Inilah Kisah Slamet Sapi Kurban Jokowi Yang Merupakan Sang Jawara Kontes

225 views
Mantratoto

Slamet Sapi Kurban Jokowi Milik Mulyono Yang Terpilih Menjadi Hewan Kurban Presiden RI Pada Idul Adha 1443 Hijriah

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Slamet Sapi Kurban Jokowi

Indoharian – Slamet sapi kurban Jokowi adalah sapi jenis simmental milik Mulyono, yang merupakan peternak dari Desa Ngadas, Kecamatan Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang terpilih menjadi hewan kurban Presiden RI pada Idul Adha 1443 Hijriah.

Hewan kurban tersebut berusia 2,5 tahun dengan bobot seberat 1,1 ton. Hewan tersebut sering menjuarai kontes sapi yang digelar di sejumlah daerah seperti di Kabupaten Jember beberapa waktu yang lalu. Dari kontes tersebut, para youtuber sering mengunggah video hewan kurban tersebut dan akhirnya menjadi viral.

Hewan kurban tersebut dibeli pada saat masih kecil atau pedet. Kala itu, usianya yang masih 6 bulan dengan bobot sekitar 1,5 kuintal. Mulyono membelinya seharga Rp 15,6 juta di Pasar Hewan Wonoasih Kota Probolinggo pada tahun 2020.

Terpilihnya Slamet sapi kurban Jokowi menjadi hewan kurban Presiden RI berawal dari penyuluhan penyakit mulut dan kuku (PMK) di salah satu desa di Kecamatan Sukapura. Pada saat itu, Mulyono yang bertemu dokter hewan yang pernah mendampingi hewan kurban tersebut pada saat kontes sapi di Kabupaten Jember.

Dokter hewan itu bertanya apakah Hewan tersebut dijual untuk Hari Raya Kurban? Mulyono pun menjawab tidak apa-apa kalau memang harganya cocok. Dokter tersebut kemudian menyampaikan, Presiden Jokowi tengah yang mencari sapi jumbo untuk dijadikan kurban.

Hewan tersebut pun mendapat rekomendasi dan memenuhi syarat sebagai hewan kurban Presiden. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur lalu yang turun untuk melakukan serangkaian pengecekan kepada hewan kurban tersebut.

Pemeriksaan tersebut yang meliputi bobot, ukuran sapi dan kesehatannya. Juga pengambilan sampel kotoran dan juga darahnya. Selanjutnya, dokter hewan datang lagi pada malam hari untuk melakukan tes usap terhadap hewan tersebut dan diambil sample darahnya kembali.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Golkar Persilakan PKS Jika Ingin Ikut Gabung KIB
Berstatus PPKM Level 1, Inilah Aturan-Aturan PPKM Jabodetabek
Model Yang Tampil Bugil Sebanyak 50 Kali di Mango Live, Wanita di Jakbar Raup Puluhan Juta Dan Kini Menjadi Tersangka

Campur Aduk
Mulyono yang tidak menyangka sapinya dibeli oleh orang nomor satu di Indonesia dengan harga Rp 100 juta. Sapinya yang bernama Slamet dijadikan hewan kurban oleh Presiden Jokowi yang bakal disembelih di Masjid Al-Akbar kota Surabaya. Warga Suku Tengger tersebut mengaku ketika mendapat kabar tersebut perasaanya campur aduk dan tidak karuan. Perasaan Mulyono antara suka dan duka. Sukanya karena bisa merawat sapi dan setelah besar dibuat kurban Presiden, namun dukanya ia akan kehilangan ternak kesayangannya. “Kami sudah menyatu dengan hewan tersebut dan sebentar lagi akan kehilangan, tentunya sedih,” tutur Mulyono.

Bebas PMK
Dari hasil pemeriksaan, Hewan tersebut dinyatakan sangat sehat, bebas dari antraks dan negatif PMK. Staf khusus Presiden pada tanggal 28 Juni 2022 datang pun menemui Mulyono untuk membeli Slamet seharga Rp 100 juta. Petugas Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur kembali melihat Slamet di kandangnya pada Rabu tanggal 6 Juli 2022 dan mengecek kesehatannya, kemudian menyampaikan sapi tersebut harus ada di Masjid Al-Akbar kota Surabaya pada Sabtu tanggal 9 Juli 2022 sore atau H-1 Idul Adha 1443 Hijriah. Mulyono masih memelihara hewan tersebut pada Kamis 7 Juli 2022 karena saat menandatangani kontrak, Staf Khusus Presiden Jokowi menitipkan terlebih dahulu selama 10 hari kepadanya, sehingga pakan dan minumnya menjadi tanggung jawabnya.

Tidak Ada yang Beda soal Pakan
Mulyono mengaku untuk pakannya tidak ada bedanya dengan pakan yang diberikan oleh peternak lainnya, hanya saja ia terkendala dengan air karena di kandang hewan tersebut untuk mendapatkan air. Ia menceritakan kandang ternaknya yang jauh dari rumah, sekitar 1,5 kilometer. Sementara, untuk minum hewan tersbeut dibawa dari rumah setiap harinya. Sedangkan untuk mandi, hewan tersebut harus menunggu air hujan yang ditampung. Oleh karena itu, jika tidak ada hujan, hewan tersebut tidak mandi. Untuk pakan rumput banyak tersedia di sekitar kandang. Mulyono pun tidak yang susah mencari pakan rumput untuk hewan ternak kesayangannya itu. Saat ditanya bagaimana menjaga Slamet sapi kurban Jokowi tersebut dari wabah PMK yang menyebar secara luas, Mulyono mengatakan sebenarnya mudah. Pertama, menjaga warga di sekitar kandang agar tidak untuk membeli sapi dari daerah yang positif PMK. Kemudian peternak harus selalu bisa menjaga kebersihan kandang secara berkala dan memberikan pakan ternak yang bernutrisi tinggi agar tetap bisa sehat.

Sumber: liputan6

 

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply