Kemendikbud Permudah Pembelajaran Mahasiswa Di Tengah Wabah Corona
INDOHARIAN.COM – Kemendikbud Permudah Pembelajaran Mahasiswa mengimbau agar perguruan tinggi dengan otonomi yang dimilikinya dapat memberikan fleksibilitas dalam pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di masa darurat Corona Covid-19.
Kemendikbud Permudah Pembelajaran Mahasiswa, Diberikan otoritas yang luas terhadap Pimpinan Perguruan Tinggi agar dapat menjalani langkah-langkah yang paling tepat dan paling baik yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing, ataupun kondisi perguruan tinggi masing-masing. Mengingat kondisi tiap daerah dan perguruan tinggi pasti beragam, kata Plt. Dirjen Pendidikan Tinggi Nizam di Jakarta dalam pertemuan melalui keterangan tertulisnya, Pada hari kamis (02/04/2020).
Nizam kembali memberi pesan supaya Perguruan Tinggi bisa memanfaatkan sistem-sistem pembelajaran jarak jauh yang telah disediakan dan menghimbau kegiatan tatap muka secara langsung.
Lebih lanjut, Nizam mengimbau supaya perguruan tinggi bisa memudahkan atau tidak mempersulit pembelajaran selama darurat Corona.
Untuk karya tulis akhir tidak pasti berupa pengumpulan data primer pada lapangan atau laboratorium. Cara dan waktunya bisa bermacam dan fleksibel sesuai bimbingan dari dosen pembimbing, terangnya.
Plt. Dirjen Dikti mempersilahkan Perguruan Tinggi bila perlu mengatur kembali jadwal dan cara ujian dengan memerhatikan situasi dan keadaan dikampus. Beragam cara tidak konvensional dapat dijadikan pilihan, seperti dalam bentuk penugasan, esai, kajian pustaka, analisa data, proyek mandiri, dan lain-lain.
SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya |
Karantina Wilayah Diberlakukan |
Jokowi Mengganti Libur Nasional |
Pengusaha Bayar THR |
Yang penting didasarkan dari learning outcome atau pencapaian pembelajaran yang diharapkan. Jadwal pelaksanaan dapat digeser, pada akhir semester dapat digeser, kalender akademik bisa disesuaikan. Yang tidak boleh dikompromikan adalah kualitas pembelajarannya, jelas Nizam.
Peran Perguruan Tinggi dalam Penanganan Covid-19
Dijelaskan Nizam, sewaktu ini realokasi perkiraan Kemendikbud tahun anggaran 2020 sebesar Rp 405 miliar ditujukan untuk empat rancangan penanganan Covid-19.
Salah satu di antaranya ialah membangkitkan 15.000 sukarelawan mahasiswa kesehatan dalam melaksanakan kegiatan komunikasi, informasi, dan perihal (KIE) dalam pelayanan terhadap masyarakat seperti call center, screening online, dan konsultasi kesehatan online.
Sesuai semangat kemahiran Merdeka Belajar: Kampus Merdeka, maka melibatkan mahasiswa sebagai sukarelawan dalam usaha proses Covid-19 dapat dikonversi menjadi SKS.
Contoh mahasiswa kesehatan tadi, mereka mendapat SKS dari aktivitas tsb, misal sebagai pengabdian masyarakat atau bagian dari co-as. Atau misalnya mahasiswa Teknik membuat peralatan mekanik atau bahan kimia, hal itu dapat dikonversi dan diapresiasi menjadi SKS. Silakan perguruan tinggi menerapkan hal tersebut, tutur Plt. Dirjen Dikti.
Selain hal tersebut, Kemendikbud minta agar Perguruan Tinggi bisa melakukan usaha kreatif dalam rangka membantu mempermudah beban mahasiswa dalam keadaan terbatas ekonomi.
Misalnya bantuan pulsa, logistik, mobilisasi alumni menolong adik-adiknya, atau bekerja sama di mana yang dapat menolong yang tidak dapat. Dengan demikian ciri khas masyarakat Indonesia, yakni semangat gotong-royong justru semakin kuat saat menghadapi pandemi ini, ujarnya.
Kemendikbud Permudah Pembelajaran Mahasiswa, Setelah melewati pandemi Covid-19, lanjut Nizam, akan banyak kegiatan mahasiswa yang bisa dilakukan untuk melakukan perbaikan ekonomi masyarakat, misalnya pada sektor usaha kecil dan menengah serta sektor informal.
Sumber: Liputan6.com
Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian Kemendikbud Permudah Pembelajaran Mahasiswa news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com