Terharu! Mengenang Ciptaan Habibie, Dari R80 Hingga N-250

691 views
Mantratoto

Mengenang Ciptaan Habibie Yang Sudah Berhasil Menciptakan Pesawat R80 Sampai N-250

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Deddy gabung Partai Gelora

Indoharian – Terharu! Mengenang Ciptaan Habibie, Dari R80 Hingga N-250

 

INDOHARIAN.COMMengenang ciptaan Habibie, peringatan Hari Pahlawan tepata pada tanggal 10 November 2019, sejumlah tokoh ramai-ramai untuk berkunjung Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan untuk menabur bunga dan juga mengheningkan cipta.

Definisi ‘pahlawan’ tidak selalu dengan cara individu atau hanya sekelompok orang yang bertaruh nyawa untuk membela Tanah Air. Namun, mereka dapat mengharumkan nama Indonesia di dalam kancah dunia.

Pada segi teknologi, Indonesia sering berbangga karena memiliki pahlawan yang membuat lahirnya pesawat buatan sendiri yaitu Bacharudin Jusuf (BJ) Habibie. Meski pria yang akrab dipanggil Eyang Habibie itu sudah tiada, tetapi jasa-jasanya akan selalu dikenang.

Daftar Pesawat Karya Tangan Dingin Habibie:

Pesawat R80

Salah satu mengenang ciptaan Habibie didalam industri penerbangan Indonesia ialah pesawat R80. DIirnya merancang R80 guna untuk penerbangan jarak pendek sampai menengah.

Pesawat R80 mampu mengangkat 80-90 penumpang dengan dimensi panjang 32,3 meter dan juga lebar sayap 3,05 meter dan tinggi 8,5 meter. Pesawat tersebut juga dapat melaju dengan kecepatan maksimal 330 knots atau kurang lebih sekitar 611 kilometer per jam.

 

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Deddy gabung Partai Gelora
Ma’ruf tiru Nabi Muhammad
PDIP dukung Tito Karnavian

 

Pesawat R80 juga diketahui telah masuk dalam PSN sesuai dengan terbitnya Peraturan Presiden (Pespres) Nomor 58 Tahun 2017 masalah Proyek Strategis Nasional.

Pesawat buatan PT Regio Aviasi Industri (RAI) tersebut dijadwalkan bakal mengudara pada tahun 2022 mendatang sesudah melalui serangkaian sertifikasi supaya disebutkan layak terbang. Sementara pesawat tersebut akan diproduksi secara massal pada tahun 2025.

Pesawat N-250

Habibie dikenang juga juga sempat merancang pesawat bernama N-250 waktu dia diminta kembali ke Indonesia oleh seorang mantan Presiden Soeharto. Pada tahun 1995 prototipe pesawat N-250 PA-1 versi Gatotkaca yang sanggup mengangkat 50 penumpang dan melakukan terbang perdana disaksikan oleh seprang Soeharto.

N-250 pertamannya adalah pesawat untuk penerbangan sipil yang dibangun oleh PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), sekarang bernama PT Dirgantara Indonesia. Namun proyek tersebut sempat dihentikan oleh Soeharto pada tahun 1998 atas rekomendasi International Monetary Fund (IMF).

Proyek N-250 adalah cikal akan lahirnya pesawat lain buatan Indonesia, adalah R80 yang diproduksi PT Regio Aviasi Industri (RAI). Perusahaan tersebut didirikan Habibie bersama seorang putranya, Ilham Habibie.

Pesawat Lockheed Martin C-130 Hercules

Model tersebut adalah pesawat bermesin empat turboprop sayap tinggi yang mempunyai fungsi membantu tugas militer. Pesawat tersebut sanggup mengangkat berbagai macam kargo dan juga mampu mendarat di landasan terbatas.

Karya Habibie lain ialah VTOL ( Vertical Take Off & Landing ) Pesawat Angkut DO-31, Hansa Jet 320, Airbus A-300 yang mampu menampung 300 penumpang, CN-235, Helikopter BO-105, Multi Role Combat Aircraft (MRCA).

Habibie Rumuskan Teori ‘Crack’ Saat Kuliah di Jerman

Pria kelahiran Parepare, 25 Juni 1936 ini tidak hanya menghasilkan karya dalam bentuk fisik tetapi juga berupa teori yakni progression crack theory atau teori keretakan.

Saat mengemban studi di Institut Teknologi Rhine-Westphalia Utara di Aachen, Jerman, Habibie muda menemukan cara untuk mengantisipasi struktur badan pesawat yang membuatnya menjadi lebih kuat. Temuannya itu mampu mengantisipasi kecelakaan dengan meningkatkan faktor keselamatan penerbangan.

Teori itu mampu mengkalkulasikan keretakan pesawat karena proses terbang landas dan mampu merancang bangun desain pesawat modern untuk menghindari kecelakaan.

Di era itu industri pesawat terbang dihadapkan pada kebuntuan karena adanya kerusakan pesawat yang kerap tidak terdeteksi. Keretakan terjadi akibat fatigue atau kelelahan pada struktur pesawat yang tak terlihat. Akibatnya, angka kecelakaan pesawat terhitung tinggi.

Tutup Usia Pada Rabu, 11 September 2019

Bacharuddin Jusuf Habibie meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat pada usia 83 tahun.

Habibie sebelumnya dirawat di ruang Cerebro Intensive Care Unit (CICU) Paviliun Kartika RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat sejak 1 September 2019.

Ketua Tim Dokter Kepresidenan (TDK) Prof. dr. Azis Rani menyebutkan selama dirawat, mengenang ciptaan Habibie dan ditangani tim dokter spesialis dengan berbagai bidang keahlian, seperti jantung, penyakit dalam, dan ginjal.

Sumber: CNNIndonesia

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Mengenang ciptaan Habibie news Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply