang terjadi di antara Bulan Januari hingga Oktober tahun 2022.
Kepolisian Federal Australia (AFP) menyatakan bahwa rumah pasangan ini sudah digerebek di Bulan Oktober tahun lalu setelah pihak kepolisian mendapat sebuah informasi dari petugas kesehatan yang melihat adanya tanda-tanda aksi perbudakan pada wanita yang menjadi korban itu.
Pengacara dari pasangan ini, Payne Wu yang berasal dari Hiways Lawyers, dalam persidangan tersebut menyatakan bahwa mereka kemungkinan akan memberikan pembelaan kepada Chee Kit Chong dan Angie Yeh Ling Liaw, akan tetapi pihaknya masih membutuhkan waktu dmei memastikan tidak ada konflik kepentingan didalamnya.
AFP mengatakan di sepanjang tahun 2021/22 saja tercatat sudah ada 294 laporan, dimana meningkat dari sebelumnya ada 224 kasus yang sama di tahun sebelumnya dimana aksi perdagangan manusia dan Perbudakan Modern Di Australia terus meningkat.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Bejatnya Ayah-Anak Perkosa Karyawati Toko Di Cirebon |
Seorang Pria Loncat Bunuh Diri Dari Jembatan Suhat Malang |
Patung Penis Dan Vagina Berdiri Didalam Kuil |
Detektif Simone Butcher yang menangani kasus ini mengatakan bahwa AFP secara aktif ikut terlibat dalam pendidikan bagi para responden, profesional kesehatan, serta masyarakat yang membantu mereka dalam mengenali indikator adanya perdagangan manusia serta perbudakan.
Setiap orang dapat ikut berperan aktif untuk menghentikan perdagangan manusia. Kami mendorong bagi siapa pun yang mencurigai ataupun pernah melihat sesuatu yang mencurigakan untuk segera melaporkannya kepada pihak kepolisian. Katanya.
Sebab bila tanpa bantuan masyarakat, korban ini tidak akan terdeteksi dan kami pun tidak dapat memberikan bantuan yang dibutuhkan oleh para korban.
Jika Anda kenal dengan seseorang yang telah menjadi korban perdagangan manusia ataupun pelanggaran Perbudakan Modern Di Australia ini, silakan menghubungi ke pihak AFP dengan menelepon 131 AFP (131 237).
Sumber: Detik
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru