Rambut Siswi Dicukur Pitak Guru Buntut Tak Berciput

113 views
Mantratoto

Fakta-Fakta Sebanyak 11 Orang Rambut Siswi Dicukur Pitak Oleh Guru Buntut Tak Berciput

Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terkini, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comx

Indoharian – Sebanyak 11 orang Rambut Siswi Dicukur Pitak oleh guru, belasan rambut siswi SMP di Lamongan dicukur pitak oleh seorang guru. Penyebabnya karena para siswi tersebut tidak memakai ciput saat berhijab sehingga rambut mereka menyembul keluar.

Pihak sekolah pun akhirnya buka suara terkait permasalahan Rambut Siswi Dicukur Pitaktersebut. Selain itu, guru yang bersangkutan juga sudah diberikan sanksi oleh pihak sekolah. Ini fakta-fakta peristiwanya.

1. Rambut 11 Siswi SMP di Lamongan Dicukur Guru
Sebanyak 11 siswa kelas IX SMPN 1 Sukodadi, Lamongan, Jawa Timur di-petal atau dicukur pitak oleh seorang guru. Alasannya karena siswi-siswi tersebut tidak berciput pada saat menggunakan hijab sehingga rambut mereka menyembul keluar. Guru bersangkutan diketahui berinisial EN. Dia diduga telah memotong secara asal-asalan rambut para siswi dengan menggunakan gunting elektrik. Salah seorang siswi yang menjadi korban cukur pitak itu adalah SA. Sebanyak 11 siswi, termasuk dirinya, yang rambutnya di-petal oleh EN. Saat itu dirinya bersama dengan teman-temannya langsung diminta oleh EN untuk membuka jilbab. EN pun langsung memotong rambut secara asal-asalan. “Dipotong sebagian rambut bagian depan,” imbuhnya.

2. Pihak Sekolah Buka Suara
Viral belasan siswi SMP di Lamongan dicukur pitak oleh guru karena memakai hijab tanpa ada ciput. Kepala SMPN 1 Sukodadi Harto mengakui bahwa peristiwa itu memang terjadi pada hari Rabu (23/8/2023). “Benar, ada kejadian itu pada tanggal 23 Agustus 2023 lalu saat siswa mau pulang, karena tidak pakai ciput jilbab,” jelas Harto. Harto mengungkapkan bahwa EN sudah mengingatkan kepada para siswi agar untuk memakai ciput. Namun, karena
para siswi tidak patuh, EN akhirnya mencukur rambut para siswi. “Entah karena terlalu sayang (kepada siswi) atau seperti apa, Bu EN melakukan itu memakai alat cukur elektrik,” tandasnya.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Kacau! Sekelompok Pelanggan Kabur dari Restoran
Duh! Seorang Driver Ojol Alami Pelecehan Seksual
Siasat Wanita Ngaku Disekap Karena Open BO

3. Orang Tua Bertemu Pihak Sekolah
Para orang tua siswi yang rambutnya telah di-petal melayangkan protes kepada pihak sekolah. Mereka sempat tak terima dengan perlakuan EN. Sekolah lantas memanggil para orang tua itu ke sekolah. “Kami gelar pertemuan keeseokan harinya pada tanggal 24 Agustus. Kami klarifikasi ke orang tua,” sebut Kepala SMPN 1 Sukodadi Harto. Harto mengeklaim bahwa masalah rambut siswi yang di-petal itu sudah tuntas setelah pertemuan itu. Para orang tua
bisa mengerti penjelasan sekolah. “Sudah klir, sudah saling memaafkan,” katanya.

4. Guru EN Diberi Sanksi
Dinas Pendidikan (Dindik) Lamongan memberikan sanksi kepada guru yang mem-petal rambut siswi SMPN 1 Sukodadi di Lamongan. Guru berinisial EN itu
tidak diberikan jam untuk mengajar. Kepala Dindik Lamongan Munif Syarif mengatakan bahwa sanksi itu berupa sanksi moral. Dengan tidak diberi jam untuk mengajar, guru itu diharapkan melakukan evaluasi.

“Kami berikan sanksi sosial dengan tidak diberi jam untuk mengajar. Kami juga menarik yang bersangkutan ke kantor (Dindik) untuk dilakukan evaluasi,” ujarnya, Rabu (30/8/2023). Menurut Munif, penindakan seperti mem-petal rambut siswi karena sesuatu hal, harusnya dilakukan oleh guru BK. Hal itu, lanjut Munif kurang pas dilakukan guru mata pelajaran.

“Tindakan semacam ini memang tidak diperbolehkan karena setiap tindakan tetap harus dimusyawarahkan. Ini bisa menjadi pembelajaran bagi guru lainnya,” kata Munif. Munif mengungkap bahwa dirinya menyayangkan kejadian Rambut Siswi Dicukur Pitak di Lamongan itu. Meski mungkin niat sang guru sebenarnya baik. “Kami sesalkan tindakan oknum guru yang melakukan tindakan yang kurang baik ini, meski mungkin tujuannya baik,” kata Munif.

sumber : detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply