Heboh Simulasi Pencoblosan Pilpres Hanya 2 Calon, Begini Kata KPU
Indoharian – Komisioner KPU Banten Ahmad Suja’i memberikan klarifikasi mengenai Simulasi Pencoblosan Pilpres bukan paslon presiden dan wakil presiden yang hanya menggunakan 2 gambar paslon saja. Dia mengatakan bahwa gambar dalam surat suara bukan berisikan pasangan calo tertentu serta tidak memiliki penomoran sesuai dengan pasangan calon yang resmi telah ditetapkan oleh KPU.
Jadi berkaitan dengan masalah persoalan dummy atau spesimen surat suara yang di sana hanya menggambarkan dua pasangan calon saya kira ini tidak mengarah kepada pasangan calon manapun baik ada yang diuntungkan ataupun yang dirugikan karena penomorannya saja tidak sama dengan penomoran resmi capres dan cawapres yang sudah ditetapkan oleh KPU. Kata Ahmad Suja’i, Rabu (3/1/2023).
Namun Ia mengaku kurang tahu apakah kertas dummy yang dipakai tersebut dicetak sebelum penetapan calon atau sesudah. Karena yang melakukan simulasi adalah pihak KPU yang bertugas di tingkat kabupaten dan kota.
Kemudian gambar yang digunakan juga tidak ada yang menggunakan gambar capres-cawapres, termasuk dengan penomorannya. Selain itu, lanjutnya, di kertas dummy untuk DPR dan DPD juga disebutnya hanya menggunakan gambar buah-buahan.
Yang jelas simulasi surat suara untuk DPR terus DPD juga tidak menggambarkan sesuatu hal yang sama persis. Contoh misalkan untuk suara DPR tidak menyebutkan nama parpol yang sebenarnya akan tetapi lebih kepada nama buah-buahan, jadi simulasi ini dalam rangka hanya untuk melihat sekaligus untuk menganalisa hal apa yang nantinya perlu kita tegaskan kepada petugas KPPS agar jangan sampai terjadi sesuatu hal di luar standar operasional prosedur yang bisa berdampak tidak baik kaitannya dengan prinsip-prinsip etos penyelanggara itu sendiri. Katanya.
Jadi, ia pun kemudian meminta Simulasi Pencoblosan Pilpres menggunakan kertas dummy dan tidak menunjukan salah satu calon. Simulasi ini pun disebutnya dilakukan untuk petugas KPPS karena sebagai bagian dari bimbingan teknis yang akan dilakukan secara berjenjang.
Pihak KPU kabupaten/kota selain bimtek PPS dia juga harus melaksanakan kegiatan simulasi dan memotret kira-kira ada nggak hal yang nantin masih perlu untuk dipertegas ke KPPS supaya jangan sampai ada kekeliruan. Paparnya.
Ia menegaskan dalam kegiatan bimbingan teknis dan Simulasi Pencoblosan Pilpres ini juga tidak menitipkan agenda-agenda tertentu. Misalnya untuk mendukung salah satu kelompok tertentu. Karena simulasi ini dibuat untuk petugas ad hoc yang bertugas di lapangan agar nantinya bisa melayani para pemilih nanti saat pencoblosan.
Saya kira insyaallah dari KPU Banten di kegiatan simulasi tidak ada misalkan menyusupkan agenda-agenda untuk mendukung salah satu kelompok manapun, kita murni hanya untuk mengedukasi penyelenggara ad hoc kami, kita murni untuk mengedukasi masyarakat, kita murni untuk memotret berkaitan dengan masalah bagaimana nanti cara melayani para pemilih yang baik. Tegasnya.
Sumber: Detik.com
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx