Terjadi Peritiwa Adu Jotos Jemaah DiMasjid Di Kediri

178 views
Mantratoto

Adu Jotos Jemaah DiMasjid Kota Kediri Karena Berebut Untuk Jadi Imam Salat

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

Indoharian – Terjadi peritiwa Adu Jotos Jemaah DiMasjid, keributan terjadi di dalam Masjid Al Muttaqun Kelurahan Manisrenggo, Kota
Kediri saat jemaah di masjid hendak untuk melaksanakan Salat Maghrib secara berjemaah. Aksi adu jotos hingga sejumlah warga mengalami
terluka itu diduga karena ada warga yang berebut untuk menjadi imam salat.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, keributan itu dipicu karena masalah internal antara warga setempat dengan ahli waris
masjid wakaf yang sekaligus menjadi takmir di masjid itu. Masalahnya karena ada pihak yang menyerobot jadwal untuk imam Salat Maghrib
berjemaah.

Peristiwa Adu Jotos Jemaah DiMasjid itu bermula ketika sejumlah keluarga ahli waris tanah wakaf masjid itu bersama dengan kelompoknya
memaksakan diri menjadi imam Salat Maghrib. Padahal sesuai dengan kesepakatan bersama warga, imam saat Salat Maghrib adalah jatah untuk
warga sekitar.

Seorang warga yang mencoba untuk menjelaskan itu justru mendapatkan penganiayaan. Mashuri, salah satu jemaah yang melihat penganiayaan
itu bermaksud untuk melerai. Namun dirinya juga menjadi sasaran penganiayaan.

“Saat itu saya melihat ada jemaah yang dianiaya oleh pihak ahli waris. Saya berusaha untuk melerai justru malah saya dianiaya beberapa
orang yang tidak saya kenal dan berada di kubu ahli waris. Usai kejadian saya langsung melaporkan ini ke pihak kepolisian,” Kata Mashuri
kepada wartawan, Jumat (15/12/2023).

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Pengamat Nilai Prabowo Blunder Saat Debat Perdana Capres</span</a
Kecelakaan KA Feeder Whoosh Menabrak Mobil, 3 Orang Meninggal Dunia
PPATK Ungkap Transaksi Janggal Kampanye</span</a

Akibat peristiwa itu ada 3 orang warga yang mengalami luka. Hal ini memicu ratusan warga langsung mendatangi rumah keluarga ahli waris.
Mereka meminta pertanggungjawaban atas kekerasan itu.

Puluhan petugas Polres Kediri Kota yang diterjunkan ke lokasi untuk menindaklanjuti laporan yang masuk berupaya untuk mengantisipasi
terjadinya keributan yang lebih besar dengan melakukan pengamanan di sekitar masjid dan rumah keluarga ahli waris.

Lukman, perwakilan dari pihak ahli waris masjid wakaf itu mengklaim bahwa dirinya juga telah menjadi korban penganiayaan. Saat itu dirinya
hendak maju menjadi Imam Salat Maghrib. Tiba-tiba ia ditarik dari belakang oleh jemaah hingga dirinya terjatuh lalu dipukuli.

“Saat itu saya maju untuk menjadi Imam Salat Maghrib, tiba-tiba ada beberapa jamaah yang langsung menarik dari belakang dan mendorong saya
hingga keluar masjid. Saat di luar masjid saya terjatuh, saya menduga karena ada yang menjegal kemudian saya ditendang di bagian dada dan
punggung,” kata Lukman.

Mengenai perselisihan antara warga dengan ahli waris masjid wakaf itu, Ketua Tanfidziah NU Kelurahan Manisrenggo Saifudin menjelaskan bahwa
beberapa tahun lalu masjid Al Muttaqun itu berdiri di tanah yang diwakafkan oleh keluarga Arman.

Seiring waktu berjalan, terjadi sengketa antara keluarga ahli waris dengan warga setempat hingga berujung ke perkara perdata di Pengadilan
Tata Usaha Negara (PTUN).

“Warga mengaku, sesuai kesepakatan saat itu, kepengurusan Takmir Masjid dikosongkan selama proses gugatan belum keluar keputusan. Tetapi pihak
ahli waris bersikukuh akan membentuk kepengurusan internal sehingga warga kecewa dan tidak menghendaki mereka jadi imam di masjid itu,” kata Saifudin.

Sebagai informasi, sengketa antara pihak ahli waris dengan warga sekitar itu terjadi saat pengurus masjid meninggal. Pihak ahli waris mengklaim
pihaknya yang harus menjadi pengurus Masjid, sedangkan tokoh warga menyerahkan penyelesaian sengketa itu ke Badan Wakaf Indonesia (BWI).

Hingga malam ini kepolisian terus berjaga di lokasi kejadian Adu Jotos Jemaah DiMasjid untuk mengantisipasi adanya kerusuhan. Langkah mediasi
terus dilakukan oleh pihak kepolisian agar kedua belah pihak menemukan jalan keluar atas perselisihan itu.

sumber : detik

 

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply