Diguda Pungli, Sekuriti Bandara Ngurah Rai Ditangkap
IndoHarian – Sekuriti Bandara Ngurah Rai diringkus polisi karena sudah melakukan pungli terhadap tour guide turis asing. Pungli tersebut dilakukan agar guide dapat memasuki area khusus penumpang di bandara.
“Sesuai dgn komitmen yg telah disampaikan saat sosialisasi Saber Pungli pada hari Rabu (17/5) kemarin, kami mendukung sepenuhnya dan bila diperlukan membantu pihak kepolisian dalam aksi memberantas pungli di Bandara I Gusti Ngurah Rai,” tutur Kepala Humas AP I Arie Ahsanurrohim kepada awak media, pada hari Jumat (19/5/2017).
Adalah Wirdan (26) yang diduga pelaku menerima uang Rp 55 ribu dari setiap guide rombongan turis yg hendak masuk ke Terminal Keberangkatan Internasional Bandara Ngurah Rai pada hari Rabu (17/5) malam. Setelah memberikan sejumlah uang tersebut, guide bernama MJ (34) ini langsung bebas keluar masuk area khusus penumpang.
Tujuannya diperkirakan agar MJ leluasa menghantarkan rombongan turis berkebangsaan China itu hingga ke ruang tunggu penumpang. Sementara Wirdan (Sekuriti Bandara) diketahui sebagai perkerja di bandara melalui perusahaan outsourcing dan bertugas di bagian pintu masuk terminal keberangkatan internasional itu.
“Saat ini kami masih menunggu proses investigasi yg dilakukan oleh Tim Saber Pungli Polda Bali. Apabila terbukti bersalah maka kami juga akan memproses yg bersangkutan sesuai ketentuan perusahaan,” tutur Arie.
AP I juga menerangkan MJ diketahui tak masuk ke dalam area steril bandara, kecuali area terbatas yg memang khusus utk penumpang, kru maskapai dan pegawai perusahaan yg bekerja di dalam terminal.
“Kami akan terus kooperatif dan juga mengajak masyarakat utk membantu mengawasi. Apabila melihat dan memiliki bukti, segera laporkan ke pihak kami. Semoga peristiwa tersebut memberikan efek jera dan bandara dapat bersih dari segala praktek pungli,” tutur Arie.
Sebenarnya, guide turis asing dapat memasuki area khusus tersebut, tanpa memberikan sejumlah uang pungli, dgn kawalan petugas sekuriti bandara melalui pertimbangan kondisi faktual dan objektif operasional. Kondisi tersebut ditentukan oleh team leader atau squad leader sekuriti saat itu. “Misalnya saat membawa rombongan calon penumpang internasional dalam jumlah besar dgn keterbatasan bahasa, utk menghindari penumpukan penumpang di daerah terbatas,” tutur Arie.
Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate
aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner news olahraga otomotif Politik Sekuriti Bandara teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata