Terkait Kematian Saksi Kunci , Novel Tegaskan KPK Masih Banyak Saksi, Jadi Kasus E- KTP Tidak Akan Di Tutup
IndoHarian – Terkait Kematian Saksi Kunci, Penyidik KPK yakni Novel Baswedan menegaskan KPK punya banyak saksi kunci buat mengungkap kasus dugaan tindak pidana korupsi KTP-Elektronik (KTP-el) meski salah satu saksi yakni Direktur Biomorf Lone LLC Johannes Marliem sudah meninggal dunia.
Kematian Saksi Kunci pastinya kalau saya mau bicara saksi kunci, saksi kuncinya itu banyak, tak cuma satu. Ini yang musti jadi perhatian kita semua, dan kalau salah satu saksi KTP-el meninggal pastinya tidak terlalu berpengaruh terhadap pembuktian perkara tersebut,” ucap Novel kepada Antara di Singapura, hari Selasa (15/8).
Novel Baswedan disiram air keras oleh dua orang pengendara motor di dekat rumahnya di 11 April 2017 seusai shalat subuh di Masjid Al-Ihsan dekat rumahnya. ucap Novel pun mengalami kerusakan sehingga ia musti menjalani perawatan di Singapore National Eye Centre (SNEC) sejak tanggal 12 April 2017.
Johannes Marliem ditemukan tewas di dalam rumahnya di Los Angeles pada hari Kamis (10/8) dini hari, 10 Agustus waktu setempat. Berdasarkan dari pemberitaan media di Amerika Serikat, Johannes ditulis tewas di karnakan bunuh diri.
Sebelum tewas, Johannes diketahui sempat menyampaikan kekhawatiran mendapat sebuah ancaman ke media dan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) apalagi Johannes juga sempat berbicara di salah satu media massa bahwa ia memiliki bukti sebuah rekaman percakapan yang diduga melibatkan pihak-pihak lainnya dalam sebuah kasus korupsi KTP-el.
pastrinya saya tidak dapat berspekulasi apakah kematian Johannes terkait dengan kasus KTP-el atau tidak, namun saya kaget di beberapa media saya baca ada beberapa yang senang dan selanjutnya meminta agar dengan meninggalnya saksi tersebut supaya ditutup perkara KTP-E, ini lucu, kenapa? sebab KTP-el ini faktanya banyak sekali,” ucap Novel yang juga menjadi penyidik dalam kasus KTP-el tersebut.
Meski Johannes yang terlibat banyak dalam kasus pengadaan KTP-E itu sudah meninggal dan bahkan tak semua pertimbangan hukum KPK disetujui hakim dalam putusan pengadilan tingkat pertama buat terdakwa mantan Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kemendagri Irman dan Sugiharto dan sejumlah hambatan lain, Novel masih optimistis KPK mampu segera mengungkapkan kasus tersebut.
Perusahaan Johannes Marliem dalam dakwaan kasus korupsi KTP-E yakni adalah PT Biomorf Lone LLC selaku seorang penyedia produk automated finger print identification system (AFIS) merk L-1 yang akan digunakan dalam KTP-el. Johannes juga disebut ikut memberikan 200 ribu dolar AS ada bulan Oktober 2012 kepada mantan Direktur Pengelolaan Informasi Administrasi Kependudukan (PIAK) Sugiharto sebagai sebuah “fee” karena konsorsium PNRI dinyatakan telah lulus evaluasi.
Johannes Marliem juga disebut juga sudah mendapatkan keuntungan seluruhnya berjumlah 14,88 juta dolar AS atau sekitar Rp 25,242 miliar. Terkait Kematian Saksi Kunci , Novel Tegaskan KPK Masih Banyak Saksi
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian Kematian Saksi Kunci kesehatan Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video