Desas-desus Rusia Uji Coba Senjata ‘Kiamat’
Indoharian – Rusia diisukan tengah mengujicoba rudal Burevenstnik Uji Coba Senjata ‘Kiamat’, yang sering dijuluki Flying Chernobyl atau Chernobyl terbang.
Kekhawatiran meningkat karena Vladimir Putin bisa saja akan memerintahkan akan uji coba terhadap senjata nuklir itu. Jika benar yang diisukan, maka dipercobaan kali ini Rudal Burevestnik yang ke-14. Sebanyak 13 yang sebelumnya gagal.
Isu yang beredar kalau uji coba itu akan disiapkan dalam minggu ini untuk memperingati ulang tahun Putin yang ke-71. Foto satelit dan data penerbangan memperlihatkan sebuah persiapan yang akan dilakukan untuk uji coba baru itu.
Pergeseran pesawat dan kendraan di dekat pangkalan Arktik sama dengan yang sebelumnya terjadi pengujian Burevestnik, atau diketahui sebagai SSC-X-9 Skyfall, pada tahun 2017 dan 2018.
Sebelumnya sudah mecoba uji coba 13 rudal yang dianggap gagal, juga termasuk uji coba pada tahun 2019 yang mengakibatkan kematian tujuh orang yang mencoba menyelamatkan senjata rahasia itu. Sejak saat itu mereka disebut pahlawan Nasional’ oleh presiden Rusia.
Burevestnik disebut Uji Coba Senjata ‘Kiamat’ yang bisa mencapai jangkauan 22 ribu kilometer. Artinya, ia bisa menyerang AS dari arah mana saja di Rusia.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Prabowo Ungguli Ganjar,Dalam Survei Sementara</span |
TikToker Abu Laot Ditangkap, Pencemaran Nama Baik</span |
Pemerkosa Pelajar Di Bangkalan Ditangkap Polisi</span |
Ia juga sering dipanggil rudal jelajah ‘siluman’ yang bisa terbang rendah dipercayai tak mampu dicegat pertahanan udara Barat yang ada dan mengirimkan hulu ledak nuklir kemanapun yang dia mau.
Putin pernah menamainya sebuah jenis senjata baru radikal memiliki jangkauan dan juga kemampuan manuver tak terbatas. Akan tetapi AS mengatakan jika rudal itu tidak ampuh dan dalam peluncurannya diprediksi cuma bisa mengudara dua menit sebelum jatuh ke laut.
Putin mengungkapkan pada tahun 2018 Uji Coba Senjata ‘Kiamat’ adalah satu dari lima sistem rudal yang dia akui lebih unggul dari model Barat.
The Moscow Times, Media kabar yang suka mengkritik Rusia, mengungkapkan Burevestnik dijuluki ‘Flying Chernobyl’. “beberapa upaya peluncuran yang sebelumnya berakhir gagal. Menurut intelijen Amerika, roket itu tidak pernah mebgudara lebih dari 22 mil, rekor penerbangan terpanjangnya hanya berlangsung dua menit,” tulis mereka.
Sumber : Detik
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru