PBNU Tolak Nadiem Dan Ingin Mengikuti Programnya Tahun Ini
INDOHARIAN.COM – Ketua Pengurus Besar Nahdhatul Ulama PBNU tolak Nadiem dan Marsudi Suhud mengetakan bahwa Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdhatul Ulama tak ingin mengikuti program organisasi penggerak yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan serta Kebudayaan (Kemendikbud) pada tahun ini.
Marsudi mengatakan keputusan itu telah diambil pada rapat PBNU tolak Nadiem beberapa hari yang lalu.
”Ya kalau program tahun ini, memastikan keluar agar tak ikut. Enggak ikut dalam tahun ini,” kata Marsudi, pada hari jumat (7/8).
Marsudi mengaku juga sudah memberikan rekomendasi terhadap kementerian yang saat ini tengah dipimpin Nadiem Makarim menjadi upaya pembenahan program itu. Di antaranya, Kemendikbud harus melakukan rekrutmen ulang pada POP.
Walau dengan demikian, ia meyakini Kemendikbud pasti segera melakukan pembenahan rekrutmen program itu pada tahun depan.
”Rekomendasi saya kalau mau harus diulang kan rekrutmennya. Kalau mau diulang kan tak mungkin tahun ini, tahun depan mungkin,” terangnya.
Selain hal tersebut, Marsudi ikut dalam merespons pernyataan Katib Am PBNU, Yahya Cholil Staquf yang mengatakan bahwa NU masih pada program organisasi penggerak. Dia mengatakan maksud Yahya itu bukan untuk pelaksanaan POP pada tahun tersebut.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Ekonomi lebanon makin hancur |
Arsenal pilih Willian |
Anita Kolopaking Jadi Tersangka |
”Gus Yahya juga mengatakan bukan untuk tahun ini juga kan. Itu pun kalau diprogramkan lagi tahun depan. Belum tentu juga terdapat program tersebut,” katanya.
Sebelumnya, Yahya Cholil Staquf mengatakan Lembaga Pendidikan Ma’arif NU batal mundur pada program POP Kemendikbud. Hal tersebut dia sampaikan setelah bertemu Mendikbud, Nadiem Makarim pada hari kamis (6/8) kemarin.
Walau dengan demikian, Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif PBNU Arifin Junaidi mengaku tak tahu pernyataan Yahya yang mengatakan PBNU gagal keluar dari kebijakan POP Kemendikbud.
Arifin menegaskan pihaknya akan tetap pada keputusan awal untuk keluar dari POP sampai Kemendikbud melaksanakan beberapa revisi dalam program itu.
Organisasi Penggerak adalah program pelatihan guru yang melibatkan berbagai organisasi masyarakat (Ormas) yang gerak pada bidang pendidikan. Mekanismenya, ormas itu nantinya membuat program pelatihan serta Kemendikbud segera menyuntikkan dana.
Walau Dengan demikian, polemik muncul setelah hasil seleksi diinfokan. Kemendikbud diprotes sebab meloloskan beberapa ormas yang dinilai tak kompeten serta tak jelas latar belakangnya.
Beberapa peserta yang lolos memilih untuk mundur. PBNU tolak Nadiem dan menjadi ormas pertama yang mundur POP ialah Majelis Pendidikan Dasar serta Menengah PP Muhammadiyah, diikuti LP Ma’arif NU dan PGRI.
Sumber: Cnnindonesia.com
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news PBNU Tolak Nadiem Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com