VIRAL! Warga Bakar Peti Jenazah Dan Tolak Di Vaksin

359 views
Mantratoto

Warga Bakar Peti Jenazah Dan Tolak Di Vaksin Karena Kepentingan Politik Para Elite

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Warga Bakar Peti Jenazah

Indoharian – VIRAL! Warga Bakar Peti Jenazah Dan Tolak Di Vaksin

INDOHARIAN – Warga Kemirian, Bondowoso merebut jenazah yang nyata-nyata COVID-19 dan Warga Bakar Peti Jenazah. Warga desa juga disebut menolak vaksinasi. Penolakan terhadap vaksinasi tersebut juga terbukti hingga saat ini terdapat 90% warga desa yang enggan untuk divaksin. Kendati, pada PPKM Darurat ini pemerintah juga menggalakkan vaksinasi.

“Iya, benar. Sesuai dengan data yang ada di kami, sekitar 90% warga di desa itu memang tidak mau divaksin,” jelas Jubir Satgas COVID-19 Bondowoso, dr Mohamad Imron, kepada wartawan, Senin (19/7/2021).

Dikatakan Imron, pihaknya juga tak bisa terlalu memaksa jika warga memang tidak mau divaksin. Meski, upaya persuasif tetap akan dilakukan, melalui tokoh agama maupun tokoh masyarakat setempat.

“Kami terus melakukan upaya sosialisasi. Tapi jika memang warga tetap menolak, ya sudah, akan kami berikan pada warga masyarakat lainnya yang mau saja,” tukas dr Mohamad Imron.

Sementara salah seorang warga desa yang enggan disebutkan namanya menyebutkan, warga memang menolak vaksin. Kendati upaya sudah dilakukan dengan masif oleh pemerintah.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
VIRAL! Demo Jokowi End Game Terkait Penolakan PPKM
Kacau!! Pengakuan Sopir Nia Ramadhani Yang Menghebohkan…
Viral!! Gebby Vesta Dilarang Terbang, Dan Mengamuk Di Bandara

“Warga disini memang menolak vaksin. Karena bagi kami di sini, vaksin itu hanyalah konspirasi dari elit yang punya kepentingan,” terangnya.

Penolakan warga terhadap vaksin juga dipicu karena isu di medsos maupun aplikasi percakapan, jika orang habis divaksin banyak yang akhirnya sakit dan meninggal. Pun banyak juga rumor negatif tentang vaksin yang berseliweran di media sosial.

Sebelumnya, puluhan Warga Bakar Peti Jenazah di Bondowoso melakukan aksi perebutan paksa jenazah pasien COVID-19. Mereka kemudian membuka peti, memandikan, mensalatkan, lalu memakamkan dengan cara normal. Padahal, jenazah merupakan pasien COVID-19 dan harus dimakamkan sesuai protap COVID-19.

Informasi dihimpun di lapangan, kejadian bermula saat ambulance petugas membawa jenazah pasien COVID-19 dari RSUD dr Koesnadi Bondowoso menuju pemakaman yang sudah disediakan korban.

Mendadak, warga desa yang memang sudah menunggu lantas mengadang ambulance pembawa jenazah. Mereka lalu membuka dan mengambil jenazah yang memang sudah ada di dalam peti. Tak cuma itu. Warga juga mengeluarkan jenazah yang memang terbukti positif COVID-19 tersebut.

Kejadian perebutan paksa tersebut terjadi di Desa Kemirian, Tamanan, Bondowoso, Jumat (16/7/2021), malam sekitar pukul 23.00 WIB. Pasien meninggal yakni P. Anis (45), warga desa setempat.

Demi keselamatan, petugas pun berhasil kabur menyelamatkan diri dari amuk massa. Langkah tersebut terpaksa dilakukan karena massa sudah terkonsentrasi di sekitar mobil yang ditumpangi. Bahkan, massa sambil berteriak-teriak tampak beringas.

“Saya bersama tim akhirnya kabur menyelamatkan diri,” kata salah seorang anggota tim pemulasaraan Satgas COVID-19 Bondowoso, Kustari,, Sabtu (17/7/2021).

Kustari juga menyebutkan, kejadian itu memang tidak pernah diduganya sebelumnya. Secara mendadak, warga sudah mengelilingi mobil ambulan dan mobil tim pemulasaraan yang memang akan memakamkan jenazah.

“Untung saya dimasukkan ke rumah salah seorang warga sini. Hingga massa emosinya mereda. Saya lalu dihardik untuk segera meninggalkan lokasi,” imbuh Kustari, yang mengaku sejak pandemi memang jadi tim pemakam pasien COVID-19 di Bondowoso.

Rupanya, perebutan paksa itu juga karena beredar isu salah satu bagian tubuh jenazah ada yang diambil. Selain itu, pihak keluarga dan warga desa menganggap penanganan jenazah terlalu bertele-tele. Karena disebut-sebut warga sudah meninggal pada pagi hari, tapi baru dikirim ke keluarga malam harinya.

“Warga mempertanyakan, wong orangnya sudah meninggal pagi kok baru dikirimkan malam. Ada apa gerangan ?” ungkap Faisol, salah seorang warga setempat.

Dia juga menambahkan selain itu beredar isu bahwa bagian tubuh jenazah telah diambil untuk keperluan medis. Sehingga, alasan itulah yang membuat warga berkeinginan untuk membuktikan kebenaran itu. Dengan cara membuka peti jenazah dan membuka kain kafan.

“Ternyata setelah dibuka, tidak benar isu itu. Selain itu, jenazah sudah dipulasara sesuai syariah agama. Hanya bedanya, dimasukkan dalam peti,” tutur Faisol, yang mengaku menyaksikan langsung kejadian itu, Warga Bakar Peti Jenazah.

Sumber : DetikNews

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Warga Bakar Peti Jenazah

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply