Cerita Mahasiswa Lolos dari Maut Di Sudan: Asrama Hancur Lebur Karena Dibom

Cerita Mahasiswa Lolos Dari Maut Di Sudan

Indoharian – Cerita seorang Mahasiswa Lolos Dari Maut di Sudan yang bernama Muhammad Abdullah (20) mahasiswa asal Lombok Timur, NTB bercerita tentang situasi di Kota Khartoum selama perang Sudan yang berlangsung semenjak tanggal 15 April 2023. Menurut Abdullah yang merupakan seorang mahasiswa International University of Afrika yang mengambil jurusan Bahasa Arab ini mengaku selama perang situasi di Kota Khartoum sangatlah mencekam sekali. Hampir semua toko logistik dan kantor semua tutup selama baku tembak berlangsung antara tentara militer Sudan dan RSF.

“Semua toko tutup. Air mati dan listrik mati. Makanan pokok selama perang itu memang sulit untuk kami dapatkan,” ungkap Abdullah seusai tiba di Bandara Internasional Lombok, hari Rabu sore (3/5/2023).

Selama perang berlangsung, Mahasiswa Lolos Dari Maut yang bernama Abdullah setiap hari mendengar tembakan senjata antara tentara militer Sudan dengan RSF. Bahkan peluru yang ditembakkan oleh kedua kubu tersebut mengancam keselamatan para mahasiswa yang sedang berada di pusat kota Khartoum.

“Padahal sasaran tembaknya bukan ke kami. Tapi peluru nyasar itu yang sangat kami takutkan. Jadi baku tembak tersebut dari pagi sampai malam,” cerita Abdullah. Asrama tempat tinggal Abdullah dengan temannya terkena bom hingga mengalami hancur lebur. “Tempat kami tinggal itu kena bom dan menjadi rusak. Untung kami waktu itu sudah pindah tidak di sana lagi,” terang Abdullah.

Bahkan lebih mencekamnya lagi tutur Abdullah, pada saat proses evakuasi pada hari Minggu (23/4/2023), salah satu bus yang ditumpangi oleh WNI ketika menuju ke Pelabuhan Port Sudan mengalami terguling di tengah perjalanan. “Saya waktu itu adalah kloter terakhir. Kami temukan ada masalah juga di jalan. Satu bus kecelakaan dari WNI. Tapi Alhamdulillah kloter yang dari NTB bisa selamat,” jelas Abdullah.

Setelah tiba Port Sudan, dia bersama dengan seluruh rombongan mahasiswa NTB yang sedang menempuh pendidikan di IUA, singgah selama dua hari di salah satu hotel Port Sudan. Setelah itu langsung diterbangkan menujunya Jeddah Arab Saudi pada hari Rabu (24/4/2023).

“Alhamdulillah, kami bisa selamat sampai dengan Lombok. Untuk kelanjutan perkuliahan kami di sana akan menunggu situasi aman dulu di Lombok,” pungkas mahasiswa yang baru 1 tahun 3 bulan di Sudan itu.

Diberitakan sebelumnya terkait Mahasiswa Lolos Dari Maut, Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan yang bernama Nurhandini Eka Dewi mengatakan sebanyak 10 orang mahasiswa yang tiba di Bandara Internasional Lombok empat di antaranya berasal dari Bima, NTB. “Dari yang 10 orang ini empat akan kembali keBima besok, hari Kamis (4/5/2023). Malam ini kami akan inapkan di Kota Mataram,” ungkap Eka pada saat menjemput 10 mahasiswa di Bandara Internasional Lombok, hari Rabu (3/5/2023).

Menurut Eka, nasib pendidikan dari sebanyak 30 orang mahasiswa korban perang Sudan yang selamat asal NTB akan diputuskan oleh dua belah pihak. Baik dengan orang tua mahasiswa dan kampus mereka dengan keputusan Pemda NTB. “Nasib (pendidikan) mereka, kami tidak bisa putuskan secara sepihak. Artinya kami masih menunggu kebijakan mereka dan kampus di sana,” kata Eka. Pada intinya sambung Eka, Pemda NTB akan terus memantau situasi dan kondisi perang yang sedang terjadi di Sudan. Hal itu untuk menentukan nasib pendidikan para mahasiswa korban perang yang sudah tiba di NTB.

“Alternatif kedua paling tidak selain memantau situasi di Sudan. Ini sedang kami pikirkan. Kalau ada (jurusan) yang setara dengan jurusannya di sini paling tidak akan disesuaikan polanya,” katanya.

Sumber : Detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

« Previous Post

Priyanka Chopra Depresi Berat Setelah Operasi

Next Post »

Pujian Susi Untuk Prabowo, Dukung Pilpres 2024

Author: indo

Related Post