TKN Sindir Ijtima Ulama: KPU Emang Berani Diskualifikasi Kami?

709 views
Mantratoto

TKN Sindir Ijtima Ulama Yang Ingin Diskualifikasi Jokowi, TKN: Rakyat Sudah Capek

Alam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kuliner

IndoharianTKN Sindir Ijtima Ulama: KPU Emang Berani Diskualifikasi Kami?

 

Indoharian – Tim Kampanye Nasional TKN sindir Ijtima Ulama Calon Presiden dan juga Wakil Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo dan juga Ma’ruf Amin menannggapi hasil dari Ijtimak Ulama III yang diselenggarakan pada Rabu (1/5/2019) sebagai langkah yang sangat membingungkan. Bahkan, keputusan untuk mendiskualifikasi Jokowi tersebut sangat dianggap telah memperkeruh situasi politik sesudah pilpres 2019.

Juru Bicara dari TKN sindir Ijtima Ulama dan seorang Irma Suryani Chaniago menyebutkan keputusan itu sejatinya tidak pada tempatnya. Sebab, jika memang ulama sangat menganggap mendapatkan kecurangan pemilu, mereka bisa menggunakan prosedur hukum yang sudah berlaku. Yaitu, sangat menggugat secara langsung hasil pemilu kepada Mahkamah Konstitusi (MK), bukan dengan cara menggelar ijtimak berjilid-jilid.

Kemudian, dirinya juga mempertanyakan tindakan para ulama yang sangat membuat keputusan seolah-olah mewakili keinginan masyarakat Indonesia itu.

“Jadi apa dasarnya mereka meminta mendiskualifikasi presiden Joko Widodo? Tidak pantas mereka bicara seperti itu karena seharusnya ulama tersebut sepantasnya berbicara masalah agama,” ucap seorang Irma, pada hari Rabu (1/5/2019).

Dirinya juga heran mengapa para ulama suka dengan melakukan ijtimak berjilid-jilid untuk menentukan kemenangan politik. Ini seolah-olah sangat menegaskan kalau ulama selalu mencari pembenaran atas kondisi yang bertolak belakang dengan keinginan mereka itu.

Tidak lupa dari ingatan dari Irma ihwal Ijtimak Ulama I yang menghendaki calon presiden nomor dari urut 02 Prabowo Subianto untuk berpasangan bersama dengan ulama. Namun, mandat itu sangat dilanggar sendiri oleh Prabowo dengan memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden yang memiliki latar belakang pengusaha.

Kemudian, ulama menggelar kembali ijtimak kedua yang menegaskan kalau ulama setuju Sandiaga menjadi calon wakil presiden Prabowo, yang penting membela kepentingan dari umat Islam sendiri. Irma meyakini, kalau ijtimak ketiga ini pun bentuk pemaksaan dari kehendak ulama atas dasar keinginan diri mereka sendiri, yang sayangnya tidak terpenuhi untuk saat sekarang ini.

 

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Prabowo Temui Ijtima Ulama, Minta Diskualifikasi Jokowi
Demokrat Ceramahi Prabowo Ini Penyebabnya!
Anies Gagal Cegah Banjir, Ahok Ketawa

 

“Sudah lah, jangan lagi bikin cerita berjilid seperti itu. Rakyat pun telah semakin pintar dan capek dengan hal-hal seperti tersebut. Jangan memaksakan kehendak, tidak akan bisa karena Indonesia ini negara yang berlandaskan hukum,” ujar dirinya.

TKN sendiri sangat meminta pihak oposisi dan afiliasinya untuk legawa dengan hasil pilpres sejauh tersebut. Menurut Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU yang sudah mencapai 60 persen, pasangan Jokowi-Ma’ruf unggul sementara dengan raihan 51,42 juta suara atau 55,99 persen.

Kemudian, dirinya meminta ulama untuk tidak melakukan upaya yang bisa memecah belah persatuan Indonesia pasca pilpres. Menurut seorang Irma, seharusnya saat sekarang ini kedua pasangan capres melakukan rekonsiliasi, bukan malah memperkeruh suasana.

“Pesta demokrasi sudah selesai dan Allah SWT telah menentukan pemenangnya yaitu Jokowi-Ma’ruf. Jangan lagi dicari pembenaran yang membenarkan diri sendiri, ini bukan Islam namanya. Islam tersebut rahmatan lil alamin, jangan kemudian negara ini malah terpecah belah bangsanya,” ujar seorang Irma.

Hasil Ijtimak Ulama dan juga Tokoh Nasional III memutuskan lima poin yang menegaskan ada kecurangan terstruktur, masif, dan sistematis dilakukan kubu paslon 01 dalam Pilpres 2019, Joko Widodo (Jokowi) dan juga Ma’ruf Amin.

Atas dasar tersebut, ijtimak ulama III sangat memutuskan untuk Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno melakukan langkah untuk menyikapi keputusan itu.

TKN sindir Ijtima Ulama “Mendesak seorang Bawaslu dan juga KPU memutuskan membatalkan atau mendiskualifikasi Pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01,” kata seorang Penanggung Jawab Ijtimak Ulama dan Tokoh Nasional III Yusuf Martak saat membacakan keputusan di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, pada hari Rabu (1/5/2019) malam.

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate

aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner news olahraga otomotif Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com TKN Sindir Ijtima Ulama Ulasan Teknologi Video wisata

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply