Mahasiswa! Tentang Praktik Pesugihan Gunung Kawi

91 views
Mantratoto

Pesugihan Gunung Kawi Jadi Bahan Penelitian Mahasiswa, Ini Hasilnya

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

Indoharian – Sejumlah mahasiswa meneliti tentang praktik Pesugihan Gunung Kawi, di Kabupaten Malang. Mereka menuturkan bahwa ternyata betul ada pengalaman mistis dan magis di dalam proses tersebut.

Selama hampir dua bulan lamanya, lima orang mahasiswa dari Universitas Brawijaya (UB) meneliti soal dugaan adanya tumbal dalam praktik pesugihan di gunung tersebut. Banyak cerita unik dan menyeramkan selama proses ekspedisi dan penelitian praktik pesugihan tersebut.

Salah satu tim peneliti, Muhammad Harun Rasyid Al Habsyi mengatakan bahwa penelitian yang dilakukan bersama dengan empat mahasiswa lain dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dan Fakultas Kedokteran adalah bagian dari Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di kampusnya.

Tim yang diberi nama Artha Kawi ini kemudian mencoba untuk menggali keterangan dari sejumlah informan terkait praktik ritual Pesugihan Gunung Kawi, yang tepatnya berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Penelitian adalah bagian dari PKM. Yang fokus terhadap penelitian di Keraton Gunung Kawi, sebab di Pesarean sendiri kini sudah menjadi tempat wisata. Terang Harun Rasyid, Sabtu (7/10/2023).

Dari perburuan ini, terungkap pula kebenaran tentang adanya tumbal yang merupakan syarat ritual. Tidak jarang, mereka pun melalui beberapa hal yang tidak lazim.

Untuk cerita unik dan seram kami juga sempat mengalami beberapa pengalaman terutama saat pengambilan data tersebut. Katanya.

Harun Rasyid mengungkapkan bhawa mereka pernah mengalami sebuah pengalaman di luar nalar. Hal tersebut dialami ketika rombongan tim tersebut sedang menuju Keraton Gunung Kawi.

Tiba-tiba, rombongan lima mahasiswa yang sebelumnya berjalan beriringan, kemudian bisa terpisah. Bahkan di dalam perjalanan itu, mereka seperti sempat tersesat sehingga memakan waktu yang cukup lama untuk mencapai tujuan.

Pernah saat perjalanan menuju ke Keraton Kawi, kami disana sempat berputar-putar atau kami merasa seperti disesatkan dan tim pun sempat secara tidak logis bisa terpecah dan terpisah. Sehingga penelitian kami di hari itu pu akhirnya mengalami keterbatasan waktu. Terang salah satu mahasiswa Fakultas Pertanian Prodi Kehutanan UB ini.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Skandal Seks Tentara Israel, Mari Simak Dibawah</span
Kaesang Tegur Ade Armando, Ade Tak Masalah</span
Viral! Pimpinan KPK Peras Mentan, Ini Kata Mahfud</span

Dalam penelitiannya itu, tim mahasiswa kemudian mencoba melakukan wawancara dengan sejumlah informan terpilih yang disebut memiliki pengalaman nyata terkait ritual di Gunung Kawi. Hasil penelitian pun mengungkapkan, bahwa banyak dari mereka melaporkan pengalaman yang sangat ‘tidak biasa’, seperti mendengar suara ataupun melihat sosok yang tidak terlihat oleh orang lain.

Salah satu kerabat pelaku pesugihan yang tidak ingin disebutkan namanya pun merasa dirinya sering berhalusinasi dan merasakan hal mistis.

Tapi kenyataannya, jeda setelah melakukan hal itu (pesugihan), satu minggu kemudian kenyataannya mereka bisa menjadi kaya gitu loh, mau dibilang itu adalah halusinasi atau apa toh memang benar ada pembuktiannya seperti itu. Katanya.

Tim peneliti lain, Andini Laily Putri juga menambahkan, bahwa ritual Pesugihan Gunung Kawi ini tidak hanya berdampak pada pelaku saja namun bisa kepada para kerabat-kerabatnya.

Sumber: Detik.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply