Miris!! Korban Bullying Diamputasi Di Malang Alami Trauma Berat

697 views
Mantratoto

Korban Bullying Diamputasi Di Malang Hingga Saat Ini Masih Didampingi Psikolog Dan Masih Berada Di Rumah Sakit Akibat Trauma Mendalam

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Hasto Resmi Tahanan KPK

Indoharian – Miris!! Korban Bullying Diamputasi Di Malang Alami Trauma Berat

INDOHARIAN.COM – Terkait panasnya berita tentang (MS) terkait Korban Bullying Diamputasi Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menyatakan MS, siswa SMPN 16 Kota Malang, Jawa Timur, yang tengah jadi korban perundungan atau bullying yang jari tengahnya harus diamputasi masih harus mendapat pendampingan dari psikolog. Sejak diamputasi jari tengahnya pada pekan lalu, MS belum keluar dari rumah sakit hingga hari kemarin. “Kemarin ditunda kepulangan, persoalan belum stabil sehingga masih berada di rumah sakit. Didampingi oleh psikolog dan peksos (pekerja sosial) saat ini masih berjalan,” kata Deputi Bidang Perlindungan Anak Kemen PPPA Nahar di Kantor Kemendikbud, Jakarta Selatan, Senin 10 Februari 2020.

Menurut dari pemeriksaan psikolog dan juga pekerja sosial, kata Nahar, MS belum siap untuk dipulangkan. Sehingga pihaknya pun menyarankan agar MS tetap menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Ia juga telah mengaku pihaknya terus memantau proses hukum dari kasus ini agar tetap memperhatikan sistem peradilan pidana anak. Kemen PPPA juga telah sudah memberikan catatan untuk kementerian dan juga lembaga terkait agar menanggulangi kasus-kasus kekerasan pada anak dengan baik. Salah satunya, kata Nahar, ia sudah bersurat kepada Kementerian Hukum dan juga kepada HAM terkait kasus-kasus kekerasan anak sedang yang terjadi belakangan ini. Korban Bullying Diamputasi.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Nurhadi Jadi Tersangka KPK
pembobolan nasabah BNI
Gerindra Panggil Andre Rosiade

“Ketika anak berhadapan dengan hukum, maka prosesnya tadi anak-anak yang terlibat harus diproses sesuai sistem pidana,” ujarnya. Nahar juga mengatakan perkara kenakalan anak dalam kasus ini bisa terjadi karena sejumlah alasan. Misalnya karena ketidaktahuan anak akan dampak dari perilakunya, langkah untuk mencari identitas namun melanggar hukum, atau kekurangan kasih sayang dan juga perhatian di sekolah mau pun di rumah. “Di sekolah anak tidak mendapatkan perlakukan perhatian, kasih sayang, nasihat. Hanya sebatas hubungan formal guru dan juga murid saja. Lalu kemudian curi-curi waktu bolos dan sebagainya. Nah ini yang harus jadi perhatian kita semua,” jelas Nahar.

Selain itu, Pemerintah Daerah juga didorong bertanggung jawab atas kasus-kasus kekerasan anak yang telah terjadi di wilayahnya. Kemen PPA meminta Pemda agar memastikan hak-hak setiap anak dipenuhi. “Dipastikan bahwa lima bidang pemenuhan anak harus segera dipenuhi. Dari mulai hak sipil, keluarga dan alternatif, kesehatan, pendidikan dan juga perlindungan khusus ketika anak sudah masuk kategori anak bermasalah,” jelasnya.

Bidang-bidang tersebut pun harus diperhatikan dengan melibatkan masyarakat dan keluarga. Jika tidak, Nahar khawatir kasus kekerasan bakal terus berlanjut. Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota juga telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga saksi dan tujuh murid terduga pelaku kekerasan. Para saksi dan juga terduga pelaku merupakan pelajar SMPN 16 Kota Malang. Komisioner KPAI bidang Pendidikan Retno Listyarti mengatakan dari aduan yang diterima, MS dianiaya dengan cara diangkat dan juga dijatuhkan serta diduduki dan diinjak tangannya oleh 7 orang. Korban Bullying Diamputasi.

Sumber : CNNIndonesia

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Korban Bullying Diamputasi news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply