Rahmat Tuding KPU Curang Meminta Mempertanggungjawabkan Pernyataannya Tentang Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Meninggal Akibat Diracun
Indoharian – Rahmat tuding KPU curang meminta penceramah Rahmat Baequni mempertanggungjawabkan pernyataannya tentang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) meninggal akibat diracun. Hal tersebut dikatakan sebagai hoaks dengan bungkus agama.
Sebelumnya dalam video yang viral di media sosial, Baequni menyampaikan bahwa adanya kandungan racun dalam tubuh ratusan anggota KPPS yang meninggal. Racun tersebut, katanya, membuat petugas meninggal dalam waktu satu atau dua hari.
Baequni menyebutkan bahwa racun itu diberikan agar anggota KPPS tidak dapat memberikan kesaksian tentang apa yang terjadi di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Agus Ancam Bunuh Jokowi, Benarkah? |
Dahnil Sindir Wiranto: Tolol, Atasi Kasus Kecil Pun Tak Bisa |
Permohonan Prabowo Ditolak KPU, Prabowo Menyerah Dan Pasrah |
“Bilang KPPS diracun untuk bungkam saksi kecurangan? Orang itu telah menyebar hoax dengan bungkus ceramah agama,” cetus Komisioner KPU Pramono Ubaid Tanthowi, dalam akun Twitter-nya, Rabu (19/6).
Menurutnya, alasan meracuni petugas KPPS untuk membungkam pengungkapan kecurangan pemilu yang dikemukakan Baequni tidaklah logis.
“Di tiap TPS ada tujuh petugas KPPS. Jika satu meninggal, maka enam yang lain masih dapat bersaksi,” kata Pramono.
Rahmat tuding KPU curang mengatakan persoalan ratusan korban petugas KPPS tersebut sudah diselidiki oleh setidaknya tiga lembaga. Yakni, Komnas HAM, Kementerian Kesehatan, dan Onbudsman RI.
“Dalam laporan mereka, tidak ada yang mengatakan racun sebagai penyebab kematian,” ungkapnya.
Pramono juga mempersilakan polisi untuk menyelidiki kasus ini dan meminta bertanggung jawab atas hoaks yang disebarkannya.
“Silakan pak polisi tanya orang ini baik-baik,” ujar dia.
“Orang tersebut (RB) harus pertanggungjawabkan perbuatannya,” tandas dia.
Diketahui, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri sudah mengetahui perihal video Baequni ini lewat patroli siber.
Berdasarkan hasil penelusuran, tempat kejadian tersebut ada di Jawa Barat. Atas dasar itu, maka kasus tersebut bakal ditangani oleh Polda Jawa Barat. Polisi kemudian membuat laporan tipe A alias polisi sebagai pelapornya.
Rahmat tuding KPU curang sebelumnya lebih dulu populer dengan tudingan segitiga Illuminati di masjid karya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Kementerian Komunikasi dan Informatika kemudian menyebut kabar itu hoaks.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Rahmat Tuding KPU Curang Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com