Inilah Dia Sosok Chandra Lie Pemilik Sriwijaya Air

193 views
Mantratoto

Sosok Chandra Lie Yang Merupakan Pemilik Salah Satu Maskapai Domestik Terkemuka Di Indonesia

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Inilah Dia Sosok Chandra Lie Pemilik Sriwijaya Air

Indoharian – Sosok Chandra Lie bos pemilik Sriwijaya Air yang merupakan salah satu maskapai domestik terkemuka di Indonesia. Bisnis utamanya yaitu untuk menyediakan transportasi penumpang dan barang baik untuk di wilayah nasional maupun regional.

Mungkin banyak dari kalian yang penasaran, siapakah pemilik Sriwijaya Air? Melansir dari situs resmi Sriwijaya Air, maskapai tersebut didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim. Salah satu pendirinya, Chandra Lie yang merupakan pengusaha garmen yang sukses sebelum yang mulai mengelola bidang maskapai.

Berdasarkan catatan, pria tersebut lahir di Pangkal Pinang pada tanggal 4 April 1965. Semenjak kecil, ia dikenal sebagai sosok yang sangat ulet dalam bekerja. Ia juga semangat dalam menempuh pendidikan hingga yang hijrah ke Jakarta.

Sempat bercita-cita menjadi guru olahraga dan juga pengacara, pria tersebut justru akhirnya terjun ke bisnis garmen. Bisnis itu mulanya ia geluti dengan modal yang kecil yakni hanya 7 mesin untuk bisa memproduksi pakaian. Ia terus mengembangkan bisnisnya hingga yang memiliki 150 mesin.

Tidak puas menekuni bisnis garmen, pria tersebut kemudian mulai merambah ke bisnis penerbangan. Awal mula keinginan itu muncul lantaran pria tersebut yang kerap mengalami kesulitan untuk pulang kampung dari Jakarta ke Pangkal Pinang. Ia harus yang selalu naik kapal selama waktu 11 jam dan seringkali juga yang terhalang akan ombak besar.

Maka dari itu ia pun berpikir, ini akan lebih mudah bila yang terbang menggunakan pesawat. Ia pun akhirnya menyerahkan bisnis garmen itu kepada temannya dan mulai untuk mengelola bisnis penerbangan.

Sosok Chandra Lie bersama dengan saudaranya yakni Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim akhirnya mulai mengajukan izin untuk bisa membentuk maskapai pada tahun 2000. Saat itu, mengajukan izin berbisnis maskapai bukanlah sesuatu yang sulit.

Ini karena adanya deregulasi penerbangan yang memungkinkan siapapun untuk bisa mendirikan maskapai penerbangan dengan hanya dua atau satu unit pesawat saja. Hal tersebut diatur dalam UU Nomor 15 Tahun 1992 tentang Penerbangan, dan Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1995 tentang Angkutan Udara.

Tiga tahun berselang, tepatnya pada tanggal 10 November 2003, mereka akhirnya yang diizinkan untuk mengoperasikan maskapai yang diberi nama Makapai Sriwijaya Air. Saat itu, pria tersebut hanya memiliki satu unit pesawat Boeing 737-200. Pesawat itu melayani rute Jakarta-Pangkal Pinang dan Pangkal Pinang-Jakarta.

Sriwijaya Air terbilang yang berani bersaing dengan maskapai-maskapai pendahulunya seperti Garuda Indonesia dan Lion Air yang saat itu sudah lebih dulu dipercaya oleh publik. Maskapai ini menjual tiket Jakarta-Pangkal Pinang dengan seharga Rp 175 ribu.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Resmi!! Donald Trump Jadi Capres Kembali Di 2024
Heboh !!Rekayasa Mati Suri Demi Hindari Hutang
Momen Megawati Duduk Satu Meja Dengan SBY

Perlahan tapi pasti, Sriwijaya Air pun menambah rutenya yakni Jakarta Palembang, Jakarta-Jambi, dan Jakarta-Pontianak. Sriwijaya Air kemudian menambah armada mereka yakni sebanyak empat pesawat Boeing 737-200.

Bisnis milik dari Sosok Chandra Lie ini kian berkembang karena yang dianggap mampu untuk mengisi kekurangan dari maskapai-maskapai saingannya. Misalnya mereka yang membuka rute-rute baru dan membuka jadwal terbang lebih pagi dari jadwal maskapai lainnya. Bermula dari hanya 1 pesawat dan 1 rute perjalanan pulang-pergi, saat ini Sriwijaya Air telah memiliki 48 pesawat Boeing dan juga melayani 53 rute penerbangan. Selain itu, pria tersebut juga membuka anak perusahaan baru yang bernama NAM Air yang melayani penerbangan feeder.

Pada November 2018, Sriwijaya Air dan NAM Air mulai yang masuk dalam manajemen Garuda Indonesia Group melalui anak perusahaan PT Citilink Indonesia. Namun kerja sama ini tidak yang bertahan lama. Mulai akhir bulan Oktober 2019, kedua grup maskapai itu sudah yang memilih jalannya masing-masing.

Sumber : Detik

 

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply