GAWAT!! Pengamat Terima Bansos Dengan Data Yang Salah?

589 views
Mantratoto

Pengamat Terima Bansos Yang Tercatat Dengan Seluruh Data Lama Yang Ada

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Pengamat Terima Bansos

Indoharian – GAWAT!! Pengamat Terima Bansos Dengan Data Yang Salah?

INDOHARIAN.COM – Pengamat kebijakan publik Agus Pambagyo mengangkat ke permukaan kendala salah sasaran pengiriman bantuan sosial (bansos) buat warga miskin semasa penanganan virus corona (Covid-19). Dia mengatakan pengamat terima bansos itu disebabkan pemerintah di wilayahnya menggunakan data lama.

Agus melalui aku media sosialnya mengatakan belum masuk daftar warga miskin namun pengamat terima bansos beras 5 kg. Saat ini beras tersebut sudah ia serahkan kepada posko penanganan bantuan di RW tempat tinggalnya.

Posko yang bikin saya, masa saya dapat, jadi saya kembalikan. Silakan posko bagikan ke yang belum dapat, kata Agus melalui sambungan telepon, Minggu (10/5).

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Perhiasan baru T1
Ronaldo dan Messi saingan
Oppo luncurkan A92

Sembari menyerahkan beras, Agus juga mencari informasi ke Ketua RW bagaimana ia bisa mendapat bansos. Ternyata, kata dia, pemerintah menggunakan data penduduk 2015 untuk membagikan bansos di wilayah tempat tinggalnya.

Pada 2015 dia menyebut hanya ada 97 kartu keluarga (KK) yang masih dalam data orang miskin di wilayah tempat tinggalnya. Sementara saat ini data orang miskin sudah mencapai 735 KK.

Hari ini, ujar Agus, pihak RW telah menerima tiga macam bansos, yaitu dari Pemprov DKI sebanyak 135 paket, dari presiden sebanyak 122 paket, dan bansos berupa beras dari presiden sebanyak 93 karung (setiap karung 25 kg).

Berhubung data yang digunakan adalah data lama maka jumlah bantuan tidak mencukupi. Untuk itu RW membagi rata semua jatah bansos ke seluruh warga RW kami, tulis Agus.

Menurut Agus pengalaman ini ironi sebab dia yang tidak tercantum sebagai warga miskin namun mendapat bansos. Kata dia, nama tetangganya yang tergolong ‘sangat mampu’ juga masuk di daftar penerima bansos, namun saat pembagian malah tidak dapat.

Agus mengatakan pengamat terima bansos, kejadian tersebut menunjukkan negara belum mempunyai kementerian atau lembaga integrator data bansos yang mampu melakukan pengumpulan, pengolahan, dan pembaruan data secara real time.

Sumber: Cnnindonesia.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Pengamat Terima Bansos Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply