Golkar Butuh Reformasi Pimpinan Partai, Ini Alasannya

Golkar Butuh Reformasi Pimpinan Partai, Ini Alasannya
IndoHarian – Golkar Butuh Reformasi Elektabilitas Partai Golkar dikatakan stagnan bahkan sangat cenderung menurun dalam beberapa waktu yang terakhir. Kini, di bawah kepemimpinan Setya Novanto sebagaimana sebuah hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), elektabilitas Partai Golkar yang berangsur menurun sejak akhir Desember 2015 dari 12,3 persen menjadi 11,4 persen pada bulan September 2017.
Menurut politikus senior dari Partai Golkar, yakni Hajriyanto Y Thohari, penurunan elektabilitas partai yang berlambang pohon beringin tersebut memang paling besar dipengaruhi ada beberapa kader yang terlibat kasus dugaan korupsi. yakni Salah satu yang paling pengaruh ketika Setya Novanto ditetapkan sebagai seorang tersangka kasus dugaan korupsi proyek KTP-elektronik.
Golkar Butuh Reformasi Hajriyanto sempat menilai, meskipun secara legal formal status Novanto telah digugurkan oleh putusan praperadilan, hal tersebut masih berpengaruh. “Meskipun kasus yang menimpa Ketua umum Golkar telah selesai sebab dia dimenangkan praperadilan namun sebagai opini itu masih tertanam kuat di benak publik terkait dengan segala spekulasi yang telah menyertainya,” tutur Hajriyanto ketika dihubungi pada minggu (8/10).
Selain itu, ia juga sempat menilai faktor lainnya yang sudah mempengaruhi penurunan tersebut lantaran sikap Partai Golkar yang dianggap sering berubah. Hal ini juga menurut dia, membuat pandangan masyarakat dan juga kepercayaan kepada Golkar terus merosot.
Karenanya, Hajriyanto menilai sekarang ini yang dibutuhkan partai golkar yakni adalah reformasi kepemimpinan untuk menyelamatkan Partai Golkar. “Perlu ada sebuah pembaruan kepemimpinan partai, hingga Partai Golkar betul-betul memiliki wajah baru. Sebab waktunya telah deket 2018, sudah penuh hingar bingar politik sementara 2019 tahun berikutnya, makanya sangat diperlukan reformasi kepemimpinan, bukan cuma ketua umum namun kepemimpinan semuanya,” tutur mantan Wakil Ketua MPR tersebut.
tapi ia menekankan, pergantian kepemimpinan tersebut bukan berarti cuma pada posisi ketua umum semata. Sebab, persoalan Partai Golkar tak kemudian selesai dengan pergantian posisi ketua umum saja. “Saya menekankan revitalisasi kepemimpinan, jadi jangan sampai ada sebuah pikiran cuma ketum diganti kemudian persoalan bakal selesai dan Golkar bakal recovery, tentu belum atau ekstremnya tidak,” tuturnya
Namun, ia juga mengungkap, perubahan itu dapat dilakukan jika didukung keinginan yang kuat oleh para jajaran kader terutama didukung oleh DPD I Partai Golkar. Ia juga menegaskan, tak cukup cuma segelintir para elit di jajaran DPP Partai Golkar. jika mau perubahan itu nggak bisa cuma segelintir elit di Jakarta musti digerakkan oleh elit Golkar di daerah-daerah. Terutama di sini yakni adalah pemegang kunci adalah DPD 1 se Indonesia kemudian nanti didukung ormas sayap golkar atau ormas dalam Golkar,” Golkar Butuh Reformasi Pimpinan Partai, Ini Alasannya
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Golkar Butuh Reformasi Indoharian kesehatan Politik Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video