Warga Jakarta Dikepung Banjir, Berbeda Dengan Tahun-Tahun Sebelumnya Yang Dirasakan Oleh Warga DKI Jakarta
INDOHARIAN – Warga Jakarta Dikepung Banjir di berbagai penjuru DKI dan warga juga mengaku merasakan banjir tahun ini lebih parah dibanding sebelumnya, setelah rumah dan tempat usaha mereka tergenang usai hujan selama beberapa waktu terakhir.
Ketua Wadah Pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (WP KPK) Yudi Purnomo adalah salah satu yang merasakan situasi banjir tahun ini yang makin parah. Ia tinggal di RT05/RW09, Kelurahan Kebon Pala, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Ia mengatakan banjir di kawasan rumahnya sudah terjadi semenjak kemarin, Jumat (19/2), dan sempat surut. Namun pada pukul 22.00 WIB tadi malam, hujan deras membuat air kembali menggenang sejak pukul 01.00 WIB dini hari tadi.
“Semakin tinggi, termasuk sampai saat ini banjirnya sudah melebihi banjir pada hari kemarin. Termasuk juga di rumah saya yang ketika hari kemarin banjir belum masuk, namun sekarang sudah masuk,” kata Yudi, Sabtu (20/2).
Kondisi itu memaksa Yudi untuk berpindah berserta istri juga anak ke rumah kerabat yang lain. Ia juga mengatakan warga lain di sekitaran pemukimannya juga ikut mengungsi karena listrik sudah dipadamkan.
Yudi mengatakan banjir seperti ini juga sempat terjadi pada awal dan akhir 2020. Padahal di tahun-tahun sebelumnya, Yudi tak pernah merasakan banjir hingga masuk ke dalam rumah seperti beberapa waktu terakhir.
Pengalaman serupa juga dialami Debby, warga Kelurahan Cipete Selatan, Kecamatan Cilandak, Jakarta Selatan. Genangan air sudah masuk ke dalam rumahnya sejak pukul 03.00 WIB dini hari. Sempat surut pukul 06.00 WIB, namun air sekarang kembali naik.
Debby menyebut genangan yang masuk ke dalam rumah mencapai ketinggian sekitar 10 sentimeter atau semata kaki. Namun banjir di depan rumah sudah mencapai ketinggian 50 sentimeter atau sekitar setara dengkul orang dewasa. Alhasil, warga sekitar harus memarkir mobil dan motornya ke tempat lain.
“Jam 12-an malam hari itu saya keluar sudah banjir setengah ban mobil. Akhirnya kami pindahan mobil”, Sabtu (20/2).
Debby mengaku terheran sama banjir kali ini. Ia menyebut banjir kali ini adalah yang pertama kali ia rasakan selama tinggal di kawasan tersebut. Sebelumnya, tak pernah ia merasakan banjir di daerah itu.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Mampus! Sengkarut Kritik Jokowi, Jubir JK Angkat Suara |
Zumi Zola Terpapar Corona Ketika Ditahan Pada Lapas |
Ini Kata KPK Soal Barang Gratifikasi Jokowi Senilai Rp8,7 M |
“Kata mama saya, selama 40 tahun tinggal disini enggak pernah banjir sampai masuk ke rumah seperti ini,” lanjutnya.
Banjir Lebih Hebat
Sementara itu, Cecep, warga RT07/RW01 di Kelurahan Ulujami, Kecamatan Pesanggrahan, Jakarta Selatan mengaku banjir sudah jadi makanan musim penghujan di wilayahnya. Tapi tahun ini, ketinggian banjir jauh lebih hebat.
Cecep menyebut pada tahun-tahun sebelumnya banjir tidak pernah masuk sampai ke rumah. Terlebih karena rumahnya berada di wilayah kawasan yang lebih tinggi. Namun sejak pukul 06.00 WIB tadi, genangan air di rumahnya sudah mencapai 40 sentimeter dan belum juga surut.
Warga Jakarta Dikepung Banjir sendiri sudah mulai menggenang sejak pukul 01.30 WIB dini hari. Cecep bercerita, ia dan warga setempat belum bisa tidur sejak tadi malam karena mengurusi banjir. Beberapa warga yang rumahnya terendam banjir hingga 1 meter harus mengungsi di Posyandu setempat.
“Kalau banjir seperti ini, sampai ke perumahan yang di atas dan masuk ke dalam rumah, ini seperti tahun 2007. Tahun lalu enggak sampai masuk ke dalam. Sampai sekarang belum surut,” kata Cecep.
Karena banjir terjadi secara tiba-tiba, banyak barang warga yang akhirnya terendam banjir. Ia mengatakan semalaman warga berusaha menyelamatkan harta benda dan memindahkan kendaraan bermotor di gang perumahan yang tidak terdampak banjir.
Selain menggenangi rumah warga, banjir juga ditemukan merendam lantai dasar PD Pasar Jaya Cipulir, Jakarta Selatan.
Rully, adalah salah satu pemilik ruko di pasar itu, mengatakan banjir sudah masuk ke dalam pasar sejak pukul 03.00 WIB. Pada subuh atau sekitar 4.30 WIB, banjir terus naik hingga setinggi pinggang orang dewasa.
Saat ini, kata Rully, aktivitas pasar lumpuh total. Para pemilik ruko termasuk dirinya langsung berdatangan ke pasar sejak pagi tadi untuk menyelamatkan barang-barang jualan mereka. Listrik pun sudah mati dan sinyal susah didapat.
“Saya ke pasar memang untuk menyelamatkan barang yang di lantai dasar. Karena sudah banyak pengalaman kalau terendam barang kerugian lumayan. Ditambah kondisi ekonomi sekarang kan juga lagi kacau balau,” ucapnya.
Ia bercerita banyak rekan pemilik toko lain yang barang-barangnya tak terselamatkan. Banjir seperti ini pernah dirasakan Rully pada awal 2020. Namun sejak itu, banjir dengan intensitas sehebat ini belum pernah ia rasakan lagi di wilayah pasar itu.
Eki (30) salah satu warga yang rumahnya kebanjiran di Kemang Utara, mengatakan kalau kondisi ini terakhir kali terjadi pada Januari 2020. Tapi sebelumnya itu hanya terjadi 5 tahun sekali. Tahun lalu puncak banjir yg paling besar menurutnya, dan ia tak menyangka malah terjadi lagi pada tahun ini.
“Rumah di bawah (dekat Pasar Kambing Kemang) sudah banyak yang hanya terlihat atapnya saja. Ga nyangka banjir tahun lalu keulang lagi sekarang, kirain udah ditanganin sama Anies. Banjir juga makin tinggi sejak apartemen ini (Lippo Mall Mampang) dibangun seinget saya. Dulu ada lahan penyerapan di situ, jadi air masih bisa lari ke sana,” kata Eki.
Warga Jakarta Dikepung Banjir dan disekitar Kemang Utara yang memiliki kendaraan bermotor juga sudah mengungsikan mobil dan motornya ke tempat lebih tinggi sejak pagi. Saat ini pos pengungsian berlokasi di depan pintu masuk samping Lippo Mall Mampang (RS Siloam).
Sumber : CNNIndonesia
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Warga Jakarta Dikepung Banjir