4 Fakta Penyerangan Polsek Ciracas, Hingga Keterangan Palsu Dan Ancaman UU ITE

Indoharian – Terkuak! Ini Dia Beberapa Fakta Penyerangan Polsek Ciracas

INDOHARIAN.COM – Olah tempat kejadian perkara (TKP) mengenai kasus penyerangan dan perusakan polsek ciracas, jakarta timur telah dilakukan. Fakta penyerangan polsek ciracas serta Insiden tersebut terjadi tepat pada hari Sabtu 29 Agustus dini hari.

Polisi juga sudah mencari keterangan dari sejumlah saksi mengenai perusakan Polsek Ciracas yang diduga dilakukan sekitar 100 orang tak dikenal.

Belakangan diketahui tindakan pembakaran Polsek Ciracas bermula dari isu anggota TNI yang sudah dikeroyok. Seorang anggota berinisal MI mengaku dirinya sudah menjadi korban pengeroyokan pada kawasan Ciracas, Jakarta Timur terhadap rekan-rekannya.

Tetapi, sesudah diselidiki serta dari hasil bukti CCTV yang dikumpulkan, anggota TNI tersebut ternyata mengalami kecelakaan lalu lintas, bukan karena pengeroyokan.

”Sebetulnya kejadian tersebut betul-betul dari hasil CCTV kecelakaan tunggal. Tetapi, informasi yang disampaikan oleh Prada MI pada teman-temannya ialah informasi yang tidak benar sampai diterimanya oleh kawan-kawannya informasi yang salah tersebut menjadi perasaan yang terlalu berlebihan,” jelas Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman ketika konferensi pers, pada hari Sabtu, 29 Agustus 2020.

Berikut sederet fakta penyerangan polsek ciracas pada hari sabtu dini hari:

1. Anggota Terluka Dirawat di RS Polri

Seperti yang diketahui, sebelumnya sekitar 100 orang tak dikenal mengamuk serta telah merusak sejumlah bangunan dan fasilitas pada Polsek Ciracas hingga melakukan pembakaran.

Selain hal tersebut dua anggota polisi yang tengah berpatroli dilaporkan terluka karena diserang orang tidak dikenal.

”Korban tengah dirawat pada RS Polri,” terang Yusri.

Setelah penyerangan itu personel TNI-Polri diturunkan dalam mengamankan lingkungan Polsek Ciracas yang di amuk massa.

”Kita perketat keamanannya,” ucap Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus, pada Mapolsek Ciracas, pada hari Sabtu, 29 Agustus 2020.

2. 10 Saksi Telah Diperiksa

Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Mayjen TNI Eddy Rate Muis menyatakan sampai pukul 20.00 WIB Sabtu malam, tim penyidik gabungan TNI-Polri telah memeriksa sekitar 10 saksi tentang perusakan kantor Polsek Ciracas pada Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur.

Mayjen Eddy menerangkan bahwa kini pemeriksaan mengenai penyerangan Polsek Ciracas tetap terus berlangsung.

Tim gabungan, ucap dia, tengah bekerja. Pertama semua bukti-bukti yang sedang diperiksa, saksi-saksi yang mengenai hal tersebut juga tengah diperiksa.

”Kita berikanlah kesempatan terhadap tim gabungan tersebut untuk memeriksa siapa saja yang ikut pada kelompok tersebut, serta selanjutnya bagaimana menggunakan alat apa, yang kedua dari saksi-saksi yang ada biarlah tim gabungan tersebut bekerja dulu memeriksa semua saksi sampai kasus tersebut menjadi terang,” terangnya.

3. Keterangan Palsu Prada MI

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman menyampaikan, awal mula terjadinya pengerusakan pada kawasan Ciracas, Jakarta Timur, sampai pembakaran Polsek Ciracas dipicu oleh pengakuan palsu anggota TNI berinisial Prada MI.

”Pada hasil investigasi yang sementara dari handphone yang bersangkutan menyampaikan di grup angkatannya 2017 dari Tamtama menyampaikan yang bersangkutan tertsebut ialah dikeroyok, bukan kecelakaan tunggal,” terang Dudung ketika konferensi pers, pada hari Sabtu, 29 Agustus 2020.

Menurut pendapat dari Dudung, ketika pada lokasi kejadian Dandim 0505/JT Kolonel Inf Rahyanto Edy Yunianto pun menerangkan peristiwa yang sebenarnya ialah kecelakaan tunggal. Tetapi informasi tersebut malah membuat massa semakin marah.

”Dandim di lokasi ia menyampaikan bahwa Prada MI itu benar-benar kecelakaan tunggal dan mereka tak mau terima informasi yang di sampaikan Dandim tersebut, serta mereka melarikan diri menuju ke Polsek Pasar Rebo membuat pengerusakan serta lanjut ke Polsek Ciracas,” terang dia.

Dudung juga menjelaskan, bahwa pihaknya sudah memeriksa Prada MI pada rumah sakit untuk mendapatkan keterangan yang valid.

Berdasarkan hasil CCTV, visum, serta pengakuan Prada MI, benar bahwa kejadian yang sebenarnya ialah kecelakaan tunggal.

”Pa beberapa anggota yang melakukan pengerusakan itu, baik terhadap sekitar masyarakat sebab mereka mencari siapa pelaku pengeroyokan. Selanjutnya informasi berkembang lagi si pelaku pengeroyokan terdapat pada Polsek, padahal sebetulnya tak ada sama sekali serta tak ada kaitanya dengan kepolisian sebab kepolisian pun saat kejadian tersebut tak ada di tempat, tetapi dari CCTV yang bersangkutan kecelakaan tunggal,” Dudung menandaskan.

4. Terancam Dijerat UU ITE

Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) Mayjen TNI Eddy Rate Muis menginfokan, sampai saat ini pihaknya bersama Polri tetap mengusut kasus penyerangan Kantor Polsek Ciracas, Jakarta Timur. Pada kejadian tersebut, dua mobil dibakar serta kaca-kaca kantor dipecahkan.

Eddy menegaskan, kini pihaknya tetap melakukan penyelidikan kasus penyerangan Polsek Ciracas itu. Jika terbukti terdapat penyebaran hoaks, Prada MI terancam akan dijerat UU ITE.

”Kita masih kerja, tetap cari semua. Kalau memang terbukti terdapat hoaks, ini akan dijerat dengan UU yang ada, UU ITE. Tak ada yang akan lolos, biar tim bekerja. Kalau telah terbukti, semua dijerat dengan UU berlaku,” terangnya.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman sebelumnya mengatakan, penyerangan Polsek Ciracas terjadi sebab ulah Prada MI.

Di mana Prada MI mengaku sudah menjadi korban pengeroyokan pada fakta penyerangan polsek ciracas. Tetapi, berdasarkan penyelidikan, Prada MI mengalami kecelakaan tunggal.

Sumber: Liputan6.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Fakta Penyerangan Polsek Ciracas Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

« Previous Post

Enggan Dukung Menantu Jokowi, Ketua PDIP Medan Dipecat

Next Post »

Polemik Ganja, Tanaman Atau Narkotika ?

Author: TRAVEL

Related Post