Sebagai Korban Tindak pidana Perdagangan Orang, Seorang Wanita Disekap Diselamatkan Polisi Di Pangkalpinang

Indoharian – Seorang wanita disekap diselamatkan Polisi, wanita asal Kabupaten Sukabumi menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Kota Pangkalpinang. Korban dijadikan sebagai pelayan seks pria hidung belang di kafe Pangkalpinang. Kasat Reskrim Polresta Pangkalpinang Kompol Evry Susanto membenarkan adanya dugaan kasus TPPO di wilayah Pangkalpinang. Ia menyebutkan bahwa laporan itu dibuat oleh pihak keluarga korban di Polres Sukabumi Kota, hari Sabtu (26/8/2023) kemarin.

“Benar (ada kasus dugaan TPPO). Korban sudah dijemput oleh Unit PPA beserta Tim Buser Naga Polresta Pangkalpinang. Kita back up Polres Sukabumi Kota,” jelas Evry Susanto dikonfirmasi wartawan, hari Minggu (27/8/2023).

Wanita itu atas nama inisial SM. Korban masih berusia 23 tahun dan merupakan seorang warga Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi. Korban telah diamankan di Cafe Mentari 1, Teluk Bayur Pasir Putih, Kota Pangkalpinang.

“Setelah mendapat informasi langsung kita jemput dan dibawa ke Mapolresta. Saat ini korban masih diambil keterangan oleh anggota dari Polres Sukabumi Kota. Setelah itu akan segera dibawa pulang,” tegas Evry Susanto.

Kronologi Kasus wanita disekap diselamatkan Polisi
Kasus tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ini bermula ketika korban yang mendapatkan tawaran untuk bekerja di kafe, hari Kamis (17/8/2023) pukul 15.00 WIB. Tawaran itu langsung diterima korban dari wanita bernama Juli di aplikasi TikTok.

Korban ditawarkan untuk bekerja di 2 tempat, yakni di kafe Provinsi Bali dan kafe Mentari 1 Teluk Bayur Pasir Putih Kota Pangkalpinang, Pulau Bangka. Kemudian korban ditawarkan untuk melakukan kas bon oleh pelaku Juli. Karena butuh uang SM mengiyakan tawaran tersebut.

“Korban ini ditawarkan bisa untuk kas bon sebelum kerja sebesar Rp 1-5 juta. Syaratnya, uang itu akan diberikan setelah korban sampai di tempat kerja (Teluk Bayur),” ujar Kasat. Singkat cerita, korban pun terbang ke Bali. Ketika di Bali korban kemudian terima telepon dari pemilik kafe Mentari 1 Teluk Bayur Pasir Putih, Kota Pangkalpinang, Shella. Diobrolan itu Mami menjelaskan kalau cafe sedang ramai dan perlu pegawai untuk bisa temani minum tamu. SM tertarik, kemudian dibelikan tiket Bali-Pangkalpinang.

“Korban akhirnya sampai di Pangkalpinang, hari Jumat (18/7/2023). Setelah bekerja beberapa hari korban merasa apa yang dijanjikan tidak diterimanya. Kemudian langsung melapor ke orang tua, lalu lapor ke Polres Sukabumi Kota,” bebernya. Untuk diketahui, korban disuruh untuk bekerja dari pukul 19.00-03.00 WIB. Tugasnya untuk menemani pria hidung belang minum. Jika ada tamu mau untuk open BO tarif korban yang menentukan. Namun korban harus membayar sebesar Rp 200 ribu per 30 menit ke Mami atau muncikari, Shella.

Sebelumnya diberitakan bahwa seorang wanita berinisial SM (23), warga Kecamatan Sukabumi, Kabupaten Sukabumi diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Polisi turun tangan menangani kasus tersebut. SM wanita disekap diselamatkan Polisi yang diduga disekap di sebuah rumah wilayah Pangkalpinang, Kepulauan Bangka Belitung. Dia mengaku mendapatkan ancaman dan juga kekerasan berupa suntikan obat. Keluarga beserta tunangan korban melaporkan TPPO itu ke Polres Sukabumi Kota.

sumber : detik

Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia TerbarBerita Dunia Terbaru Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Indoharian news Politik Terkini Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.comBerita Dunia Terbaru

« Previous Post

Viral! Berpakaian Terlalu Vulgar Wanita Diusir Dari Mal

Next Post »

Viral!, Simbol Negara Bahan Bercanda, Berujung Polisi

Author: indo

Related Post