Polisi Tangkap 5 Orang Terkait Bentrokan FBR Dan PP di Ciledug
INDOHARIAN.COM – Polisi menangkap lima orang terkait Bentrokan FBR Dan PP di Ciledug, Kota Tangerang, pada Jumat (19/11) lalu. Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Deonijiu De Fatima mengatakan, kelima orang itu masih diperiksa untuk digali keterangannya terkait peristiwa tersebut. Anggota organisasi kemasyarakatan Forum Betawi Rempug, Pemuda Pancasila (PP) diduga kembali terlibat bentrokan. Terbaru pertikaian antarkelompok ini terjadi di Ciledug, Tangerang, malam tadi.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
GILA! Perkara Nirina Zubir Walkout Dari TvOne |
VIRAL! Sophia Urista Kencingi Penonton Saat Konser |
Veronica Koman Aktifis HAM Papua Di Teror |
Arief Hidayat, 31 tahun, warga Ciledug, mengatakan keberadaan FBR dan Pemuda Pancasila mungkin hanya memberi manfaat bagi anggotanya tetapi tidak untuk masyarakat luas. “Subjektif aja dari gue, belom ada kegiatan bagus yang digelar mereka. Beritanya malah bentrok melulu,” katanya pada Tempo, Sabtu, 20 November 2021.. “Sementara ada lima dan bisa berkembang jadi banyak dan bisa dikurangin,” kata Deonijiu kepada wartawan, Minggu (21/11). Disampaikan Deonijiu, pihaknya juga masih mendalami penyebab bentrokan antara kedua ormas tersebut.
Ali, 33 tahun, warga Betawi asal Kampung Pedati, Kampung Melayu, Jakarta Timur menyayangkan dua organisasi tersebut kerap bentrok. Menurut dia, keributan antara FBR dan PP justru mencoreng suku Betawi dan ideologi Pancasila. “Bikin malu Betawi dan Pancasila,” katanya.
Deonijiu menyebut adanya dugaan bahwa Bentrokan FBR Dan PP disebabkan oleh perebutan lahan, yang kini turut didalami dalam proses penyelidikan. “Itu masih kita dalami [konflik perebutan lahan]. Tapi, secara gamblangnya seperti itu lah, namanya orang merebut lokasi pengamanan perluasan mereka. Yang jadi konflik yang jadi pemicu, kan, merebut lahan,” tuturnya.
Nabilla, pendatang dari Bandung yang tinggal di Jakarta, menyayangkan berbagai keributan yang terjadi justru dilakukan oleh anggota ormas yang mengatasnamakan agama, suku, atau ideologi bangsa. Ia mendesak pemerintah untuk berani menertibkannya. “Jika tidak memungkinkan untuk dibubarkan, setidaknya izin aktivitasnya dibatasi,” ucap dia.
Di sisi lain, Deonijiu menuturkan bahwa pihaknya juga telah berkomunikasi dengan kedua ormas terkait peristiwa bentrokan tersebut. “Kita masih komunikasi dengan pimpinan mereka dari FBR sama PP untuk konsolidasi mana kala ada pelakunya yang benar-benar melakukan agar mereka serahkan diri,” ujarnya.
Sebagai informasi, Bentrokan FBR Dan PP terjadi di Pasar Lembang, Ciledug, Kota Tangerang pada Jumat (19/11) malam. Dari informasi yang dihimpun, bentrokan itu bermula dari konvoi salah satu ormas yang tengah merayakan ulang tahun. Setelahnya, terjadi perdebatan atau cekcok antara kedua belah pihak.
Sumber : CNNIndonesia
Bentrokan FBR DAN PP Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com