Kisah Hidup Mbah Karsi Tinggal Bersama Ayam dan Kucing
Kisah Hidup Mbah Karsi Tinggal Bersama Ayam dan Kucing
IndoHarian – Seorang nenek berusia 75 tahun tinggal seorang diri di gubuk tua beralaskan tanah. Diketahui bernama Mbah Karsi.
Dia tinggal di rumah yang sudah reyot dari kayu seluas kruang lebih 4×5 meter di sebuah perkampungan di Kelrahan Tambrangan, Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng).
Di dalam rumah tersebut, nenek Karsi menjalani hidupnya sehari-hari dengan seorang diri. Dia ditemani ayam dan kucing sebagai teman semasa hidupnya. Bau kotoran ayam serta kotoran kucing pun bercampur aduk di dalam rumah tersebut.
Meski demikian, nenek Karsi merasa tak risih dengan kondisinya yang saat ini. Bau kotor-kotoran tersebut tercium sejak tamu berada di depan rumah. Ayam serta kucing bebas keluar masuk rumah.
Di dalam rumah, hanya ada 1 kasur kusam yang diletakkan persis di depan pintu. Di dalam ruangan itu juga digunakan sebagai tempat memasak. Tungku dari batu bata ditumpuk dijadikan sebagai alat masaknya.
Rumah ini juga tak dilengkapi dengan berbagai fasilitas. Tidak ada kamar mandi maupun dengan saluran pembuangan air.
“Mpun sudah biasa mas. Ya ini ditemani seekor kucing, kucingnya sudah 4. Pitik (ayam)nya telah habis, sudah pada mati semua,” ucap nenek Karsi saat ditemui di kediamannya, pada hari Selasa (1/8/2017).
Nenek Karsi tidak sanggup memperbaiki rumahnya karena dia tak punya penghasilan. Untuk menafkahi hidupnya, nenek sebatangkara ini menggantungkan bantuan dari para tetangganya. Dalam sehari-hari, dia hanya bekerja sebagai serabutan mengupas jagung.
Karsini (80), kakak kandung Mbah Karsi, menuturkan, adiknya hidup di gubuk tersebut sendirian. Dia tidak punya keturunan karena belum pernah berkeluarga. Dia juga membenarkan bahwa adiknya memang suda terbiasa tidur dengan ayam dan kucing.
Rumah nenek Karsi di Tambrangan direncanakan akan di renovasi oleh Pemerintah Kota Semarang pada tahun ini. Rumahnya masuk dari 80 daftar rumah yg hendak dipugar. Nenek Karsi hanya berkomentar dengan singkat.
“Ya, monggo (silakan),” ucapnya.
Kepala Seksi Pembangunan Kelurahan Timbrangan Mukti Pramono menuturkan, rumah nenek Karsi masuk dalam daftar rumah yang akan dibedah. Rumah nenek Karsi sebelumnya tidak masuk rencana karena berada di lahan bukan atas miliknya ia sendiri.
Pihak kelurahan pun sepakat membantu menguruskan administrasi supaya rumah nenek Karsi dapat dibedah.
“Kami bantu buatkan surat bahwa yang berangkutan tinggal di sana sudah puluhan tahun. Kalau tak dibantu, rumahnya tidak bisa dibedah,” ujarnya.
Proses perbaikan rumah tak layak huni di Kota Semarang pada tahun 2017 ini berjumlah 1.162 rumah.
Dari jumlah tersebut, 400 unit rumah di antaranya akan dibedah melalui dana Alokasi khusus (DAK) bantuan Pemerintah pusat.
Tiap rumah dari DAK diberi bantuan sebesar Rp 15 juta berupa bahan bangunan. Sementara sisanya, dibangun melalui sumbangan dari pihak Bantuan Sosial Pemrov Jateng dan Pemkot Semarang. Tiap rumah sisa dari sasaran DAK memperoleh bantuan Rp 10 juta plus tenaga tukang. Kisah Hidup Mbah Karsi Tinggal Bersama Ayam dan Kucing.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner Mbah Karsi news olahraga otomotif Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata
Related Post
![Permalink to Penetapan Prabowo Gibran Ditunda]( "Permalink to Penetapan Prabowo Gibran Ditunda")
Indoharian – Penetapan Prabowo Gibran Ditunda PDIP menggugat hasil
![Permalink to Mengapa Arab Memihak Israel Dari Pada Iran]( "Permalink to Mengapa Arab Memihak Israel Dari Pada Iran")
Indoharian – Mengapa Arab Memihak Israel Dari Pada Iran
![Permalink to Pertahanan Udara Iran Sudah Menua]( "Permalink to Pertahanan Udara Iran Sudah Menua")
Indoharian – Pertahanan Udara Iran Sudah Menua Pertahana Udara
