Omset Judi Olahraga Naik, Kasus Pengaturan Skor Melonjak
IndoHarian – Kasus pengaturan skor melonjak di dunia. Hal ini beriringan dengan meningkatnya jumlah omset judi yang juga tengah meroket. Sportradar Integrity Services melaporkan penemuan ini dalam laporan mereka yang berjudul ‘Betting Corruption and Match-fixing in 2021’.
Dengan system pengawasan yang dibuat oleh mereka, Universal Fraud Detection System (UFDS), Sportradar mencurigai adanya aktivitas mencurigakan dalam 903 pertandingan di tahun 2021. 903 pertandingan ini terjadi dalam 10 cabang olahraga yang mereka awasi di 76 negara di seluruh dunia.
Menurut Sportradar, ini merupakan temuan terbesar mereka sepanjang 17 tahun. Bahkan temuan mereka di tahun 2021 ini mengalami kenaikan sebesar 2,4% dari 882 kasus yang tercatat pada tahun 2019 lalu. Sportradar juga menyebutkan bahwa tren kenaikan ini beriringan dengan adanya kenaikan omset judi olahraga secara global, yang musim lalu diperkirakan mencapai 1,45 triliun euro. Sementara, keuntungan dari kasus pengaturan skor ditaksir mampu mencapai sebesar 165 juta euro.
Yang membuat lebih miris, aliran dana dari praktik ini juga mengalir ke rekening sindikat criminal yang terorganisir dengan rapi.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
OJK Awasi Prodak Saham Inilah Jenis Rangkaiannya |
Waspada Modus Penipuan WA |
Selain Indra Kenz Bareskrim Mengincar Erwin Laisuman Dan Doni salmanan |
“Tidak ada solusi jangka pendek yang mudah untuk memberantas kasus pengaturan skor melonjak ini. Di tahun 2022 ini, kita juga bahkan bisa jadi akan melihat kasus yang sama, bisa jadi malah meningkat,” ucap Managing Director Sportdata, Andreas Krannich, dalam rilisnya.
“Saat ini, para pelaku match fixing lebih banyak melakukan pendekatan langsung ke atlet yang bersangkutan melalui media sosial,” ujarnya.
Dalam temuan yang diungkap Sportradar, ada beberapa hal menarik. Salah satunya kasus yang terbesar ditemukan dalam cabang sepak bola.
Sportradar juga menemukan, ada 201 laga pertandingan sepak bola terindikasi adanya pengaturan skor. Di urutan kedua, ada cabang esport dan ketiga ada cabang bola basket.
Match fixing di sepak bola pun memang sudah menjadi kanker. Sportradar juga menemukan bahwa match fixing juga sudah merambah laga-laga di level yang lebih rendah. Separuh dari kasus di kompetisi domestic di berbagai negara terjadi di level ketiga, bahkan sampai di ajang sepak bola usia muda.
Salah satu hal yang ditemukan Sportradar adalah kasus pengaturan skor melonjak di Bulan September dan Oktober. Ditemukan sebanyak 105 dan 104 kasus di rentang dua bulan tersebut.
Sumber ; Bola.Net
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com