Desakan Copot Menkum HAM Terkait OTT Sukamiskin. Ini Tanggapan Istana

852 views
Mantratoto

Desakan Copot Menkum HAM Soal OTT Sukamiskin Dijawab Istana

 

Alam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kulinerAlam dan Entertainment News, Berita Dunia Terbaru, Berita hari ini, Berita Indonesia Terbaru, Berita Terkini, berita terupdate, Foto, Indoharian, kesehatan, Politik, Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com, Ulasan Teknologi, Video, news, kesehatan, teknologi, kriminal, wisata, olahraga, otomotif, aktor, aktris, kuliner

IndoHarianDesakan Copot Menkum HAM Terkait OTT Sukamiskin. Ini Tanggapan Istana

 

IndoHarian – Desakan copot Menkum HAM Yascs Aonna Laoly setelah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)x membongkar ‘jeroan’ Lapas Sukamiskin lewat OTT. Istana pun menjawab desakan itu.

Desakan Copot Menkum itu datang dari peneliti ICW Emerson Yuntho. Menurutnya, bobroknya pengawasan di lapas-lapas tersebut bisa menggerus elektabilitas Jokowi.

“Sebaiknya Jokowi mengganti Pak Yasonna karena memang, jadi justru performance-nya Jokowi menurun akibat tidak diurus dengan baik. Kan ada isu, soal penjara, kedua revisi undang-undang KUHP,” Ujar Emerson saat dihubungi hari Sabtu (21/7/2018).

Econ, sapaan karibnya, juga mempertanyakan komitmen antikorupsi Yasonna dan jajarannya. Apalagi, dengan penetapan Kalapas Sukamiskin Wahid Husen sebagai tersangka dalam kasus jual-beli fasilitas dan pemberian izin menunjukkan praktik korupsi juga terjadi di Lapas.

“Jadi komitmen antikorupsinya Pak Yasonna patut diragukan untuk menyelesaikan problem itu terhadap KPK, upaya bersih-bersih lapas dari praktik korupsi itu kan nggak terjadi,” Jelasnya.

Lalu, apa jawaban pihak Istana?

“Sebagai sebuah saran dan masukan tentu baik sebagai bentuk kepedulian ICW,” Ujar juru bicara Presiden, Johan Budi SP saat dimintai konfirmasi hari Minggu (22/7/2018).

SIMAK JUGA Berita Harian Lainnya
Wanti-Wanti KPK Kepada Seluruh Kalapas Di Indonesia. Ini Peringatannya
APA?? Di Bandara Soekarno Hatta Terdengar Letusan Senpi Polisi?? Ini Sebabnya
Ternyata Ini Penyebab Inneke Koesherawati Menangis

 

Hal yang disoroti ICW adalah lemahnya pengawasan Yasonna terhadap lapas-lapas. Menurut Johan, Jokowi memiliki pertimbangan tersendiri untuk mengevaluasi kinerja menteri-menterinya.

“Namun Presiden tentu punya mekanisme evaluasi dan ukuran sendiri terhadap kinerja para menteri-nya,” Terang Johan.

Menurut data BNN, kata Econ, di lapas-lapas bandar narkoba juga ditemukan praktik suap. Sehingga, Jokowi harus melakukan evaluasi terhadap Yasonna.

“Ini bukan kejadian kali pertama kasus penjara jadi praktik korupsi suap menyuap. Problemnya kan bukan cuma ini di (lapas) korupsi, tapi di lapas bandar narkoba ditahan juga muncul praktik suap-menyuap ini. Data BNN bilang lebih dari 50 persen peredaran narkoba ada di penjara, artinya fungsi pengawasan tak berjalan,” terangnya.

KPK menetapkan Kalapas Sukamiskin Wahid Husen menjadi tersangka kasus suap jual fasilitas napi korupsi di Lapas Sukamiskin. Selain Kalapas Sukamiskin; ada tiga orang yang juga ditetapkan sebagai tersangka yakni suami artis Inneke Koesherawati, Fahmi Darmawansyah; staf Wahid Husen, Hendry Saputra; dan narapidana kasus pidana umum/tahanan pendamping Andi Rahmat.

Desakan Copot Menkum HAM hinggga sekarang tidak ditanggapi oleh Jokowi.

Sumber : Indoharian | Berita Harian Indonesia Terbaru dan Terupdate

aktor aktris Alam dan Entertainment News Berita Dunia Terbaru Berita hari ini Berita Indonesia Terbaru Berita Terkini berita terupdate Desakan Copot Menkum Foto Indoharian kesehatan kriminal kuliner news olahraga otomotif Politik teknologi Terupdate serta Analisis dari INDOHARIAN.com Ulasan Teknologi Video wisata

Author: 
    author

    Related Post

    Leave a reply