Wacana Jalan Berbayar Jakarta Yang Tuai Kritikan

189 views
Mantratoto

Wacana Jalan Berbayar Jakarta Yang Tuai Kritikan Oleh Warga

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Wacana Jalan Berbayar Jakarta Yang Tuai Kritikan

IndoHarianwacana jalan berbayar Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menerapkan jalan berbayar elektronik atau ERP di sejumlah ruas Ibu Kota DKI Jakarta. Namun belum juga diterapkan, itu telah menuai berbagai keluhan dari para mayarakat.

Salah satu jenis kendaraan yang disebut akan dikenai biaya ERP yakni sepeda motor. Nantinya sepeda motor juga dikatakan akan dikenai tarif ERP saat kendaran itu melintas di sejumlah ruas jalan.

Sekarang juga penambahan jumlah kendaraan motor di Jakarta dan Jabodetabek khususnya masih cukup masif. Oleh sebab itu, nantinya pengendalian lalu lintas selanjutnya adalah secara elektronik dan juga prinsip penggunaan secara elektronik itu berdasarkan conjunction pricing. Kata Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo, Senin (16/1).

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Tamara Bleszynski Digugat Saudara Kandungnya
Rekening Pedagang Burung Diblokir KPK, Kok Bisa?
Anggota DPRD Kota Batam Ditangkap Polisi

Rencananya, wacana jalan berbayar Jakarta ini akan berlaku setiap harinya dimulai dari pukul 05.00 sampai dengan pukul 22.00 WIB. Untuk ruas jalannya sendiri, sejauh ini baru ada 25 ruas jalan yang masuk draf dengan rincian sebagai berikut:

  •  Jalan Pintu Besar Selatan
  •  Jalan Pramuka
  •  Jalan Salemba Raya
  •  Jalan Kramat Raya
  •  Jalan Pasar Senen
  •  Jalan Gunung Sahari
  •  Jalan HR Rasuna Said
  • Jalan Gajah Mada
  • Jalan Hayam Wuruk
  •  Jalan Majapahit
  •  Jalan Medan Merdeka Barat
  •  Jalan Moh. Husni Thamrin
  •  Jalan Jend. Sudirman
  •  Jalan Sisingamangaraja
  •  Jalan Panglima Polim
  •  Jalan Fatmawati
  •  Jalan Suryopranoto
  •  Jalan Balikpapan
  •  Jalan Kyai Caringin
  •  Jalan Tomang Raya
  •  Jalan Jenderal S. ParmanJalan Gatot Subroto
  •  Jalan MT Haryono
  •  Jalan DI Panjaitan
  •  Jalan Jenderal A. YaniSalah seorang warga yang bekerja sebagai pengemudi ojol atau ojek online Bambang (34) mengatakan telah lama dirinya telah mengetahui wacana tersebut sejak Anis Baswedan masih menjadi Gubernur DKI. Dia mengatakan dirinya tak setuju dengan adanya wacana tersebut.

    Udah dari lama itu, sebelum ganti Gubernur juga sudah ada wacana itu. Kata Bambang saat ditanyai di kawasan Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (26/1/2023)

    Bambang menyatakan dirinya tak setuju dengan adanya rencana tersebut. Menurutnya, yang kerap menimbulkan masalah kemacetan di jalanan adalah justru karena banyaknya mobil.

    Kalau buat motor sih kayaknya nggak setuju, soalnya kayaknya berat. Di jalan kan justru mobil yang bikin macet bukannya motor, banyakan jalur motor yang malah dimasukin oleh mobil, jadi motor sekarang sudah nggak ada jalan. kata Bambang.

    Selain itu, lanjutnya, wacana jalan berbayar Jakarta tersebut juga akan sangat berdampak bagi para pengemudi dan juga pengguna ojek online. Sebab, mobilitas dari ojek online itu di jalan kini sangat tinggi.

Sumber: Detik.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply