Sejarah Pesawat Supersonik Concorde, Ini Spesifikasinya

577 views
Mantratoto

Sejarah Pesawat Supersonik Concorde Yang Sudah 50 Tahun

Berita Indonesia Terbaru, Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Indoharian, news, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Sejarah Pesawat Supersonik

Indoharian – ​Sejarah Pesawat Supersonik Concorde, Ini Spesifikasinya

INDOHARIAN.COMSejarah pesawat Supersonik yang mempunyai sayap delta yang disebut-sebut adalah satu dari dua pesawat penumpang yang sering melayani jalur transportasi secara komersial.

Pengembangan sejarah pesawat Supersonik dilaksanakan pertama kali akhir 1950-an. Terdapat empat negara yang terlibat yakni Britania Raya (Inggris), Prancis, Amerika Serikat, serta Uni Soviet (sekarang Rusia).

Perusahaan maskapai Bristol Aeroplane Company dari Inggris serta perusahaan asal Prancis Sud Aviation menciptakan desain pesawat supersonik masing-masing yakni Bristol Type 223 serta Sud-Aviation Super Caravelle.

Kedua desain itu memulai produksi prototipenya tepat pada awal 1960-an. Sesudah menempuh negosiasi yang cukup alot, akhirnya diputuskan bahwa Inggris bersama Prancis akan serius menggarap pesawat supersonik tersebut pada 28 November 1962.

Pembangunan dua prototipe pesawat dimulai pada Februari 1965 yakni prototipe 001 yang dibangun oleh Sud Aviation Prancis dan 002 oleh Bristole Aeroplane Company Inggris.

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
hukuman untuk MPL
pencuri data Denny
penemuan mayat WNI

Setiap spesifikasi dipilih dengan cermat. Kecepatan jelajah Mach 2.04 (1.354 mph, 2.179 km per jam) dipilih sebab kecepatan asli Mach 2.5 akan membutuhkan pembangunan Concrode dari titanium dalam bentuk yang sangat besar.

Oleh sebab itu, kecepatan jelajah Mach 2.04 dinilai sangat baik sebab bisa menghemat bahan bakar sebab memungkinkan Concorde membakar 4.880 gal (22.000 liter) per jam.

Mesin turbojet dipilih sebab mesin turbofan meliki banyak hambatan. Tekanan kabin disetel sama dengan 6.000 kaki (1.800 meter) untuk kenyamanan penumpang maksimum.

Pesawat dibalut cat warna putih yang adalah salah satu cat khusus tahan panas. Bahkan pada bagian toilet, dirancang khusus dengan pipa yang telah dipanaskan supaya menjaga air limbah tidak membeku saat dibuang ke laut.

Lalu bagian hidung pesawat dirancang seperti paruh burung dan ini adalah ciri khas dari pesawat supersonik Concorde.

Pilot dilindungi oleh pelindung khusus dengan panel kaca tahan suhu tinggi setebal 1,5 inci.

Sud Aviation Prancis memulai uji coba pertama Concorde 001 pada 2 Maret 1969 yang dikemudikan oleh Pilot Andre Turcat. Sebulan kemudian, Concorde 002 yang dirancang Bristole Aeroplane Company Inggris diuji coba pada 9 April 1969.

Kedua prototipe pesawat supersonik itu pertama kali diperkenalkan ke publik saat acara Paris Air Show awal bulan Juni 1969.

Pesawat supersonik Concorde mulai melakukan perjalanan komersial pada 21 Januari 1976 dengan penerbangan awal London-Bahrain dan Paris-Rio de Janeiro.

Setidaknya ada 16 pesawat Concorde yang diproduksi massal antara tahun 1966 dan 1979 oleh Sud Aviation Prancis dan ristole Aeroplane Company Inggris.

Tujuh dari ke-16 pesawat itu dikirim ke British Airways dan Air France.

Selama berkiprah di dunia penerbangan, Concorde sudah mengangkut 3,7 juta penumpang dan jam terbangnya sudah lebih dari 200 ribu jam terbang.

Pesawat ini mampu membawa 144 penumpang dengan kecepatan 2.200 km per jam pada ketinggian 17.700 meter. Dengan kecepatan ini, Concorde hanya membutuhkan waktu dua setengah jam dari Paris ke New York.

Ketinggian pesawat saat mengudara juga membuat penumpang bisa melihat lengkung horizon permukaan Bumi dari atas.

Penerbangan komersial yang dioperasikan oleh British Airways dan Air France dimulai pada 21 Januari 1976 dan berakhir pada 24 Oktober 2003, dengan penerbangan terakhir pada 26 November tahun yang sama.

Tahun 2000 Concorde Mengalami Kecelakaan yang Tewaskan Semua Penumpang

Pada Juli 2000, pesawat Concorde mengalami kecelakaan fatal yang dialami oleh maskapai Air France dengan nomor penerbangan 4590, seperti dilansir Popular Mechanics.

Kecelakaan terjadi karena ban tertusuk oleh titanium dari pesawat lain yang tengah terbang dan tangki bahan bakar juga pecah. Tak lama kemudian, pesawat jatuh dan menewaskan seluruh penumpang yang berjumlah 109 orang, seperti dikutip Popular Mechanics. Kala itu, Concorde melakukan penerbangan dari Bandara Internasional Charles de Gaulle Paris, Prancis menuju New York, Amerika Serikat.

Sayangnya pihak maskapai Air France 4590 sama sekali tidak bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut.

Harga tiket yang perlu dibayar untuk menumpang pesawat ini sangat mahal. Sehingga, pesawat ini tak populer dan akhirnya berhenti di sekitar 16 tahun lalu. Namun sejarah pesawat Supersonik, sekarang beberapa startup penerbangan dan perusahaan berusaha menghidupkan kembali bisnis penerbangan supersonik ini.

Sumber: Cnnindonesia.com

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Sejarah Pesawat Supersonik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply